ASV-04

3.3K 484 131
                                    

Suara riang Jungkook meramaikan suasana pagi di rumah keluarga Park. Perkataan sang mama tentang piknik bersama keluarga Kim membuat si bungsu luar biasa senang hingga tak sabar untuk segera berangkat saat itu juga.

Ibu dari sepupu mereka—Seokjin—yang selama ini tinggal di Seoul sedang berlibur di Busan dalam beberapa hari ke depan dan mengundang Seohyun serta kedua anaknya untuk piknik bersama di akhir pekan.

Saat Seohyun mengatakan hal tersebut kepada dua buah hatinya, mereka tentu merasa senang. Jimin karena sudah lama tidak bermain bersama Seokjin, sedang Jungkook hanya begitu tertarik pada piknik saja.

"Mama! Mobil Kookie ada di mana?!" seru si bungsu yang sejak tadi berputar keliling ruangan hanya untuk mencari mobil kesayangan. Rencananya ia akan membawa benda tersebut untuk di mainkan saat piknik nanti.

Seohyun sedang sibuk menata makanan untuk bekal mereka sehingga ia hanya meminta Jungkook untuk mencari lebih teliti lagi tanpa mengalihkan pandangan dari kegiatannya.

Namun sebuah tarikan pelan di baju yang ia kenakan membuat Seohyun mau tidak mau berbalik dan melihat Jimin sedang menatap dengan wajah polosnya, "Ma, kita berangkat jam berapa?"

Sang ibu memberi senyum lembut seraya menyamakan tingginya dengan si sulung, "Bibi Kim akan menjemput tak lama lagi, Sayang, jadi Jimin cepat bersiap, ya?"

Jimin mengangguk sebelum kembali pergi menuju kamar, namun pandangannya teralih pada Jungkook yang sedang membungkuk di bawah kursi dekat TV, lengan mungil itu mencoba untuk meraih sesuatu di dalam sana.

Maka Jimin menghampiri sang adik dan menepuk punggungnya pelan, yang justru membuat si bungsu keluarga Park itu terkejut hampir terantuk bagian bawah kursi jika saja tidak segera membungkuk kembali.

"Ih, Hyung. Kookie kaget!" protes Jungkook saat menyadari bahwa Jiminlah pelaku yang hampir membuat kepalanya terbentur kursi.

Sedang sang kakak hanya tersenyum, sedikit merasa bersalah namun juga gemas dengan tingkah adiknya tersebut. Ia kemudian ikut membungkuk membuat Jungkook bergeser menjauh, dan meraih mobil yang sedari tadi ingin diambil.

Jimin tersenyum saat memberikan mobil tersebut pada si bungsu, yang dibalas pekikan girang,

"Terima kasih, Hyung!" Jungkook membungkuk sopan, layaknya orang dewasa saat berterima kasih, yang tentu segera dibalas oleh sang kakak.

Lantas Jimin kembali melanjutkan perjalan menuju kamar, untuk membereskan barang-barang yang akan ia bawa. Hatinya sungguh merasa senang, sudah lama ingin kembali bermain bersama Seokjin dan mendengar celotehan sang kakak tentang banyak hal.

Saat mengambil sapu tangan berwarna putih di atas meja belajar, ia kembali melihat pigura sang ayah, kemudian tersenyum lebar ke arahnya, "Pa, Jimin mau piknik. Papa lihat dari sana, 'kan? Kata mama akan ada mama Seokjin-hyung nanti. Ini pertama kali Jimin bertemu dengannya, semoga saja ia menyukaiku ya, Pa?!"

Jimin merasa senyum sang ayah dalam foto tersebut seakan menunjukkan bahwa "semua akan baik-baik saja", bahkan ia seperti mendengar suara lembutnya.

Selesai membereksan barang bawaan ke dalam tas, ia kembali ke ruang keluarga untuk menunggu sang mama selesai dengan kegiatannya. Tak lama mendudukkan diri di salah satu sofa, suara klakson mobil membuat Jimin terlonjak kaget.

"Yeaayyy." Pekikan Jungkook terdengar saat si kecil itu berlari menuju pintu depan, diiringi Seohyun yang mengikuti dari belakang.

Sementara Jimin memilih untuk menunggu, menenangkan hatinya yang mulai terasa gugup. Selalu seperti itu saat akan bertemu orang baru. Kedua lengan meremas celana yang sedang dipakai, tarikan napas terasa putus-putus kala panik hampir menyerang.

A Silent Voice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang