malam

39 4 1
                                    

Seteguk pahit kami telan dengan senyum, Tuan.
Malam kian kelam dari mata sayu yang berkobar meraung perih dalam hati.
Sungguh tiada tara kenikmatan duniawi ini, Tuan.
Saat tersiksanya kami, jadi bahan lelucon orang-orang diluar sana.

Ahh,...
Saya harap, Tuan. Mengerti.
Kami kan hanya pelacur takdir.
Mari tertawakan,....HAHA.

cerita sang pelacur takdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang