13-Hujan

41.4K 2.6K 90
                                    

Jangan lupa vote dan Coment 🙏

Happy reading 😉

Shawnecha jangan lupa follow me 🙄

Iris menatap jalanan di sampingnya. Tangannya terulur menyentuh jendela mobilnya, seolah menyentuh rintikan air di luar sana. Di perjalanan pulangnya dari sekolah tadi, ternyata hujan datang.

Datang membasahi bumi dan melerai rindu.

Pikirannya tentang cowok bernama Laskar kini tergantikan dengan perkataan yang tak akan pernah dilupakannya.

Pokoknya kamu harus inget ini. Waktu hujan turun, aku mau kamu tersenyum, senyum yang manis. Karena saat itu, aku akan datang seperti hujan. Hujan yang selalu hadir untuk pelangi.

Iris tersenyum kecil dan semakin melebar, membentuk senyuman yang manis. Tapi matanya berkata lain. Justru air matanya ikut menetes, sama seperti air hujan yang berjatuhan itu.

"Non? Kita udah sampe. Bapak ambilin payung dulu, yah?!"

Seketika ucapan Pak Aman membuyarkan lamunan Iris. Ternyata benar, mereka sudah sampai rumah.

"Gak usah Pak."

"Tap..."

Iris keluar dengan cepat membuat Pak Aman hanya menghela napasnya. Selalu seperti itu saat hujan turun. Iris memilih basah-basahan dan berlama-lama menatap hujan.

Baru Iris hendak melangkahkan kakinya di teras rumah. Samar-samar ia mendengar suara gong-gongan anjing. Suara anjing yang sangat dikenalnya pastinya.

Iris berlari dengan cepat keluar dari gerbang. Iris membuka gerbang rumah orang itu dan mendapati seekor anjing yang terduduk di tengah halaman.

Mars. Anjing itu adalah Mars.

Iris memeluk tubuh Mars yang sudah lama tak dilihatnya.

"Mars. Kamu kenapa bisa ada di sini?" Tanya Iris yang dibalas gong-gongan kuat oleh Mars.

"Non, Iris?"

Suara itu mengalihkan perhatian Iris. Dia juga memayungi tubuh Iris membuat Iris mendongak.

"Kenapa Mars bisa ada di sini, Pak?" Tanya Iris pada petugas keamanan di rumah itu.

Semenjak kepergiannya, rumah itu hanya rumah kosong yang sangat-sangat sepi. Hanya ada satu orang penjaga dan sesekali hanya tukang kebun yang datang.

Lalu kemana Ran?

Iris pun tak tahu. Gema bilang sejak hari itu, Ran pergi keluar negeri dan belum pernah pulang. Dia berubah menjadi workaholic yang hanya menghabiskan semua waktunya untuk bekerja di kantor.

Kehidupannya berubah kelam saat itu juga. Yang Iris tahu, Ran itu seorang anak yatim piatu yang sama sekali tidak mempunyai keluarga dan tinggal di panti asuhan.

Karena kecerdasan dan ketekunannya lah, ia bisa sekolah tinggi dan membangun sebuah perusahaan dan menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia.

Ran hanya butuh keluarga. Dirinya yang tak pernah merasakan kasih sayang orang tua, itu yang membuatnya bekerja dengan keras membuat cowok itu tak merasakan apa yang dia rasakan.

Tapi takdir berkata lain. Dia kembali menjalani hidupnya seorang diri. Membuatnya menutup dirinya rapat-rapat dan hidup dalam kehampaan.

Satpam itu menatap Iris lirih.

LASKAR [Completed]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang