Beautiful Karma - 3

130K 4.1K 104
                                    

Sekali lagi, ini BUKAN cerita Mario ya. Cerita ini menceritakan kejadian sebelum cerita Mario nanti. Makanya ada Mario di cerita ini tapi BUKAN sebagai pemeran utama.

Cerita ini akan ada kaitannya sedikit sama cerita Mario nanti jadi terserah mau baca atau engga tapi kalau bingung aku gak tanggung.

Kayak The Piano Teacher dan Into You aja, ada hubungannya tapi gak banyak dan yang gak baca The Piano Teacher pasti ada yang agak bingung sama hubungan tokoh-tokohnya.

Semoga kalian ngerti ya maksudku hehe
Anw, enjoy and happy reading💙💙
Sorry for the typos.

***

Dominic meraba-raba sprei di sampingnya dengan kening berkerut. Perasaannya kemarin ia tertidur sambil memeluk gadis mungil dan manis itu tapi kenapa sekarang kosong?

Pria itu membuka matanya dan benar-benar hanya mendapati sprei kusut dan bercak merah hingga membuatnya merasa sesak. Kemana gadis itu?

Ia berdiri dan menghampiri kamar mandi dan walk in closet namun juga kosong, tidak ada jejak Kayla sama sekali.

Hanya saja bra gadis itu hilang, menandakan jika bra itu dipakai kembali dan berarti Kayla sudah pergi. Ia mengacak rambutnya kesal dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Baru sekali ini ia ditinggalkan seorang perempuan setelah berbagi ranjang bersama. Bahkan biasanya ia yang meninggalkannya.

Dominic kembali memutar ingatannya akan kejadian semalam. Membayangkan rasa lembut dan halus pada setiap inci tubuh gadis manis itu. Bagaimana gadis itu memohon padanya untuk berhenti namun juga melenguh menikmatinya.

Gadis itu benar-benar luar biasa. Hanya dengan membayangkan semua itu, intinya dapat menegang dengan sempurna.

Sial, ia harus mendapatkan gadis itu dan menidurinya lagi. Kelembutan di seluruh tubuhnya benar-benar dapat membuat Dominic menjadi penasaran dan menggila.

Setelah selesai mandi dan meredakan gairahnya, Dominic meraih ponselnya untuk menelpon teman satu timnya.

"Mana mobil sportnya? Taruhan ini terlalu mudah, bro. Gak ada yang bisa menghindar dari pesona gue," Dominic langsung berkata tanpa basa-basi ketika sambungan tersambung. Seringai senangnya menghiasi wajah tampan itu.

"Bajingan. Besok gue anter."

Bukannya marah atau tersinggung, Dominic malah tertawa senang dan mematikan sambungan telepon setelah mengejek pria itu terlebih dahulu.

Sekarang mungkin Dominic akan berolah raga atau mungkin mencari wanita untuk menyalurkan gairahnya yang kembali bangkit karena memikirkan gadis mungil dan manis itu.

***

"Kay."

Gadis itu terlonjak ketika merasakan sebuah tepukan di pundaknya diiringi seseorang yang memanggilnya dari belakang. Ia menoleh pelan dan tersenyum tipis pada sahabatnya.

"Hey, Rio."

Mario mengernyit ketika melihat wajah pucat sahabatnya itu, dan jangan lupakan mata bengkaknya yang terlihat mengerikan. Mereka memang belum berkomunikasi lagi semenjak pertemuan tetakhirnya di pesta dua hari yang lalu.

"Kamu... baik-baik saja?" Pria itu menatap sahabatnya lama kemudian terkejut saat tiba-tiba mata gadis itu menjadi berkaca-kaca.

Kayla menggigit bibirnya yang masih lecet karena kejadian dua hari yang lalu dengan sedikit keras membuat sahabatnya itu mendesah dan menarik tangan gadis itu. "Ikut aku."

Beautiful Karma ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang