5-Tatapan Mata

59.6K 3.6K 133
                                    

Jangan lupa vote dan Coment 🙏

Follow aku juga di Shawnecha

Happy reading...

"Kamu yakin, sayang?"

"Iya, Bun. Iris mulai hari ini bakal naik bus ke sekolah,"

"Kenapa nggak dianter Pak Aman ajah? Kan lebih bagus,"

Iris menatap Bundanya dengan wajah memelas, lalu berganti menatap Gema seolah meminta pertolongan pada pria itu.

Gema mengangkat satu alisnya.

"Yah, boleh kan? Iris janji bakal hati-hati." Iris memohon pada Gema.

"Oke. Tapi cuma untuk pergi sekolah. Pulang sekolah biar Pak Aman yang jemput." Tegas Gema yang Iris tahu itu adalah keputusan yang tak bisa diganggu gugat lagi.

Iris tersenyum kecil dan menganggukkan kepalanya.

"Makasih, Yah."

"Sama Bunda nggak makasih, nih?" tanya Cahaya memasang wajah memelas.

"Kan Bunda tadi nggak ngijinin." Ucap Iris membuat Cahaya sedikit kesal dan Gema malah terkekeh pelan.

"Yaudah berangkat sana. Nanti telat." Suruh Gema yang diangguki Iris.

***

Laskar. Cowok itu menggerutu kesal sedari tadi karena motornya tiba-tiba mati di tengah jalan.

Cowok itu menendang ban motornya kesal dan mengumpat. Matanya celangak-celinguk mencari taksi. Tapi jam segini mana ada taksi. Jadi cowok itu memutuskan untuk pergi ke bus stop dan terpaksa ia akan naik bus untuk ke sekolah.

Dan, What the?

Seorang Laskar, penghuni jalanan malam, naik bus untuk pergi ke sekolah?

Menggelikan.

Laskar berjalan ala-ala anak jalanan menuju bus stop. Seperti biasa ia menggunakan hoodie hitam sampai menutupi kepalanya dan juga masker hitam yang menutupi sebagian wajahnya.

Cowok itu bersandar sambil mengunyah-unyah permen karet dengan headset yang terpasang di telinganya. Kedua tangannya tersimpan di saku hoodienya.

Sampai di dalam bus, tak sengaja ia melihat seseorang yang tampak familiar untuknya.

Cewek itu hanya fokus menatap jalanan di luar yang sudah mulai dibasahi air hujan.

Hujan turun pagi itu. Iris tersenyum kecil dan mengarahkan tangannya ke jendela seolah tengah menyentuh hujan itu.

Pelangi. Iris menuliskan kata itu di jendela kaca itu dan turun dari bus karena ia sudah sampai di dekat sekolah.

Laskar. Cowok itu menatap aneh pada cewek yang sudah pergi ke luar itu. Ia melirik sesuatu yang dituliskan Iris di jendela dan...

Deg

Pelangi? Batin Laskar.

Laskar turun dengan cepat, berlari mencari keberadaan cewek itu. Tapi ia sudah terlanjur menghilang entah kemana.

"Cepet banget ngilangnya." Gerutu Laskar lalu berlari ke belakang sekolah. Karena cowok itu mau masuk lewat gerbang belakang, supaya ia bebas merokok di sana sebelum bel masuk.

***

Nama Laskar mendadak booming dan menjadi topik pembicaraan hangat bagi semua murid di Sma Maxwell. Mulai dari sudut koridor kelas satu sampai kelas dua belas.

LASKAR [Completed]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang