BDM~4. Something

84 10 0
                                        

Lucu.

Itu adalah satu kata yang mendeskripsikan seorang Charrissa Rembulan dimata Matahari sejak gadis itu tanpa sengaja terkena lemparan bola basketnya.

Memang ada banyak cewek seperti Bulan di sekolahnya. Tapi entah mengapa Bulan terasa berbeda dan terlihat unik?.

"Oi mamat!. Ngelamun mulu lo!. Nglamunin cewek ya?" Gio menarik kursi disamping Matahari.

"Mana mungkin si Matahari mikirin cewek. Orang Reva aja dia tolak ama dia" Revan menimpali . cowok itu ikut duduk di depan Matahari sambil meletakkan seporsi cilok yang dia beli dari mbak kiti.

"Tapi emang lebih baik lo nolak si Reva sih."tambah Revan sambil memasukan cilok kedalam mulutnya.

"Lha kok gitu? Si reva kan cantik. Tinggi. Anak Cheers lagi" balas Gio.

Matahari mengangkat bahunya tidak perduli. Mata cowok itu masih terfokus pada benda pipih di genggamannya. Saat ini mereka bertiga sedang berada di kantin sekolah yang cukup ramai.

"Hei" ucap sebuah suara diikuti dengan seseorang yang duduk tepat disamping matahari.

Sontak saja kehadiran manusia disampingnya itu membuat Matahari merubah raut wajahnya menjadi datar.

Seorang cewek berambut panjang duduk disamping Matahari sambil menyangga dagunya dengan tangan yang bertumpu pada meja kantin.

"Kok diem aja sih?" Tanya cewek itu lagi sambil menarik narik lengan seragam Matahari.

Matahari menepis tangan cewek itu. Cowok itu lalu berdiri dan menoleh sebentar kearah Gio dan Revan.

"Gue duluan"

Setelah mengatakan itu Matahari melangkahkan kakinya keluar dari area kantin sekolah.

Sedangkan cewek yang mendekati Matahari tadi terdiam. Dia lalu menghela nafas pelan berusaha bersabar atas sikap dingin cowok itu kepadanya.

"Sabar ya Rev. Si Matahari emang gitu. Tapi dia aslinya baik kok"Ucap Gio mencoba menghibur Reva.

Yap! Cewek itu adalah Reva Prinandi Putri. Cewek berkulit putih berdarah Sunda. Cewek itu adalah ketua Cheerleader di SMA Angkasa. Memang jika dilihat sekilas cewek itu terlihat sempurna dengan kecantikan fisiknya.

Tapi dibalik itu semua, cewek itu adalah Bad girl. Dia adalah anak XI IPA 5 dan sangat Hobby membully adik kelas yang dia rasa songong.

Belum lagi seragam yang dikecilkan dan pernak pernik cerah yang sebenarnya imut bila digunakan secukupnya dan tidak berlebihan. Tapi Reva memakai banyak sekali aksesori. Oh! Dan jangan lupakan bibir merah hasil polesan lipstick nya.

"Kalo gue jadi lo sih. Gue bakal ngaca dulu sebelom ngedeketin Matahari. Sadar diri lah. Si matahari juga jijik sama lo. Mikir dong kalo dia itu selalu aja ngehindarin lo dan nyukin lo" Ucap Revan tajam.

Cowok itu berdiri dan ikut berjalan keluar dari area kantin. Dan bagaimanapun, perkataan dari Revan membekas di pikiran Reva.

****

Bulan memakai sepatunya. Gadis itu baru saja keluar dari perpustakaan untuk meminjam beberapa buku yang berguna untuk tugas sejarahnya.

Gadis itu pergi ke perpustakaan sendirian karena hari ini Anes tidak berangkat sekolah. Cewek itu sedang mengikuti lomba band di salah satu SMA Swasta.

"Hei Bul" seseorang menepuk bahunya.

Bulan tersenyum setelah mengetahui siapa orang itu.

"Hei kak"

Bulan dan MatahariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang