takut

5K 32 1
                                    

Esoknya pukul 7:00 gua terbangun dari tidur. Dan gua sudah tak melihat asta disamping gua, entah kemana ia pergi. Gua pun melihat sepucuk surat yg tergeletak diatas meja...

"Din,gua pulang duluan. Maaf gk bangunin lu.gua gk tega liatnya. Oiyah kalo ada apa² ini alamat gua dan nomer tlp gua” begitupun isi suratnya saat gua membaca.

..................

Kring kring kring....
Suara hp gua yg menandakan ada telpon masuk...
" hallo"
"Iya"
"Din, lu ko ga masuk sekolah? Lu kemana?"
"Gua ada ko bi"
"Pulang sekolah gua kerumah lu yah"
"Iyah"
Langsung saja gua mematikan telpon yang barusan dari arbi. Gua gk mau banyak omong karna gua masih trauma bahkan sedikit memikirkan apa yg udh gua lakuin smlm dengan laki² bejad itu. Gua pun kembali melanjutkan nonton siaran di tv dan tak sadar gua tertidur dengan pulas...

Ting.. Ting.. Ting..

Begitulah bunyi suara bell dirumah,tetapi gua gk denger.

"Kasian sekali dinda" ucap seseorang itu
Apa dia kecapekan? Atau dia sedang ada pikiran?" ia pun sambil mengelus lembut rambut gua..
10menit gua sudah tertidur dibahu orang itu,dan gua pun menyadari akan kehadirannya...
"Arbi" ujar gua terkejut sembari menatap wajah dan mata arbi. Ya gua akui dia tampan,mata bulat hitam, hidung mancung, bibir merah tipis dan seksi. Entah knpa baru kali ini gua sadari... Hah! Mesum pikiran gua gara² semalam...
"Gua tadi gak tega liat lu tidur, makanya gua gk bagunin lu, maaf lancang udh masuk tnp izin" ujarnya yang memudarkan lamunan gua
"Em. Iii...iyaaah bi.." gua pun gugup saat wajah arbi semakin dekat dgn gua...
"A...daaa apa?" lanjut gua
"Dasar cupu, lu ternyata manis juga kalo gk diikat dua" ledeknya sembari tertawa kecil
"Arbiiii" rengek gua sambil mencubit pipinya...
Arbi pun mengerang kesakitan tetapi dia tak melepaskan cubitan gua...
Sebentar saja cubitan itu gua lepasin. Lalu saling beradu pandang dengan arbi seperti tadi...
Entah siapa yg memulai bibir arbi dan guapun sudah menyatu... Dengan ciuman lembut, dia membuat gua melayang...

"Dinda" bentak keras didepan pintu yang langsung mengejutkan gua dan arbi..
"Mama" ucap gua kaget dan langsung melepaskan ciuman serta pelukan arbi..
"Apa yg kamu lakukan" kali ini dengan nada keras dan mendekati kami...
"Tan.... Tante, kami tii...."
Plakkkkk! Tamparan mendarat dipipi arbi yang mama gua lakuin sblm arbi menjelaskan
"Mamah" bantah gua sembari melihat arbi yang sedang memegang pipinya dengan satu tangannya....
"Keluar kamu" usirnya pada arbi...
Tanpa bicara apa² arbi langsung pergi meninggalkan rumah gua..
"Arbi" teriak gua yg tak di hiraukan arbi..
"Sudah belajar begitu kamu?"
"Ma, apa yg mama lihat itu tidak bnr!" bantah gua
"Kamu pikir mama buta?"
"Itu pun salah mama, kenapa mama pergi? Knp mama gk kabarin aku ha? Mama kmna?! Protes gua sambil menangis tersedu². " aku begini karna mama gk pernah perhatian sm aku! Mama acuh! Mama egois! Knp aku harus dilahirkan dilingkungan kalian" lanjut gua dgn nada keras...
Plakkkkk! Satu tamparan lagi mendarat dipipi gua! "Jaga ucapan km!"
"Bahkan mama skrg kasar!"
Ucap gua sembari lari keluar...

.…..........…..…

Dijalan pun gua tak berhenti menangis entah apa tujuan gua pergi dari rumah...
"Dindaaa"
Tiba² terdengar suara teriakan nama gua disebrang jln sana..
"Din" suara Asta pun semakin jelas lalu berlari menghampiri gua...
"Hei, kamu kenapa" ucapnya kemudian sesaat melihat wajah gua dengan bercucuran airmata
"Aku gpp ta" ucap gua dengan nada datar...
"Kmu mau kmna?" tanyanya lagi...
"Entah"
"Ikut aku ke apartemen yah gk jauh dari sini" tawarannya kemudian dengan senyum manisnya...

Bersambung....

Voting plissss

Leave Me AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang