8. Ronde Kedua

18 0 0
                                    

"Sa...tadi Lo berangkat sekolah sama siapa?" Tanya Jennie saat mereka sedang mengemasi buku-buku karena sudah jam Istirahat

"Pak Hendi, Kenapa?"

"Ohh...kirain dianterin Kak Reihan lagi" ucap Jennie sambil menyenggolkan bahunya menggoda

"Ngaco" saut Sasa sambil tertawa

"Kantin yuk!" Ajak Caca yang tiba-tiba sudah didepan mereka.

Mereka bertiga pun akhirnya mulai keluar dari kelasnya, segera berjalan menuju kantin untuk memenuhi Hak hak usus mereka.

Hari kedua Sasa bersekolah di SMA Tunas Bangsa sejauh ini tak ada yang aneh. Sasa yang ramah dan murah senyum mungkin membuat teman-teman kelasnya lebih mudah akrab dan nyaman.

Rupanya mereka sampai dikantin sedikit lebih awal, tak terlalu panjang antrian di stand makanan. Dan sekarang pun mereka sudah duduk bertiga di sebuah meja menikmati pesanan mereka.

"Rik...? Lo siap mulai ronde kedua?" Tanya Siska

"Siap lah" kata Rika mantap. Matanya benar-benar menunjukkan sorot kebencian "anak baru belagu, sok suci, sok pahlawan. Nggak mungkin bisa ngalahin gue, setelah semua tahu kalo Sasa itu murahan Reihan juga nggak bakal mau sama dia. Apalagi Roni" ucap Rika dengan penuh penekanan

"Ya udah Rik, sikaaaat"  Neli mengompori

Rika akhirnya berjalan mendahului kedua temannya, meninggalkan koridor yang menghubungkan kantin, tempat mereka berdiri untuk memantau Sasa.

"Dasar ya...cewek Murahan, Matre, nggak puas pagi-pagi dapet motor sport siangnya nginthil sama Mobil Jazz" Ucap Rika dengan berteriak

Sedangkan ditempat duduk lain Reihan dan teman-temannya mulai memperhatikan.

"Waduuuh.... ronde kedua nih" Ucap Riko

"Besok dibangun ring tinju deh disini" saut Aris

Sedangkan Sasa dan teman-temannya masih tenang, memakan pesanan mereka.

"Yang diomongin pura-pura nggak ngerasa nih, emang dasar....! Hobynya cuma ngecengin cowok-cowok ganteng, kaya, dan Hits" lanjut Rika lagi

Caca tidak terima, ia pun berdiri "Eh maksud Lo apa?" Tanya Caca sedikit berteriak

"Maksud gue apa? Lo nggak tahu, temen baru yang Lo bangga-banggain ini tu cewek murahan"

"Eh...jaga mulut Lo ya, kalo nggak tahu apa-apa tu diem. Bacot aja Lo" Jennie mulai geram

"Eh...emang Fakta kok paginya dia boncengan kan sama Reihan? Pulangnya dia nginthil si Roni mentang-mentang bawa Mobil"

Plaaaaaaakkkk.....

Sasa geram, ia berdiri dan menampar Rika. Rika pun tambah geram.

"Wuuuiihh...ditampar Rei" ucap Farhan

Reihan sedikit terkejut, pasalnya ia berposisi memunggungi kejadian, tidak melihat tapi telinganya ia pasang kencang untuk mendengarkan semuanya

"Siapa yang nampar?" Tanya Reihan

"Si Sasa nampar Rika" jawab Farhan

"Bagus" ucap Reihan

"Lo berani nampar gue?" Tanya Rika kaget, setelah ia sadar dari syocknya beberapa detik lalu

"Kenapa? Malu ditampar adik kelas? Ha? Kalo nggak tahu tu tanya...jangan malah ngelabrak seenaknya" ucap Sasa masih dengan nada lembut yang ditekan

"Gue tahu semuanya kebusukan Lo?"

"Ha...busuk? Bukannya Lo yang busuk, harga diri Lo kan udah nggak ada, ngelabrak tanpa tahu fakta sebenarnya? Iya?" Tanya Caca

The Second Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang