menghilang

3.8K 34 0
                                    

Sesampainya di apartemen asta, gua melihat² seluruh apartemennya. Ya memang ukurannya sangat minimalis, hanya terdapat satu kamar, ruang tamu sekaligus buat nonton tv, dapur dan kamar mandi saja. Tetapi tertata sangat rapi dan nyaman sehingga terlihat menarik.
Guapun duduk disofa tanpa disuruh asta.
"Din minum" ujarnya mengejutkan gua saat memperhatikan seluruh isi apartemen asta
"Iya ta, makasih" ucap gua yg masih melihat kanan kiri apartemen asta
"Kecil ya? Maklum hanya sendiri" ucapnya yg ikut memperhatikan apartemennya.
"Hem lumayan besar ko ta kalo buat satu orang" ujar gua

...................

Malam haripun tiba,gua menyiapkan makan malam untuk kami berdua..
Lalu asta menghampiri dengan raut wajah senang, rambut sedikit berantakan, tetapi tetap keren..
"Eum enak din" ucapnya setelah mencicipi makanan yang ada dimeja makan...
"Serius" ucap gua kanget
"Ayok lah makan. Jadi laper" ucapnya girang
Kamipun makan sampai selesai...

*******

"Kamu tidur dikamar,aku disofa" ucap asta sembari mengambil bantal didalam kamar
"Gausah ta, biar aku aja"
"Udh gpp din. Lu tidur sana" ucapnya meyakinkan...
"Eh ta bentar, aku boleh pinjem hp kamu gk buat kabarin zia" ucap gua kemudian, karna memang gua gk membawa hp bahkan uang sepeserpun saat pergi dari rumah.
"Boleh, nih" ucapnya sembari menyodorkan hpnya..
"Makasih ya"
Guapun keluar sembari berbincang² dengan zia ditelpon, guapun meminta bantuan pada zia agar memberikan alasan pada gurunya saat gua tidak masuk sekolah. 

*****

Pagi hari
"Asta keren juga kalo diperhatiin" batin gua sambil memperhatikan wajah asta yg tertidur pulas disofa...
Guapun mendengar erangan halus keluar dari mulut asta lalu tidur lagi dengan pulas.

Guapun langsung menyiapkan sarapan untuk asta.
"Dinda" tiba tiba asta memeluk gua dari belakang dengan membisikan nama gua dengan nada datar dan lembut...
"Emm. Aaaa.. Aasttaa.." ucap gua gugup
Ciuman pun mendarat di telinga dan leher gua keraya mendesirkan darah diseluruh tubuh gua..
"Asta jangan begini, aku sedang masak" tolak gua berusaha melepaskan dekapan asta
"Din gua sayang sm lu gua cinta sama lu" ucapnya membuyarkan fokus gua pada masakan..
"Asta" guapun membalikan tubuh gua menghadap kedepan asta...
"Gua serius din" ucapnya meyakinkan sembari menggenggam tangan gua
"Asta tapi... Belum selesai bicara asta langsung mendaratkan ciumannya pada bibir gua, guapun menikmati sensasi itu sedikit gugup. Dengan sigap asta menggrepe² seluruh tubuh gua dari atas sampe bawah. Guapun tak bisa menahan nafsu. Gua ikuti permainan asta dengan desahan² indah dari mulut gua...
Asta pun menggendong gua kekamarnya....dan terjadilah hal yang telah kami lakukan sebelumnya..

******
Malam pun menjelang. Didalam apartemen asta sudah ada zia dan ivan.
" bagaimana dengan sekolah lu din" tanya zia
"Kayaknya gua berhenti aja deh zi, gua udh gk ada harapan lagi" ucap gua sedih
"Mending lu pulang aja deh din, kasian mama lu nyariin lu. Begitupun semua siswa, lu gk boleh keras kepala kayak gini din" ucap zia prihatin...
"Iyah sayang, kamu pulang aja, besok aku antar" ucap asta sembari mengelus bahu gua.
"Tapi aku masih marah sm mama" ucap gua dengan nada rendah
"Udh lah din. Namanya orang tua, maklum aja, lu pulang aja dulu" ucap ivan kemudian
"Hem. Oke aku akan pulang tapi besok" ucap gua sedikit ragu

Semua pun serentak senang dengan keputusan gua...


Bersambung dulu yah..
Maaf kalo jelek..
Jangan lupa vote😁

Leave Me AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang