BDM~6.Issues

82 11 0
                                    

Hello semuaaa Ve kambekkk! Ada yang kangen gak sama ve? ;)

Btw sambil ngebaca lagunya di dengerin ya :)

Ya udahlah langsung aja! Selamat membaca!

*********************
Bulan memasang senyum lebar. Sekarang dia sedang berjalan beriringan dengan Matahari.

Seperti yang dikatakan Matahari semalam, dia menjemput Bulan dan jadilah mereka saat ini berjalan beriringan menuju ruang kelas Bulan.

"Eh itu kak Matahari sama siapa? Pacarnya ya?"

"Idih pacar? Gak mungkinlah!. Selera kak Matahari itu tinggi, lagian masih cantikan gue juga"

Sedari tadi tak henti hentinya para siswa SMA Angkasa membicarakan mereka berdua.

Namun hal itu tidak membuat Bulan terusik sama sekali. Baginya orang orang yang membicarakan dirinya hanyalah orang yang iri dengannya.

Tak terasa langkah kaki mereka sudah sampai di depan pintu kelas Bulan.

Bulan memberikan senyum terbaiknya pada Matahari .

"Aku masuk dulu ya kak"

Matahari menatap wajah ceria bulan dia kemudian mengangguk.

"Belajar yang bener. Aku ke kelas dulu"

Bulan mengangguk pelan. Dia masih menatap punggung matahari hingga cowok itu menghilang di belokan kelas IPS.

Bulan menepuk nepuk pipinya, ahhh betapa senangnya diaa astaga!.

"Woi! Pagi pagi udah senyam senyum. Ati ati kesambet lho mbak"

Anes menepuk pundak Bulan. Cewek itu baru saja masuk ke kelas dan melewatkan pemandangan 'unik' pagi ini.

"Mulut Lo" bulan menonyor pelan dahi anes.

Dia lalu berjalan menuju bangkunya dan kembali melamunkan apakah ini nyata atau tidak.

Anes yang melihat sahabatnya cengengesan sendiri itu hanya geleng geleng kepala.

Dia memilih menemui anggota band nya untuk mendiskusikan penampilan mereka kemarin

****

Seperti biasa Bulan pergi menuju perpustakaan saat istirahat.

Dibandingkan dengan tempat lainnya perpustakaan adalah tempat paling favorit baginya.

Dengan setumpuk buku didepannya , cewek berusia 15 tahun itu nampak asyik dengan dunianya sendiri.

Bulan menutup buku sejarahnya. Dia mengangguk sebentar lalu kembali membuka buku yang lain.

"Bulan!Lo kok gak bilang sama gue si-"Suara Anes yang menggelegar langsung membuatnya mendapatkan tatapan tajam dari seluruh penghuni perpustakaan.

Cewek cantik itu meringis meminta maaf lalu duduk disampingnya sahabatnya.

Dia menyikut lengan bulan dan menatap galak padanya.

'' Lo kenapa gak ngomong!" Pekik anes berusaha sepekan mungkin .

Bulan menaikan sebelah alisnya bingung.

"Lo jadian sama kak Matahari?!"Ucap Anes pada akhirnya.

"Iya" jawab bulan enteng.

Anes dibuat kaget olehnya. Bulan menoleh pada Anes dan tersenyum jahil.

"Hebat kan gue?" Ucapnya sambil menaik turunkan alisnya.

Bulan dan MatahariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang