BDM~1.First Meet

153 14 6
                                    

Matahari bersinar terang, seolah olah memberitahukan bahwa dirinyalah sang raja angkasa. Dengan latar belakang langit biru yang bersih tanpa awan sedikitpun.

Sinar sang surya membuat para siswa yang berdiri menantangnya dibasahi oleh keringat mereka. Dalam suatu kegiatan bernama upacara bendera, para siswa SMA Angkasa itu harus berpanas panasan di temani teriknya mentari.

Dan diantara mereka ada seorang gadis yang sedari tadi menunduk. Menyembunyikan wajahnya dari sang raja angkasa.

Namanya adalah Charrissa Rembulan. Atau Bulan. Dialah tokoh utama cerita ini.

Batinnya berulang kali merutuki sosok pria tua dengan rambut botaknya yang sedari tadi mengoceh akan hal yang bahkan sudah dia ulangi berulang kali di pidatonya setiap minggu.

"Sst"

Bisikan seorang cewek berambut sepundak di sampingnya membuat Bulan menoleh ke arahnya.

"Apa nes?"

"Kak Matahari tuh" Ucap Anes sambil menunjuk seorang cowok tinggi yang kini berdiri di tengah lapangan sambil membawa piala bergilir olimpiade Matematika nasional.

Bulan langsung menatap kearah depan. Dan benar saja, cowok itu dengan senyum tipisnya tengah berjabat tangan dengan sang kepala sekolah.

Bulan tersenyum, cowok itu terlalu berkilau dan menyilaukan baginya. Cowok bernama lengkap Matahari Deven Radeja itu adalah salah satu most wantednya SMA Angkasa.

Bagaimana tidak. Matahari memiliki segudang prestasi akademis contohnya saja pemenang olim fisika dan Matematika. Belum lagi reputasinya sebagai kapten basket sekolah. Dan jangan lupakan bahwa dia adalah Radeja.

Salah satu keluarga konglomerat yang terpandang. Dan tentu saja wajah tampan penuh karisma seperti cowok pernovelan pada umumnya.

Dengan pesona semenyilaukan itu, siapa sih yang tidak tertarik?. Begitu pula Bulan. Cewek berambut hitam itu mencintai Matahari dalam diam.

Tidak ada siapapun yang mengetahuinya kecuali sahabat dekatnya Anes. Yah bagaimana pun dia hanyalah cewek biasa yang tidak begitu menonjol.

Bagaimana bisa dia menarik perhatian seorang Matahari yang most wanted itu?. Memang mencintai dalam diam itu menyakitkan, tapi apalah dayanya.

Bulan sudah bahagia dengan keadaannya sekarang. Jika dia menunjukan rasa sukanya secara terang- terangan, jangan tanyakan lagi.

Cowok itu sudah pasti memiliki banyak orang yang mencintainya. Kalau dia terang terangan ya konsekuensinya dibully habis-habisan oleh para cewek yang menyukai cowok itu.

Kalau diperumpamakan Bulan dan Matahari itu bagaikan langit dan inti bumi. Perbandingannya jauh sekali.

".....lan"

"Bulan!" Anes berteriak nyaring tepat di samping telinga Bulan, membuat cewek bertubuh ramping itu refleks menutup telinganya.

"Apa?"

"Lo mah!. Mangkanya jangan ngelamun mulu. Liat noh udah pada bubar. Yuk ngantin. Gue laper nih belom sarapan. Untung aja tadi gak pingsan" tutur anes panjang lebar.

"Oh oke" Jawab Bulan singkat.

Kedua cewek itu lalu melangkahkan kaki mereka menuju kantin sekolah yang jaraknya agak jauh dari lapangan upacara.

"Lo ngapain sih dari tadi gue perhatiin kok ngelamun terus?. Mikirin kak Matahari lagi?" tanya Anes.

Bulan hanya menjawab Anes dengan senyumannya. Membuat Anes menghembuskan nafas pelan.

Bulan dan MatahariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang