69. jenjennie;

16.3K 1.6K 212
                                    

Instagram

Instagram

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

4.543.122likes
Leader_rm wake up, babe. I miss you💜

Tag ; @jenjennie

Lihat komentar lainnya..

Bae_irene stay strong bro, masalah satu selesai pasti ada lagi, itu memang udah hukum alam:) Jennie itu cewek yang kuat kok, gue yakin

Kimjichu lo tau gak, kadang apa yang kita harapin itu selalu gak sesuai sama apa yang bakal terjadi, gue selalu takut akan hal itu @bae_irene

Junhoe untuk pertama kali nya gue ngeliat sisi rapuh nya bang Namjoon, bang Chanyeol, Jungkook dan juga Ten. Bersyukur banget Oci gak papa:)












.
.
.











Rose menatap kepergian Lisa dan Ten dari rumah sakit dengan nanar. Di atas kursi roda nya gadis itu hanya bisa terdiam dengan hati gelisah. Hingga sebuah panggilan membuat nya mendongak.

"Ocii."

"Hm?"

Joy berlutut di depan Rose. "Maaf."

Rose menggeleng lalu tersenyum. "Kita harus bersikap dewasa dengan tidak menyalahkan seseorang karna suatu keadaan, bukan salah lo, tapi ini takdir dari Tuhan dan lo adalah orang yang di tunjuk sebagai pelantaraan nya."

/harap resapi perkataan Rose:)/

Joy menunduk. "Gue gak tau harus gimana ke kalian. Kalau kalian mau gue pergi, gue bisa pergi. Kalau kalian mau benci gue, gue nerima itu. Gue gak papa kalau harus jauh dari kalian atau kalian nggak nerima keberadaan gue lagi, karna gue juga terlalu malu kalau terus ada di antara kalian setelah keadaan ini."

"Lo apa-apaan sih! Bv tuh ber-9! Kalau lo gak ada, gak akan ada bv! Kalau lo mau pergi, tanda nya perjuangan kita demi lo gak ada apa-apa nya! Perjuangan kita sia-sia! Kita rela terluka gini demi lo dan lo milih pergi ninggalin kita?! Brengsek nama nya kalau gitu!" Sentak Rose kesal.

Joy terkekeh kecil lalu berdiri, merentangkan lengan nya kemudian menunduk untuk memeluk Rose. "Makasih. Gue gak akan tahu gimana keadaan gue kalau kalian bener-bener pergi dari hidup gue."

Rose tersenyum lalu membalas pelukan Joy. "Urwell, My Love."

Sementara kedua gadis itu berpelukan terdapat dua pria yang di belakang yang menatap mereka seraya tersenyum lebar.

"Rose udah nggak bego." Ujar June bangga.

Jhope menoleh menatap June. "Pacar lo emang gak bego, cuman agak gila aja."

.
.
.


"Kak Jungkook.."

Ah, demi apapun Jungkook sangat bahagia mendengar suara itu. Suara yang sangat ia rindukan, suara yang ia kira tidak akan lagi bisa merapalkan nama nya, suara yang ia sangka tidak akan lagi merengek pada nya. Pemilik suara itu telah kembali, dengan keadaan jauh lebih baik. Kim Yerim-nya telah kembali.

"Kenapa, by? Ada yang sakit?" Sahut Jungkook seraya menggenggam lengan Yerim.

Gadis itu menggeleng lemah. "Aku nggak bikin khawatir kan?"

Ingin rasa nya Jungkook berkata yang sebenar nya, namun yang ia lakukan hanya lah tersenyum lalu berkata. "Nggak, kamu udah bener-bener bikin aku lega."

"Semalem.. aku mimpi. Mimpi kalau aku meninggal." Ungkap Yerim dengan perlahan. "Aku ngerasa ada di tempat asing setelah itu.. aku ngedenger suara kak Irene. Aku ngikutin arah suara itu.. tapi entah kenapa aku ngerasa berat buat ngelangkah ngikutin suara kak Irene. Tiba-tiba kak Irene nangis.. dan aku ikut panik ngedenger nya.. padahal aku aja gak tau kak Irene ngomong apa.. terus di depan aku ada cahaya putih yang silau banget.. sampe buat aku nggak sadar. Tapi waktu bangun aku ada di sini."

.
.
.

"Sampe kapan kita nutupin keadaan mereka dari Seulgi? Lo tau kan gimana nanti reaksi dia kalau tau kita bohongin dia?"

Irene menarik nafas dalam lalu mengeluarkan nya dengan pelan. "Seulgi pasti ngerti. Dia juga gak bego untuk nggak tau keadaan buruk kita. Gue yakin dia sedikit nya udah tau kondisi yang lain mungkin aja dia nunggu kita sendiri yang ngasih tau."

"Haaah.. gue cape."

Irene menoleh, menatap Jisoo yang duduk bersandar di samping nya. "Gue gak mau lo sakit. Makan gih."

"Gak pengen."

"Keadaan lo kacau banget, Jis. Jangan terlalu mikirin keadaan, pikirin juga kesehatan lo." Irene melihat wajah pucat Jisoo dengan khawatir.

"Hmm."

Irene menautkan alis nya ketika mengingat sesuatu. "Jis, gue gak pernah liat lo makan akhir-akhir ini."

Jisoo menutup mata nya dengan kepala yang bersandar di dinding. "Kita kan jarang makan bareng, lo di ruang Yerim gue di ruang Jennie, kita jarang ada di ruangan yang sama, jadi ya wajar kalau lo jarang liat gue makan."

"Tapi lo kurusan."

"Diet."

Irene mendengus. "Lo pikir gue bego? Pasti lo banyak pikiran kan? Mending kita pulang ke apartment. Lo harus istirahat." Irene berdiri dari duduk nya lalu mengambil lengan Jisoo hendak menarik nya. "Ya ampun, Jisoo! Tangan lo anget."

Dengan panik Irene menempelkan punggung tangan nya di kening Jisoo. "Lo demam. Apa gue bilang, jangan banyak pikiran!"

Irene mengambil ponsel nya lalu mulai menghubungi seseorang sementara Jisoo hanya terkekeh melihat kerepotan Irene.

"Dimana?"

"Ini di kantin sama Taehyung, Jungkook manja banget minta di beliin makanan."

"Ke sini cepetan."

"Kemana?"

"Di luar ruangan Jennie, Jisoo demam."

"Lah bego, ini kan rumah sakit, emang gak ada suster atau dokter di situ?"

"Nggak ada, sepi."

"Yaudah gue otw."

"Cepet, Jin."

.
.
.

"Sehun."

"Iya?"

"Gue pengen jalan-jalan. Pengen liat keadaan yang lain. Selama ini yang suka kesini cuman kak Irene, Jisoo, Joy sama Rose. Gue juga pengen tau keadaan yang lain gimana." Seulgi menatap Sehun memohon.

Pria itu terdiam. "Seul, keadaan lo belum bisa di ajak jalan."

"Kan bisa pake kursi roda."

Sehun menggeleng. "Nggak, Ay. Jangan dulu."

Seulgi menghela nafas pendek. "Gue ngerasa ada yang aneh sama kalian."

"Gak ada yang aneh, Ay." Jawab Sehun cepat.

"Gue gak suka di bohongin, Hun. Gue paling benci hal itu." Ujar Seulgi serius.

Gantian Sehun yang menghela nafas. Selanjutnya ia berkata hal yang membuat Seulgi mematung karna tidak percaya.

"Kalau gue bilang Wendy meninggal, lo percaya?"

©

AKU KETIDURAN YA AMPUN SAMPE LUPA APDET:(( Yaudah lah ya, sampe jumpa di chap ending kawan:')

Fakestagram ;blackvelvet✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang