7

944 41 7
                                    

"hey kalian berdua!"

Keduanya sama sama menoleh kebelakang. Menatap si pemanggil.

"apa" kia berucap dengan tampang judesnya.

"lo gabisa liat guru di depan?" ketus si pemanggil.

"apaan sih lo, heboh banget. Jangan mentang mentang lo ketua kel---" saat kia hendak melanjutkan kata katanya,

"Alviano, sedang apa kalian?" Pak Faisal menghentikan kegiatannya yg sedang menjelaskan materi dan beralih ke 3 orang ribut ribut A.K.A kia, alea dan alviano

"Ini pak mereka ribut terus" kata alviano menyalahkan kia dan alea.

"eh? Ngga pak, dia pak yang ikut ikutan." Kata kia gaterima.

"lah ko gue?"

"iya elu." kompak kia dan alea

"ya lu berdua ribut ribut mulu, gue selaku ketua kel---"

"tuh kan pak dia mentang mentang ketua kelas seenaknya gitu padahal saya cuman nanya aja ke tasy--" potong kia

"halah orang gue tadi denger  "aduh gue males banget mending gue make hen--" balas Alviano dengan suara yang dibuat buat seperti perempuan.

"SUDAH SUDAHHHH, KALIAN INI MALAH MAIN SALAH SALAHAN." pak faisal menegur kia dan alviano yang asik salah salahan dari depan.

"Kamu lagi alvian, ga jentle banget jadi cowo main salah salahan." kata pak faisal sembari membenarkan dasi.

"daripada bapak, Mau nembak Bu dewi aja masih minta bantuan mur--" ceplos alviano.

"huuuuuu" seisi kelas menyoraki pak faisal. Emang tengil banget ya si alviano ini 😂 :v

"ALVIANOO MAJU KEDEPAN!" perintah pak faisal

Dengan enteng, alviano menghampiri pak faisal

"iya pak? Saya salah ya?"dengan tak tahu malunya alviano menanyakan pertanyaan yang sebenernya bukan pertanyaan melainkan pernyataan.

"Kamu ini, baru resmi jadi murid sma garuda udh bikin saya naik darah" jata pak faisal sembari menjewer telinga sebelah kiri alviano.

"AW AW pak sakit pakk, ntar kalau kuping saya yang mulus ini putus gimana pak, saya jadi gaganteng lagi pak" celetuk alviano mengundang gelak tawa.

"putus putus emangnya hubungan bisa putus." kata pak faisal dengan suara pelan namun dapat didengar seisi kelas(?)

"BUCINNN" kompak seisi kelas.

"Sudah sudah, alviano!" ucap pak faisal

"iyah pak, ada apah?" kata alviano celingak celinguk sudah seperti maling.

"kamu ini bercanda aja, kerjakan soal ini di papan tulis, sekarang" perintah pak faisal sambil memberikan buku matematika yang di pegangnya.

"ini mah gampang pak." alviano menerima buku itu, mengambil spidol yang terletak di sisi sisi papantulis dan menulis sesuatu di papantulis.

"selesai pak." ucap alviano dengan senyum mengembang dan menyimpan buku yg berada di tangannya.

Sontak seisi kelas tertawa melihat apa yang alviano tulis di papan tulis.

Bagaimana tidak. Bukannya menjawab soal yang ada di buku alviano malah menulis :

Dik : bu dewi cantik.
          Pak faisal jelek + nembak bu dewi pake
          Bantuan siswa.
Dit : kenapa bu dewi mau sama pak faisal
         Yang jelek?
Jawab : karena bu dewi kasihan sama pak faisal alias terpaksa.

"ALVIANOOOOOO" teriak prustasi pak faisal.

"APA PAKK SAYA DISINI PAKK JANGAN TAKUT PAKK ADA SAYA DISINI." alviano malah ikutan berteriak yang mengundang tawa.

"baru sehari saya ngajar kamu udh bikin saya naik darah. Gimana kedepannya, bisa darah tinggi saya." ucap pak faisal mengambil bukunya yg berada di meja guru dan Hendak keluar kelas.

"yahh bapaa jangan pundung dong pak, ah bapa mah pundungan" celetuk alviano saat pak faisal hendak membuka pintu.

"YAHHH" kompak satu kelas.

"pakk jangan pergi pak, jangan tinggalin kita." ucap salah satu murid yang diketahui bernama wahyu mendramatisir.

"KITA PUTUS PAK. KITA PUTUS." salah satu cowok dengan nada alay berceletuk.

"kalian ini, saya ada meeting di ruang guru. Kalian saya persilahkan untuk mengenal satu sama lain." setelah mengucapkan itu, pak faisal keluar dari kelas. Sedangkan anak anak bersorak senang.

Sedangkan di bangku alea dan kia

"gimana gimana?" ucap alviano menghampiri bangku Alea dan duduk di depan bangku mereka, karna yaaa sekarang semuanya berpencar. Yang asalnya duduk rapi di bangku masing masing, sekarang ada yang berkumpul saling kenalan, ada yang bergosip gosip ria tentang pembimbing mos yang galak lah, ganteng lah, nyebelin lah. Dan para lelaki sebagian memilih mojok di pojokan dengan handphone di genggamannya. Entah sedang apa yang mereka lakukan,ada yang tidur, ada yang makan, ada macem macem lah. Memang sih, baru sehari kami bertemu, tapi entahlah kaya yang udah kenal lama, wkwkwk.

"gimana apanya? Udah deh lo sana sana gausah ngegangguin kita mulu." balas kia gregetan.

"apaan sih lo, gue bukan nanya ke elo juga. Dasar nenek lampir." Ucap alviano menjulurkan lidahnya.

"dasar cowok tengil lo!"

"nenek lampir! "

"cowok tengil! "

"nenek lampir! "

"cow---"

"heyy udahh dong ah, pening nih kuping gue." alea berucap.

"nah gitu dong lo, ngomong." kata alviano. Dan di balas senyum simpul Oleh alea.

"eh buset senyum nya manis amatt." kata alviano dengan suara pelan namun masih dapat di dengar.

"btw, nama lo siapa?" kata alviano sambil mengulurkan tangan kanannya.

"alea." tasya menerima uluran tangan alviano dan tersenyum canggung.

Saat alea ingin melepaskan jabatannya, alviano malah mengeratkan pegangannya pada tangan tasya.

----------------------------------------------------------

Setelah hampir dua bulan ga upload? Atau lebih? Hhheeee

Jangan lupa voteeeee 💃

ALVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang