Ficky tengah terduduk seorang diri, kali ini ficky cs tengah berada di villa yang mereka sewa untuk bermalam hari ini, setelah melakukan touring yang cukup panjang, kini mereka tengah santai, tepatnya mereka sibuk dengan Hp mereka masing-masing sambil sesekali berseru, ya mereka tengah MABAR alias main bareng digame online favorite mereka, tapi ficky sedang tidak mood untuk mabar,
pikiran ficky melayang ke sore hari tadi, tepat sebelum ia berangkat menuju tempat titik bertemu mereka sebelum berangkat.
ketika ficky tengah menjalankan motornya seorang diri, matanya menemukan seseorang yang ia kenal ketika ia menengok kesebelah kiri.'tunggu, itu friska kan? dia lagi apa disekitar sini? apa rumahnya disini?' entah kenapa ada segores rasa bahagia dihati ficky ketika melihat gadis yang sangat sulit ditemui itu.
perlahan ficky memarkirkan motornya kesisi jalan, ia melirik lagi ke arah friska yang tengah berjalan ditrotoar dengan membawa beberapa plastik dikedua tangannya, kini berjalan membelakanginya, lalu tak lama ia masuk kedalam gang.
ficky turun dari motor lalu mengikuti friska diam-diam, ia melepas helmnya tapi karena ia memakai masker berwarna hitam, ia dengan cuek berjalan tidak ingin ketahuan jika sedang mengikuti friska, dan ia juga yakin friska tidak mungkin mengenalinya.
gadis itu lalu masuk kesebuah bangunan bercat putih, lalu disambut oleh seorang wanita paru baya didepan halaman yang penuh dengan pohon rindang itu. tapi hal yang membuat ficky terheran adalah sebuah Plang, tepat didepan halaman itu, yang bertuliskan "PANTI ASUHAN PERTIWI"
ficky juga sempat mendengar sedikit obrolan mereka sebelum masuk kedalam.
"gimana kabarnya bu?"
"baik, kenapa kamu baru kesini nak, anak-anak pada kangen sama kamu lho, mereka terus nanyain kapan kak friska kesini lagi."
"hehe, iya bu maaf, friska sibuk kuliah, tapi besok friska libur, jadi bisa ngajar anak-anak lagi, malam ini friska boleh nginep disini?"
"kamu ini kaya kesiapa aja, ya boleh donk, anak-anak pasti bakal seneng banget."
ficky dapat melihat friska yang tengah tersenyum ketika ia menoleh kesamping, ficky segera bersembunyi dibalik tembok lalu segera pergi dari tempat itu.
ficky bergulat dengan pikirannya sendiri, ada puluhan pertanyaan yang kini ada dibenaknya, tentang kenapa friska ada disana? mengajar anak-anak? apa dia salah satu sukarelawan untuk mengajar? tapi kenapa harus menginap juga? ia juga tampak sangat dekat dengan ibu tadi yang mungkin pengurus panti asuhan tadi.
ketika teringat senyuman friska, jantung ficky berdebar, oke ini aneh ada apa dengan dirinya yang hanya teringat senyuman friska ia langsung berdebar? ini kedua kalinya ia melihat gadis itu tersenyum. ficky tidak bisa menyangkal kalo senyuman friska itu sebenarnya memang manis, sangat manis, tapi tertutup dengan wajah judes, poni, dan hodie yang selalu menutupi kepalanya jika sedang berada di kampus.
jika saja friska cewek normal tanpa julukan "korban bully" ficky yakin friska akan jadi cewek populer karena wajahnya yang manis, dan mungkin cantik.
tapi alasan kenapa dia jadi korban bully masih jadi pertanyaan dalam kepala ficky, gadis semanis dia salah apa sampai ada seseorang yang sangat membencinya, sampai tega ngelakuin bullying sama friska.
"oh iya gue lupa mau cerita sesuatu sama kalian." kata iqbal ditengah-tengah main gamenya.
"cerita apaan?" tanya hari.
"lo udah tau kan bokap gue kerja di UGD, kemarin tuh babeh gue cerita 4 hari yang lalu itu ada 4 orang angkatan kita masuk UGD,"
"hah?" ficky mengerutkan kening.

KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbreak
Random"aku gak butuh seorang teman, atau siapapun termasuk kamu, menjauh dariku, atau kau akan menerima akibatnya." ~Friska prima Aqila~ "aku tau sebenarnya dia gadis yang baik, karena gak mungkin seorang gadis yang kasar, masih bisa tersenyum tulus seper...