chapter 10

7 2 0
                                    


"tumben lo dari kemarin gak nongol ke toko." aldi meletakkan cangkir kopi di meja samping ficky yang tengah sibuk mengotak-atik laptop didepannya.

"thanks di."

"kata iqbal sama hari lo juga kemarin gak masuk kampus, kenapa?" tanya aldi lagi setelah duduk dikursi santai tepat didepan meja ficky.

"ooh itu.. gue tidur seharian?"

"what? beneran?"

ficky cuma mengangguk, sambil menyeruput pelan kopi buatan aldi barusan.

"tumben banget, seorang ficky yang rajin bisa tidur seharian." aldi sedikit terheran.

"sebenarnya gue ada project buat launching jaket kita nanti."

"project apaan? oh iya juga, lo kan belum bilang juga sama gue, bukannya lo bilang, lo sendiri yang bakal jadi modelnya?"

"nahh soal itu masih jadi rahasia, nanti kalo udah pasti jadi, gue baru bakal bilang sama lo?"

"maksudnya? gue gak ngerti."

"gimana yahh gue susah buat jelasinnya, soalnya gue juga masih ada di tahap percobaan."

"percobaan? ahh sumpah lu bikin gue pusing deh."

"hehe pokoknya liat aja nanti oke." ujar ficky sambil tersenyum so misterius.

"serah lu ahh." aldi cuma bisa pasrah, percuma juga kalo harus memaksa ficky untuk cerita.

dddrrrtttt..

ficky langsung melihat notifikasi di Hpnya, matanya langsung membulat ketika melihat sederet chat dari friska

"lo lolos tahap percobaan, gue bakal ngasih tau lagi jadwal latihan kita berikutnya."

refleks ficky langsung tersenyum sumringah.

'gue lolos? berarti gue bagus donk dilatihan kemarin? yess! gak sia-sia badan rontok seharian.'

"kenapa lo senyum-senyum sendirian? horor banget dah."

"gue lolos di, itu berarti project gue bakal lancar, hmm paling sekitar seminggu lebih lahh jadinya."

"lolos apaan siih? lu ikut audisi? pake lolos lolos segala."

ficky tidak menghiraukan perkataan aldi dan hanya fokus pada layar Hp nya sambil kembali tersenyum.

***

friska tengah melihat video latihannya bersama ficky kemarin. meski ficky masih tampak kaku tapi ia cukup baik mengikuti setiap step yang ia ajari, mungkin jika mereka latihan sekali atau dua kali lagi, akan lebih bagus gerakannya.

friska melirik jam dindingnya yang menunjukkan pukul 8, dan perutnya sedikit keroncongan sekarang, ia bergegas pergi ke dapur untuk membawa beberapa cemilan yang bisa ia makan, tapi friska baru sadar kalo persediaan makanannya habis tadi sore.

friskapun berniat untuk pergi ke supermarket untuk belanja bulanan sekalian, karena biasanya supermarket tutup sekitar jam 9 lebih, masih ada waktu untuknya 1 jam untuk berbelanja.

kini friska sudah sampai di sebuah supermarket yang tak terlalu jauh dari tempatnya, hanya memerlukan waktu 15 menit jika memakai Sepeda motor.

tanpa perlu berpikir panjang friska segera memilih beberapa bahan pokok untuk keperluan didapur, seperti beras, telur, sarden kemasan kaleng, nugget, dan beberapa bungkus mie. karena tinggal sendiri friska lebih memilih makanan yang praktis jika untuknya sendiri. dan terkadang bastian sering membawakannya makanan jika punya waktu luang seperti kemarin.

HeartbreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang