part 4 - getting closer

513 43 0
                                    

Waring! Adegan kekerasan..

.
.
.
.
.

     Taehyung merangkul Irene dengan nyaman, dan menaruh kepala Irene kepundaknya yang lebar dan sangat nyaman. Tidak lama, mata elang yang berwarna kecoklatan Taehyung lama kelamaan menjadi biru, dan bercahaya. Taehyung mulai membelai Irene rambut Irene yang halus bagaikan benang sutra, ia membelainya sangat lembut. Tiba tiba air mata terjatuh dari mata Irene sangat deras, ia mengeluarkan semua penderitaan yang ia pendam sendiri sejak dulu.

     Setelah itu Taehyung mulai bertanya dengan nada yang sangat lembut, seperti seorang ayah yang sedang mendengarkan curhatan anak kesayangannya. "keluarkan...ceritakan semua masa lalumu padaku... ", hanya dengan bicara sesingkat itu, Taehyung seakan menghipnotis Irene dan membuat Irene sangat percaya pada Taehyung dan mulai menceritakan masa lalunya kepada Taehyung...

.
.
.

Kembali kemasa Irene saat berada dibangku sekolah menengah pertama, tepatnya saat ia berada dikelas delapan.

Irene benar benar kelelahan setelah menjalani ujian akhir semesternya, ia pulang ke apartmentnya yang tidak begitu jauh dari sekolahnya.

"aku pulanggg..." salam Irene saat masuk kedalam rumahnya. Namun, bukan sambutan hangat yang ia dapatkan, melainkan suara pertikaian kedua orang tuanya di dalam kamar mereka.

Plakkk..

"ini semua bukan karena aku!! untuk apa aku melakukan hal ini. Ini semua karena ulah rekan yang sangat kau percayai itu Jungshin!! ", terdengar suara bentakan seorang wanita yang juga sambil menangis kesakitan, dia adalah Ibu Irene, Bae Eunjin.

"jangan kau bawa orang lain dalam masalah kita!! Jelas kau yang mengambil dan menghamburkan semua uang perusahaan, untuk berkencan dengan pacar barumu itu...iya kan!!! ", bentakan itu dibalas oleh seorang pria yang terdengar amat sangat marah, ia juga terus menampar wajah Ibu Irene. Dia adalah ayah Irene, Bae Namhyun.

"Namhyun...kau salah paham, Jungshin telah memfitnahku, kenapa kau percaya padanya...!! "

Irene yang mendengar perdebatan itu langsung menuju ke kamar orang tuanya tersebut. Langkah kaki Irene terhentak saat melihat pintu kamar yang sudah sebagian terbuka, Irene melihat ayahnya yang telah memegang pisau ditangannya, Irene juga melihat wajah Ibunya yang menangis ketakutan.

Pisau itu sudah diarahkan ke arah Ibunya, Irene bingung untuk menghentikannya, ia ketakutan sampai akhirnya,

"AHHHHH...!"

Ibu Irene teriak karena kesakitan, pisau yang ada ditangan ayahnya telah menancap pada dada Ibunya, darah yang berceceran kemana mana, Irene yang berada disana menutup matanya, menangis, dan pergi bersembunyi. Ia melihat ayahnya yang kebingungan dengan tubuh istrinya yang telah tewas itu, dan mulai menyembunyikan semuanya

Tetapi Irene sudah melihat semuanya, Irene menjadi saksi atas semua yang dilakukan ayahnya. Selagi ayahnya tidak menyadari, Irene pergi keluar, Irene pergi tampa arah. Ia tidak punya teman yang ia percayai soal masalah ini, sampai akhirnya Irene memutuskan pergi ke warung remang yang ada disana.

Saking putus asanya, Irene yang saat itu masih berada di bangku kelas delapan, meminum soju sampai habis tiga botol. Ia benar benar mabuk. Setelah itu dia pulang dengan menangis, putus asa, bingung, kesal, dan marah.

Saat Irene tiba kembali di apartment nya, ia bertemu ayahnya yang tersenyum gugup padanya, Irene menatapnya dengan kesal dan penuh amarah "DIMANA IBUKU! ", bentaknya kepada ayahnya.

Before the Dawn ; vrene [on going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang