Meraung, merintih, sampai ringkih.
Dalam balutan luka terbubuhi garam.
Ah, seandainya tuan tahu jika saya hanya tertawa, maka saya bisa berteriak. Jangan remehkan kami tuan! Orang-orang seperti kami tidak bisa dipandang sebelah mata, oleh mata buram'mu. Ha ha...
KAMU SEDANG MEMBACA
cerita sang pelacur takdir
RandomSaya tak sempat waktu menceritakan keluhan saya didepan hadapan tuan. Terlalu sibuk, untuk melacurkan diri dan jiwa pada takdir yang semena-mena. Tuan punya banyak waktu luang bukan? Marilah,.. sempatkan untuk membaca tulisan hancur ini:)
kata
Meraung, merintih, sampai ringkih.
Dalam balutan luka terbubuhi garam.
Ah, seandainya tuan tahu jika saya hanya tertawa, maka saya bisa berteriak. Jangan remehkan kami tuan! Orang-orang seperti kami tidak bisa dipandang sebelah mata, oleh mata buram'mu. Ha ha...