ASV-05

3.3K 445 115
                                    

Itik Buruk Rupa.

Suatu hari, ada seekor itik yang buruk rupa. Ia punya bulu yang berbeda warna dari 5 saudaranya yang lain. Panggil saja itik itu 'chim'.

Chim selalu mencoba untuk dekat dengan kelima saudaranya, namun mereka jarang sekali mengajak chim bermain. Maka chim cuma bisa berjalan-jalan di sekitar, sendirian.

Tapi chim tidak sedih! Karena chim punya mama yang sangat baik hati. Kata mama, chim tidak jelek, chim sama seperti itik-itik yang lain.

Karena itu chim selalu berusaha untuk membuat mamanya bangga dengan tidak terlihat bersedih. Padahal terkadang chim iri ketika melihat teman-teman itiknya bermain bersama, sementara chim hanya melihat dari jauh. Tapi tidak apa, chim punya mama untuk diajak main.

Suatu hari, saudara chim semakin besar dam mereka satu per satu pergi meninggalkan mama. Tapi chim sayang mama, dan chim tidak pernah meninggalkan mama.

Saat mama tersenyum karena kesetiaan chim, chim senang sekali. Dalam hatinya chim bangga karena mama tidak sedih lagi karena ditinggal yang lain.

Chim akan selalu bersama mama, selamanya, karena chim sayang mama.

---

Seohyun tak kuasa menahan air matanya selesai membaca cerita dari buku milik si sulung itu. Walau ia tahu bahwa cerita tersebut tidak begitu teratur, namun tetap dapat merasakan feeling yang digambarkan oleh Jimin di sana.

Ia semakin mengerti mengapa sang anak sangat ingin menjadi seorang penulis. Karena dengan menulis, seseorang mampu mengungkapkan rasa yang selama ini tak dapat diungkapkan oleh lisan. Menorehkan pengalaman hidup atau sebuah keinginan yang tak tercapai melalui tokoh dan cerita karangannya.

Seketika Seohyun merasa buruk, seharusnya Jimin menunjukkan cerita itu dengan ekspresi bangga, seharusnya Jimin merasa senang telah berhasil membuat karya pertamanya.

Namun kini sang anak menatap cemas-cemas seraya mengelus rambut Jungkook yang tertidur dalam pangkuannya, memeluk erat sang kakak seakan takut ditinggalkan.

Dirinya kembali mengingat kejadian beberapa saat yang lalu. Ketika ia menjemput Jungkook sepulang sekolah dengan niatan ingin mengajak kedua anaknya bermain di lotte world yang baru dibuka seminggu lalu.

Di perjalanan ke sekolah Jimin Seohyun terserempet oleh mobil yang sedang melaju kencang. Karena itulah ia harus terbaring di rumah sakit, tak sadarkan diri selama beberapa jam hingga kini berhasil membuka mata kembali.

Yang ia sesali adalah Jungkook melihat kejadian tersebut dengan kedua matanya sendiri, menangis histeris di saat-saat terakhir Seohyun sebelum tak sadarkan diri. Kini bungsu kesayangan mereka itu masih dalam keadaan shock. Tidak ingin berada jauh dari kakak dan sang ibu.

Jemari Jimin menarik selimut yang digunakan Seohyun, sedang tangan yang lain masih menahan tubuh Jungkook agar tidak terjatuh. Binar matanya redup, dengan raut cemas memperhatikan sang mama seakan bertanya mengapa diam saja.

Seohyun tersenyum, lengan yang masih terasa lemas perlahan mengelus rambut sang anak yang duduk tak jauh dari ranjang rumah sakitnya dengan lembut, "Jimin, Sayang, mengapa membuat cerita sedih seperti ini?"

A Silent Voice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang