BDM~8.Fakta terungkap

92 6 2
                                    

Sengaja update pagi pas selesai sahur buat nemenin awal hari puasa ke dua!

Happy reading! Dan selamat menunaikan ibadah puasa!

***************************
"Bang Mars?"

Bulan mendadak merasa gugup. Bagaimanapun hubungannya dengan Matahari belum diketahui oleh sang kakak.

Mars berjalan mendekati mereka berdua, lalu berhenti tepat di depan Matahari dan menatapnya menilai.

"Lo apa kabar?" Sebuah senyuman tiba tiba terbit diwajah Mars.

"Baik bang" Matahari ikut tersenyum.

Mereka lalu bersalaman ala lelaki yang membuat kedua alis bulan terangkat.

"Loh? Kak Matahari sama bang Mars saling kenal?" Tanya cewek cantik itu bingung.

Mars mengacak rambut sang adik.

"Ya kenal lah bul, Matahari ini kan pernah jadi pemain pengganti pas tim basket abang kekurangan orang" Ucap bang Mars sambil menatap Matahari.

Bulan mengangguk mengerti. Tapi tetap saja ketegangan tidak berhenti sampai sini bukan?

"Eh iya, Lo kok bisa bareng Adek gue mat?"Tanya Mars setelah menyadari sesuatu yang cukup ganjil.

Bulan langsung gelagapan. Gadis itu menatap lurus kearah tanah tempatnya berpijak saat ini.

Matahari hanya tersenyum canggung.

Mars melirik dua orang siswa SMA Angkasa itu.

"Kalian......Pacaran kan?!" Ucapan Mars langsung membuat Bulan meremas ujung roknya. Wajahnya sudah mulai memerah.

"Udah gue duga!. Mat PeJe nya nyusul ya" Mars menyenggol lengan Matahari.

"Ish Abang! Udah ah! Yuk pulang!" Bulan dengan wajahnya yang memerah langsung menarik lengan abangnya yang usilnya kebangetan itu.

"Eh, bentar Bul-"

"Udah bang. Ayok pulang! Nanti bunda marah. Eh kak Matahari a-aku balik dulu ya kak dadah!" Bulan menengok kearah matahari sebentar lalu menarik Mars menuju motornya yang diparkir kan di depan sebuah toko.

"Eh novel ka-" terlambat.

Motor yang dikendarai Bulan dan Mars sudah melaju meninggalkan tempat Matahari berdiri.

Matahari menghembuskan nafasnya namun sebuah senyuman terpatri diwajahnya.

'besok aja gue kasih langsung di kelasnya' pikir matahari, dia masuk kedalam mobilnya dan pergi meninggalkan toko buku itu.

****
Bulan menghempaskan tubuhnya ke atas kasurnya yang berseprei merah maroon.

Dia menatap langit-langit kamar tidur nya yang berwarna putih.

Rambutnya yang basah meneteskan air yang membasahi spreinya.

Bulan berguling kearah kanan, kejadian tadi sore kembali terngiang di kepalanya.

Pipi bulan terasa panas, dia mengambil boneka panda nya dan menenggelamkan wajahnya di boneka itu.

Tiba tiba pintu kamarnya terbuka dan Mars menyembulkan kepalanya.

"Bul, jangan tiduran kalo rambut basah" tegur Mars.

Bulan langsung bangkit duduk dan menatap kesal pada Mars.

"Ish! Abang! Kalo masuk ke kamar bulan jangan langsung nyelonong ketuk dulu! Kalo Bulan lagi ganti baju gimana coba?!"Ucap Bulan kesal.

Mars menyandarkan tubuhnya di pintu kamar Bulan.

Bulan dan MatahariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang