Saya mampu maju paling depan untuk menghancurkan diri sendiri!
Agar anda sadar jika anda harus berdamai dengan emosi anda.
Sebab, tuan. Anak-anak anda lapar! Dan anda tidak seharusnya berteriak marah akan mereka-mereka yang tidak peduli.Cukup tuan. Saya mengerti anda kecewa akan mereka.
Tapi anak-anak anda sudah terlalu lapar untuk diabaikan.
Jika saya punya sedikit uang untuk saya bagi, akan saya berikan untuk anda agar anda dapat membelikan sepiring nasi untuk dimakan kelima anak anda.
Tapi saya tidak punya tuan... saya tidak bisa lagi bekerja jika saya saja adalah mayat di bumi ini.
Lalu,
Bagaimana saya bisa mendengar jeritan lapar anak anda, dan teriakan marah anda?
Apa saya yang sudah mati bisa mendengarkan rintihan anda yang masih hidup?
Atau mereka yang masih hidup memilih menutup kuping akan rintihan anda dan anak-anak anda?!
Saya tidak tahu. Saya hanya tahu, coba pikirkan tentang perut anak anda yang alamnya mungkin akan sama dengan saya, jika anda terlalu sibuk pada mereka yang tidak peduli.
KAMU SEDANG MEMBACA
cerita sang pelacur takdir
RandomSaya tak sempat waktu menceritakan keluhan saya didepan hadapan tuan. Terlalu sibuk, untuk melacurkan diri dan jiwa pada takdir yang semena-mena. Tuan punya banyak waktu luang bukan? Marilah,.. sempatkan untuk membaca tulisan hancur ini:)