Tangisan (MONOLOG)

26 3 2
                                    

Ibu,.. aku lapar.

Seperti itu aku mengeluhkan perutku yang semakin perih, Tuan. Betapa susahnya orang seperti kami untuk bisa merasakan sesuap nasi saja.

Mengapa, Tuan?

Mengapa disaat kami harus menahan perut seperti ini, sedangkan anda harus memuntahkan makanan yang anda makan agar dapat menikmati makanan yang lainnya?

Jika berbaik hati, Tuan,...

Bolehkah, saya, anak kecil yang kelaparan ini,  menampung muntahan makanan anda yang terlihat sangat lezat itu??

Bolehkah, Tuan??

cerita sang pelacur takdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang