25-Panti asuhan

36.1K 2.4K 172
                                    

         Yang ikutin cerita RAIN pasti udah tau aku. Kalo Sabtu sama Minggu memang jarang up😁. Tapi aku bakal ganti di hari Seninnya. Dan aku bakalan panjangin partnya😉 kayak LASKAR. Gak ada bedanya sih 😁      

So, enjoy your time to read this part💋  

"Iris, udah?"

"Udah kok bun. Ayok?!"

Cahaya tersenyum yang dibalas senyuman kecil oleh Iris. Iris menuruni tangga dan langsung menggandeng lengan bundanya.

"Kita pergi dulu, yah." Pamit mereka berdua pada Gema yang sibuk dengan laptop di depannya.

"Gak perlu ayah anterin?" tanya Gema menatap kedua perempuan tercintanya itu.

"Anterin atau mau ngikutin bunda?"

Iris menggoda Gema dengan menaikkan sebelah alisnya. Cahaya juga ikut-ikutan memicingkan matanya menatap lelaki itu.

Gema menyengir gaje.

"Abisnya bunda kamu suka digodain gitu kalo keluarnya sendiri. Yah, ayah nggak mau lah."

Cahaya dan Iris serempak memutar bola matanya malas.

"Alay." Balas mereka bersamaan lalu melenggang pergi.

Gema melongo sendiri di tempatnya.

Dibilang 'alay' begitu rasanya menusuk sampai ke tulang sumsum. Lagian suami mana yang mau kalau istrinya digoda oleh pewakor(perebut wanita orang).

Gema kan cinta banget sama Cahaya. (Alay)

***

Kedua perempuan itu sampai di supermarket yang tak jauh dari kompleks rumah mereka. Mereka mulai memilih-milih berbagai macam makanan untuk mereka bagikan besok untuk anak-anak di panti asuhan.

Setiap dua bulan sekali. Mereka memang rutin mengunjungi panti asuhan "Cahaya Kasih". Tempat dimana dulunya Ran tinggal, dan 'cowok itu' lah yang dulu tak pernah absen mengajak Iris untuk mengunjungi anak-anak di sana.

Karena sekarang dia tak ada lagi di sini. Jadilah Cahaya dan Gema yang mulai sekarang akan menemani Iris.

"Iris, kamu masukin yang ini dulu ke mobil yah?!" Suruh Cahaya dan memberikan dua kantong plastik besar yang sudah di bayar.

Iris menggangguk paham dan mengambil plastik itu lalu membawanya keluar.

Iris membalikkan tubuhnya berniat menyusul Cahaya di dalam sana, namun langkahnya berhenti saat seorang cewek datang tiba-tiba dan berdiri di hadapannya.

Iris mengeryit bingung.

"Lo Iris, kan?!" tanya cewek itu yang lebih tepatnya dia memang sudah tahu kalau itu memang benar Iris.

"Lo..." ucap Iris yang mulai mengingat siapa cewek itu.

Cewek itu tersenyum kecil.

"Lo bener. Gue yang hari itu di bus dan di kafe. Gue cinta."

Cinta mengulurkan tangannya sebagai tanda perkenalan yang dibalas oleh Iris.

"Em, kenapa lo bisa ada di sini?" Pertanyaan itu yang sedari tadi memenuhi pikirannya.

"Oh, tempat ini nggak jauh dari area anak-anak biasa balapan. Dan kebetulan gue mau beli sesuatu dan malah ketemu lo."

"Dan memang gue sebenernya pengen bicara sesuatu sama lo."

"Gue langsung ajah. Lo hanya perlu denger gue ngomong. Dan jawab Ya atau nggak kalau gue nanya."

Iris menatap aneh cewek di depannya.

LASKAR [Completed]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang