Dia mencintaiku, sobat.
Hanya saja tuhan terlalu,... tak menginginkan kebersamaan tuk tertulis dipapan tujuan hidup kami.Piring dan sendok berdenting, saling adu argumen menyentak jiwa saya yang sedih.
Bertahan, menunggunya keluar dari kotak, berdinding dingin, berlantai sunyi, lalu tertutup besi. Butuh waktu lama.
Sampai boneka beruang pemberiannya saja menguap, mengantuk, lelah, lalu jemu menunggu tuannya datang.
Aku masih sabar, sampai saatnya tiba. Hanya air mata yang dikeluarkan, karna ketahuan ternyata...
Jika cinta ku hanya dalam diam.
Dan dia,.... sudah akan bersama orang lain yang nyata menunggunya.
MAAF!.
KAMU SEDANG MEMBACA
cerita sang pelacur takdir
RandomSaya tak sempat waktu menceritakan keluhan saya didepan hadapan tuan. Terlalu sibuk, untuk melacurkan diri dan jiwa pada takdir yang semena-mena. Tuan punya banyak waktu luang bukan? Marilah,.. sempatkan untuk membaca tulisan hancur ini:)