44-Little Laskar

35K 2.2K 34
                                    

Jadi part ini dan selanjutnya memang spesial tentang masa kecil LASKAR, karena memang dia pemeran utamanya, jadi semuanya harus jelas.

So keep reading 😉 and enjoy it💋

***

Sebenarnya Ran tak ingin mendengarnya dari orang lain, tapi dia pun harus tahu bagaimana anaknya tumbuh sehingga bisa menjadi lelaki yang kuat dan dewasa seperti sekarang.

Ceritanya kembali di mulai oleh Samudra, papa anggatnya. Bagaimana pun Ran harus mengakui kalau Samudra adalah orangtua yang merawatnya dengan baik walau caranya salah.

Setelah umur Laskar empat tahun, mereka memutuskan untuk kembali. Laskar mulai sekolah dan Anna sudah pulih sepenuhnya. Walapun Laskar masih sangat kecil waktu itu, tapi jiwa pemimpin dan tukang perintahnya sudah sangat kelihatan. Kemana pun dia pergi bajunya harus serba rapi, tangannya selalu disimpan manis di saku celana seperti orang dewasa. Dengan perangai yang seperti itu, Samudra pikir Laskar hanya akan berteman dengan orang-orang yang dia anggap mampu seperti dia, atau mungkin menjadi anak yang sedikit sombong.

Big no!!

Di sekolahnya Laskar hanya mempunyai satu temen terdekat, namanya Zona Andersean. Bukan karena dia kaya atau apa, tapi karena dia anak yang sering dibully dan dikucilkan di sekolahnya. Laskar marah, dia paling tidak suka ada orang yang main kekerasan di depannya, jadi dia selalu melindungi Zona bagaimana pun caranya.

Ketika dia mulai memasuki SD, Laskar selalu menyuruh Anna untuk membuatkan dua bekal untuknya, satunya seperti biasa dan satu yang lain lauknya dilebihkan. Tapi uang sakunya tetap tidak boleh berkurang. Anna bertanya apa alasannya namun Laskar hanya menjawab,

"Laskar mau jadi anak yang sehat ma. Apalagi di sekolah banyak jam olahraganya, jadi harus makan banyak." Begitu aku anak itu.

Walau sudah membawa dua bekal tapi uang jajannya selalu tersisa setengah, padahal tak ada barang apapun yang dibeli. Dan Anna pun kembali bertanya, dan jawabannya adalah...

"Laskar ada keperluan mah. Hehe..."

Yang paling membingungkan, keperluan apa yang dibutuhkan anak umur segitu?

Akhirnya Anna pun menyuruh Samudra ke sekolahnya untuk melihat ada apa sebenarnya.

Saat Samudra datang timing-nya sangat tepat di jam istirahat, Samudra tak sengaja melihat Laskar memberi bekalnya kepada teman sebangkunya. Samudra bertanya pada gurunya, ternyata anak itu yang bernama Zona. Karena bekalnya sering diambil diam-diam oleh anak-anak nakal sekelasnya, akhirnya Laskar menyuruh Zona untuk tak perlu lagi membawa bekal ataupun uang saku ke sekolah, biar Laskar yang membawanya.

Jujur Samudra senang dan tak mempermasalahkan itu, karena itu membuktikan bahwa dia lebih baik dari dugaan Samudra dan Anna. Samudra berinisiatif menunggu Laskar dia di luar sekolah dan menunggunya pulang.

Namun yang pria itu lihat kali itu lebih aneh lagi, Laskar memberi uang sakunya pada temannya itu. Awalnya temannya menolak, tapi sepertinya Laskar memaksa anak itu menerima uangnya. Sampai di mobil Samudra bertanya,

"Laskar, itu uang jajan yang papa kasih kenapa dikasihin sama temennya?"

"Papa udah miskin?" Bukannya menjawab, anak itu malah bertanya balik.

Samudra bingung pastinya, "Nggak. Uang papa masih banyak. Kok nanya gitu?" tanya Samudra dengan herannya.

"Oh, kirain papa udah miskin. Biar Laskar bantuin cari duit maksudnya." Jawab anak itu dengan santainya. Samudra ternganga takjub dibuatnya. Seharusnya dia yang salah, tapi dia malah mengambil point agar Samudra yang kalah.

LASKAR [Completed]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang