9. Size S?

18 1 0
                                    

Setelah merasa cukup tenang, Sasa melepaskan pelukannya pada Reihan.

"Makasih ya kak" Ucap Sasa tulus

"Sama-sama" balas Reihan dengan senyum manisnya. Mata mereka bertemu, saling beradu. Menimbulkan getaran frekuensi tinggi didada mereka.

"Tampan" batin Sasa

Sadar Sasa merasa aneh, iya memotong dahulu adu pandangnya bersama Reihan. Begitupun Reihan.

"Bentar" ucap Reihan sambil merogoh benda pipih didalam sakunya. Dan Sasa hanya mengangguk

"Halo..."

"..."

"Cepet kesini, ke toilet cewek samping 12 Kimia 2. Jangan lupa mampir koperasi beli seragam ukuran....." Kata-kata Reihan menggantung menatap tubuh Sasa. Sasa hanya menunduk "M, cepet kesini" lanjutnya

"..."

"Gampang, gue ganti dua kali lipat. Cepet. 10 menit" ucap Reihan penuh penekanan, kemudian ia menyimpan kembali ponselnya dalam saku celana.

"Kok Kak Reihan tahu ukuran seragam aku?" Tanya Sasa Heran

Reihan tersenyum "Alexa...apa iya aku mau beliin kamu ukuran S?"

Sasa dengan cepat menggeleng

"Enggak kan? Ya dilogika aja pake ukuran paling kecil disini" Ucap Reihan

Sasa hanya menurut saja. Cukup lama mereka terdiam, sampai pada akhirnya Jennie dan Caca datang.

"Sasa..." Panggil Jennie

"Sa..Lo gapapa?" Sambung Caca

Airmata sasa tumpah lagi, ia berhambur menghampiri Jennie dan memeluknya. Begitupun dengan Caca, ia mengelus ngelus pundak Sasa. Berharap bisa menstransfer setidaknya sedikit kekuatan pada sahabatnya.

"Sabar Sa, Lo pasti malu dan Syock banget kan?" Tanya Jennie "Tenang, semua tahu kalau Lo nggak salah kok" lanjutnya

"Iya Sa. Please... Lo tu kuat" Sambung Caca

"Gue malu Jenn, Ca. Gue nggak pernah dipermaluin kayak gini. Gue malu" Ucap Sasa dengan suara terisak karena tangisnya.

Reihan menatap ketiga cewek itu dengan pilu, apalagi saat ia mendengar isakan tangis Sasa hatinya terasa perih ada semburat penyesalan kenapa ia tidak sejak awal memisahkan semuanya? Ah... sedetikpun waktu memang tak bisa diulang lagi.

"Rei..." panggil Aris

Reihan agak sedikit terkejut, karena tiba-tiba namanya dipanggil

"Mana?" Tanya Reihan pada Aris

"Nih..." Aris menyerahkan sebuah kresek putih berisi baju putih.

"Alexa..." panggil Reihan

Sasa berbalik menghadap Reihan yang berada disamping kirinya.

"Pakai dulu!" Pinta Reihan. Reihan membuka kresek putih itu. Membentangkan seragam itu didepan Sasa, seakan mengukur badan siempunya.

"Nggak terlalu besar buat Lo, Lo pasti masih tetep pantes. Dan nggak usah pikirin Osis, karena baju ini cuma ada badge osisnya. Semua pasti udah pada tahu apa yang terjadi" sambung Reihan lagi.

Sasa menerima baju pemberian Reihan, ia menatap kedua sahabatnya. Mereka berdua mengangguk. Akhirnya Sasa pun masuk ke kamar mandi setelah sebelumnya menatap Reihan dan mengucapkan terimakasih.

"Sasa mana?" Tanya Roni yang tiba-tiba datang

"Didalem kak" jawab Jennie

Beberapa menit kemudian Sasa keluar dengan baju baru ditubuhnya.

The Second Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang