Kalau pada nungguin gitu jadi gatega aku tuh😢 ini hadiah untuk kalian, semoga suka yaa...
Chapter terakhir🤗
Terima kasih buat kalian yang udah mau baca apalagi sampai vote dan komen di cerita ini, itu semua sangat berarti buatku💙Gimana menurut kalian cerita ini? Maaf ya kalau masih banyak kekurangan🙏🏻
Jadi untuk selanjutnya aku akan buat cerita Mario yaa, siapa yang mau cerita Mario?? Atau mungkin extra part dulu?
Up cerita Mario / extra part : 500 votes dan 200 comments. (sesuai yang paling banyak permintaannya hehe)
Maaf ya ditargetin, tugasku beneran lagi banyak soalnya.Anw, enjoy and happy reading😘
Sorry for the typos.***
Sudah beberapa hari Dominic seperti orang yang kesurupan.
Kantung matanya hitam dan tebal dengan wajahnya yang kuyu. Ia lebih banyak diam, menatap kosong sekitarnya seperti hanya ada tubuh tanpa nyawa. Sesekali pria itu bergumam kecil dengan tidak jelas hingga beberapa orang mungkin berpikir jika ia sudah gila.
Ia datang ke kampus hanya untuk mengisi absensinya tanpa mendengarkan atau berinteraksi dengan siapa pun lalu kembali ke rumah untuk mengurung diri di kamar.
Dominic tidak berteman, tidak bicara, tidak tersenyum. Ia sudah kehilangan semangat hidupnya karena gadis manisnya sudah pergi meninggalkannya.
Pria itu benar-benar tidak mencari atau mengganggu Kayla lagi. Ia membiarkan gadis itu hidup dengan bahagia tanpa dirinya, tidak ingin menyakiti hati itu untuk kesekian kalinya.
Sebulan pun berlalu. Hari-hari yang terasa bak neraka untuk Dominic. Ia memutuskan bolos kelas hari ini untuk berkabung atas perasaannya yang pupus sebulan lalu.
Jika orang lain merayakan hari jadi hubungan mereka, ia malah merayakan hari di mana hatinya patah dan hancur.
Dominic memutuskan untuk pergi ke perbukitan yang sepi. Ia memarkirkan mobilnya dengan asal dan mendekati palang pembatas yang berfungsi untuk menjaga keselamatan pengunjung.
Pria itu menghirup udara segar dari pepohonan asri yang berada di sekitar bukit itu. Angin bertiup kencang, menusuk kulitnya hingga ia sedikit menggigil. Namun Dominic tidak peduli.
Pemandangan menakjubkan di hadapannya tidak menggugah hatinya sama sekali. Hati dan pikirannya terasa kosong, entah ia harus berbuat apalagi.
Tidak terasa matahari sudah mulai tenggelam. Langit pun mulai menggelap dan bertaburan banyak sekali bintang.
Ia berharap Kayla ada di sini bersamanya, menikmati pemandangan indah ini bersama dengannya.
Suara dering telepon mengganggu pikirannya. Ia mengerang sebelum mengangkat telepon yang entah dari siapa itu. Benar-benar mengganggu!
"Di mana kau?" Tanpa sapaan terlebih dahulu, suara berat itu mengalun dingin dan sedikit tergesa-gesa.
Dominic terdiam, berusaha mengenali suara si penelepon yang terdengar tidak asing. "Siapa?"
"Mario! Kau ada di mana? Cepat jawab!"
"Di bukit, kenapa kau mau tau?"
Terdengar erangan kesal di ujung sana. "Astaga, kalian benar-benar menyebalkan! Cepat ke apartemen Kayla sekarang. Tadi pagi ia muntah-muntah dan tidak mau makan hingga saat ini."
![](https://img.wattpad.com/cover/176415067-288-k909306.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Karma ✔️
RomanceWARNING 21+ NOT FOR KIDS, PLEASE BE WISE!! YANG GAK SUKA GAUSAH DIBACA, YANG REPORT KUDOAIN GADAPET JODOH! Highest rank : #1 in Cerpen (13 Maret 2019) #1 in Indonesia (6 April 2019) #1 in Shortstory (8 April 2019) #1 in Oneshoot (8 April 2019) #1 in...