"astaga astagaa aleaa sadarr dia kaka kelas lo." histeris kia.
"yaa gue kan udah minta maaf juga, eh dia malah nyolot mana bentak bentak lagi, nyokap gue juga gapernah tuh bentak bentak gue." bela alea.
"ya beda lagi kalau itu, orang tua lo gapernah bentak bentak lo yaa karna sayang sama lo,nyokap lo yang udah ngelahirin lo, bokap lo rela banting tulang demi lo, ya mana mungkin lah lo di bentak bentak gitu." panjang lebar maura.
"hm" jawab alea sekenanya.
"jangan sampe ya lo di keluarin dari ini sekolah, inget kita ini masih calon.calon." ucap ditta menasehati dengan menekankan kata calon.
"ya ya ya." jawab alea dengan malass
~¤~
Kini semua siswa/i resmi menjadi murid SMA GARUDA. Semua siswa kelas 10 berbondong bondong menuju mading, mencari nama dan kelas yang akan menjadi keluarga ke2nya.
AleaCs memilih melangkahkan kakinya ke kantin daripada kearah mading yang saat ini sedang diburu para siswa siswi kelas 10
Lagian keempatnya tidak mau berdesak desakkan untuk mencari nama dan kelas yang terpangpang disana. Keempatnya memilih untuk menunggu sampai area mading santai saja."nih ya, walaupun kita gak sekelas. Pokonya kita tetep harus kumpul." kia mengintrupsi, jaga jaga kalau keempatnya tidak sekelas.
"itu mah pasti lah ki, wajib malah hahaha." timpal ditta mau tidak mau keempatnya ikut tertawa.
"eh kira kira kita sekelas atau ngga ya?" ujar Maura
"pokonya, mau sekelas atau ngga. Kita harus tetep semangat." kata alea.
"Yaa lo mah tetep semangat. Kan ada kaka alvaro." goda kia
"apaan sih ko bawa bawa tu ketos si?" tutur kia masih sebal atas kejadian kemarin saat di koridor dengan alvaro.
"yah yah baperr diaa hahaha." celetuk ditta.
"eh ngomong ngomong, dari cerita lo kemaren. Ko ada yang beda ya dari ka alvaro?" tanya Maura heran.
"beda apanya?" alea mulai tertarik dengan topik pembicaraan.
"heeemmm, kayanya ada yang aneh. Kemarin pas lo dansa sama si siapa tuh? Si siapa?"
"kevin."
"nah iya itu si kevin, ka alvaro langsung pergi, trus pas ketemu sama lo, dia marah marah. Kan katanya tuh, ka alvaro itu anti banget berinteraksi sama cewe cewe di sekolah ini. Bahkan ka hilmy tuh yang sahabatnya aja dia dingin gitu, apalagi lo. Yang baru kenal?" tutur kia.
"jangan jangan..." kiaa menyipitkan matanya dan menunjuk bela dengan telunjuknya.
"jangan jangan apaan?" tanya alea bingung.
"ehh guyss udah jam segini, yok kita ke mading. Jangan sampe di hari pertama kita resmi jadi murid disini udah kena hukum ya." Maura mengintrupsi sembari menyambar tas nya dan diletakan di pundaknya.
"iya iya." ujar kia dan keempatnya berjalan menuju mading untuk melihat dimana mereka akan menempati kelasnya.
~¤~
"males banget gue." bisik kia sambil menyiku tangan alea yang sedang fokus memperhatikan guru didepannya.
Yaaapp, Mereka memang sudah berada di dalam kelas, tentu saja keempatnya tidak dipersatukan dengan kelas yang sama. Alea bersatu dengan kia, sedangkan maura dengan ditta.
"ih lo tuh ya, gimana mau pinter. Baru aja kita mulai belajar lo udah bosen aja, cuma lo doang nih orang yang gue temuin "baru pertama memasuki masa sma tapi udah males" katanya pengen sukses tapi baru aja mulai udah----" ucapan alea terhenti karna bella menaruh tangannya di mulut Tasya."ah lo mah ga asik. Mana pake ceramah ceramah lagi. Lagian nih ya, dimana mana kalo awal awal masuk sekolah gini tuh gaakan belajar belajar serius dulu kaya gini kali, di sekolah lain mah perkenalan dulu. Lah ini pake segala udah langsung belajar aja." tutur kia
"udah lah, lo sekolah bukan untuk perkenalan perkenalan kan? Udah deh sekarang mening lo simpen earphone lo, simpen hp lo, terus dengerin tuh guru. Biar kalo ada pr ga nyontek mulu kerjaannya." ucap alsa sambil melepas earphone yang memang sedari tadi kia memakainya juga menyimpan hpnya di meja.
"males ah, mening gue make hen----" perkataan juga kegiatan kia yang hendak memasangkan earphone nya kembali ke telinga terhenti.
"Hey kalian berdua!"
____________________________________
See! Siapa yang negur? Ga lucu kali baru masuk sekola udah di tegur guru karna ketahuan ngobrol pas lagi belajar trus di hukum bersihin wc atau lari keliling lapangan? Ga lucu banget sumpah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO
Teen Fiction[ON GOING] Ini hanya kisah alea dan alvaro. Berani jatuh cinta juga harus siap patah hati, bukan begitu? Ketika kamu mau menikmati kondisi hatimu yang sedang berbunga-bunga, kamu juga harus sanggup menata hatimu ketika hancur. Bukankah sudah menjadi...