"apa gue jatuh cinta?" batin alvaro.
Akhirnya alea memutuskan kontak mata keduanya, namun tidak dengan alvaro. Alvaro terus saja memandangi alea yang sedang mengobati luka di wajahnya yang membuat timbulnya semburat merah di pipi tasya, entah malu atau blushing pokoknya alvaro suka kalau alea sudah blushing,lucu. Menurutnya.
"leaa ajak temen kamu makan bareng." perintah mamah alea dari arah ruang makan.
"ehmm ayo kak, kita makan dulu." ajak alea ragu ragu. Dan lagi lagi lagi alvaro hanya mengangguk. Tuh kepala copot dari tempat nya baru tau rasa, pikir alea
Di meja makan hanya ada alea, alvaro dan mamah tasya saja karna kalau ayah alea sedang ada kerjaan di luar kota, sedangkan alex sedang ada urusan apalah gatau itu pokoknya sampe sampe pulangnya malem, sama ga jemput alea.
Suasana di meja makan hening, hanya ada dentuman piring dan sendok, sampai akhirnya mamah alea bersuara.
"kamu teman sekolah nya lea nak?" tanya mamah alea pada alvaro.
"mahh makan dulu." potong alea saat alvaro hendak menjawab.
Akhirnya ketiganya fokus lagi pada makanan yang ada di hadapan masing masing.
15 menit berlalu.
"tante saya pamit pulang ya, udah malem juga." pamit alvaro dengan senyum canggung. Alea melongo karna baru kali ini alvaro bicara dengan kata terpanjang juga di hiasi senyum, yaa walaupun canggung.
Karna terlalu termanggu di tempat alea sampai sampai gainget kalo alvaro mau pulang.
"alsa itu anterin temennya." bisik mamah alea kepada tasya.
"eh iya, hehe." alea tersadar dari termanggunya, dan cengengesan sedangkan alvaro hanya memampangkan muka datar nya, huh dasar tembok.
Alea mengantarkan alvaro sampai depan.
"makasih kak udah nolongin, maaf juga karna kakak nolongin gue, lo jadi bonyok bonyok gitu. " tutur alea ragu ragu. Alea ragu ragu terus ih
"hm." jawan alvaro yang sudah diatas motor sembari memakai helm.
Ck, udah muka tembok sikap juga udah kaya kulkas. Gerutu alea dalam hati.
"thanks juga makannya." ucap alvaro yang sudah memakai helm. Kalau tidak memakai helm mungkin ale akan menyaksikan betapa manisnya alvaro saat tersenyum, apalagi senyumnya cuman buat alea. Aihhhhhh author juga maooooo:(((
Alea tersenyum sangat manis sebagai jawaban, yang membuat alvaro buru buru tancap gas karna jantung nya udah mau pindah dari tempatnya saat melihat tasya tersenyum sngat manis, bahkan sangat manis. Senyum yang bikin alvaro kepingin buru buru milikin. Hehehe. alea yang melihat itu hanya geleng geleng kepala, mau cari mati mungkin, pikir alea.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Saat ini alvaro sedang berada di balkon rumahnya, memandangi langit gelap namun indah dengan cahaya beribu ribu bintang terpangpang disana. Hatinya bergetar Entah kenapa. Bayangan perempuan itu tidak bisa alva hilangkan. Senyumnya, matanya. Ini adalah rasa yang tidak biasa dia rasakan. Jika memang ini cinta, mulai dari mana? Apa sekarang alva sudah mempercayai teori cinta pada jumpa pertama? Entah mengapa alva sekarang menginginkan perempuan itu hadir di sampingnya.
Tidak kerasa sudah hampir dua jam berada di balkon kamarnya. Sendirian. Menikmati hembusan angin. Handphone di dalam sakunya tiba tiba bergetar. Alva membenarkan posisinya untuk duduk bersandar di kursi. Alva melihat pesan masuk dari hilmy.
Ternyata hilmi mengirim kontak line tasya, alva mengernyit. Untuk apa?
Alva membalas pesan hilmy hanya satu huruf namun beribu makna '? 😂Hilmycarpenter.
Yaelah lo masih jual mahal aja, chat dia lah. Lo kan demen.
Alvaro hanya membaca pesan dari hilmy tanpa minat untuk membalas. Perlahan alva memencet kontak line alea, lalu melihat foto profil yang tasya pasang.
Terpampang jelas foto selfie alea yang tengah tersenyum manis. Entah mengapa hanya melihat alea ternsenyum di handphone saja sudah membuatnya tenang.
Alva bingung sekarang, apakah ia akan mengirim pesan untuk alea atau membiarkan kontak tasya tersimpan rapih diantara daftar kontak temannya.
Akhirnya alva membiarkan kontak alea terjajar rapih di jajaran kontak teman temannya, karna jika alva memang benar jatuh cinta pada alea, ia akan melakukan caranya sendiri untuk mendekati alea atau bahkan tidak akan mendekati alea, karna ia juga belum tahu pasti apa yang terjadi pada hatinya.
Alva segera masuk ke dalam kamarnya menyimpan handphone nya di atas nakas lalu merebahkan badannya di kasur kingsize nya, memejamkan matanya lalu perlahan ia terlelap dengan damai.
🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈
Hari ini adalah hari terakhir masa orientasi siswa di sma garuda. Seperti yang di perintahkan tutornya kemarin, alea sekarang sudah duduk bersama seorang laki laki yang di ketahui bernama kevin.
Semua siswa siswi yang berada di kelas alea sudah duduk bersama pasangannya masing masing. "sudah duduk berkelompok?" tanya deby, kakak kelas yang bertanggung jawab atas kelas tasya dkk saat most dilakukan.
"sudah."
"okey kemarin saya kasih tau karna hari ini adalah hari terakhir masa orientasi siswa, kita akan melakukan game. Kita punya kartu yang nantinya akan di bagikan pada kalian satu persatu, di dalem lipatan kertas itu ada tulisan apa yang harus kalian lakukan bersama pasangannya masing masing dan juga tertera aturannya, jika kalian tidak bisa melakukan atau melanggar aturannya ntar ada sanksi nya." jelas deby sedangkan dava, partner tutor deby mulai membagikan kartu.
Selang beberapa detik, pintu kelas terbuka memperlihatkan seseorang berkulit putih langsat, berperawakan tinggi, badan yang tegap, berambut gelap, di tambah lagi sepasang mata tajam dengan alis tebalnya
Dan dia memiliki semacam magnet di dalam dirinya yang mampu mengundang perempuan tertarik padanya.
"ada apa ro?" tanya deby yang hendak menghampiri alvaro, namun alvaro masuk kedalam kelas dan duduk di meja guru yang sebentar lagi akan diisi oleh guru yang bersangkutan dan menghiraukan pertanyaan deby.
"ada yang belum kebagian?" tanya dava.
"kelompok gue." ujar kevin sambil mengangkat tangannya.
"oke sekarang kalian buka kartunya dan lakukan apa yang tertulis di kertas itu dimulai dari kelompok ini." jelas deby.
Akhirnya game berjalan dengan pengawasan ketua osis.
Hampir semua kelompok melakukan apa yang harus dilakukan, dilakukan dengan baik namun ada juga kelompok yang melanggar aturan dan benar jika ada yang melanggar aturan harus kena sanksi, ada yang berjoget joget di depan kelas, ada yang Harus menyatakan cinta, ada yang harus merias wajah dengan gambaran yang lucu dengan make up yang sudah di siapkan tutor dan lain lain.Sekarang giliran kelompok alea yang melakukan apa yang seharusnya alea dan kevin lakukan.
"gue gak setuju." alvaro membuka suara saat tasya membacakan tulisan yang ada dalam kartu.
-----------------------------------------------------------
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO
Teen Fiction[ON GOING] Ini hanya kisah alea dan alvaro. Berani jatuh cinta juga harus siap patah hati, bukan begitu? Ketika kamu mau menikmati kondisi hatimu yang sedang berbunga-bunga, kamu juga harus sanggup menata hatimu ketika hancur. Bukankah sudah menjadi...