17-Marah

37.7K 2.4K 16
                                    

Happy reading wahai netizens tercintahh😁😁

Shawnecha

Vote ⭐ Coment 🙏

"Emang kenapa kalo gue marah? Lo tau apa isi hati gue sebenarnya? Gue aja enggak!"

Cup

"Gimana? Manis, kan?"

Iris menutup matanya rapat-rapat dan air matanya semakin deras mengalir. Jantungnya berdetak begitu cepat tak karuan. Namun ada yang aneh. Ini benar-benar aneh.

Iris tak merasakan apapun.

Cowok itu melepaskan dirinya dari Iris dan berludah berulang kali sambil terus mengusap-usap mulutnya.

"Lo ngapain, sih?" bentaknya pada temannya yang ternyata menciumnya?

Cowok itu mulai gelagapan. "Bu... bukan! Bukan gue. Tapi dia." Cowok itu menunjuk orang yang berdiri di belakangnya.

Cowok dengan panggilan 'bos' itu membulatkan matanya.

"La... Laskar?!" cowok itu kaget dan nyalinya malah menciut saat itu juga.

Laskar menyeringai kecil. Membuatnya semakin tampak mengerikan.

"Gue tanya gimana? Manis, kan? Gausah malu-malu jawabnya. Kayaknya lo memang pengen banget ciuman, kan? Dan gue udah ngabulin permintaan lo."

Laskar berucap dengan tenang namun sangat menusuk.

Disaat itu juga Iris terpelonjak kaget.

Degh

Laskar?

Iris membuka matanya dan langsung bertemu tatap dengan cowok itu.

Laskar memperhatikan Iris lekat dari atas sampai bawah. Cowok itu menggeram kesal.

"Shit!" Umpatnya langsung menarik kerah baju cowok berengsek itu.

Laskar sudah bersiap dengan bogemannya, namun tatapannya beralih lagi pada Iris yang tubuhnya tampak bergetar hebat sambil berusaha menutupi tubuhnya.

"Tutup mata lo!" titah Laskar namun Iris masih diam dan terus menangis menatap Laskar.

"TUTUP MATA LO GUE BILANG!" Suruhnya lagi, namun kali ini dengan nada yang lebih tinggi.

Iris mulai menutup matanya dan Laskar memulai aksinya untuk menghabisi cowok-cowok berengsek yang kurang ajar itu.

"Gue udah pernah bilang kan, jangan sekali-kali menginjakkan kaki lo di lingkungan ini!"

"Sekarang terima hadiah lo! Pengecut!"

Hanya dengan sedikit mengeluarkan skill yang standar saja, Laskar yang tersulut dalam emosinya bisa dengan mudah menghabisi mereka ber-tujuh.

Keterlaluan memang. Bagaimana jadinya Iris jika saja Laskar terlambat datang, barang sebentar saja. Membayangkannya saja sudah semakin membuat darahnya mendidih.

Dan ke-tujuh cowok itu tidak mau kalah tentunya. Dengan tongkat baseballnya, mereka mencoba menjatuhkan tubuh Laskar.

Bugh

Bugh

"Sekali lagi lo muncul di depan gue! Gue pastiin itu jadi hari terakhir lo bisa menginjak tanah! Sebelum lo sampe ke neraka!"

Cowok-cowok itu berlarian dan saling membopong tubuh temannya dan pergi entah kemana.

Laskar berdiri tepat di depan Iris yang masih menutup matanya. Kembali cowok itu mengamati tubuh Iris lamat-lamat.

LASKAR [Completed]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang