part 11 - luminous

245 19 2
                                    

Di dekat jurang, malam hari yang dingin semakin membuat suasana yang sendu. Irene terus membelai Taehyung yang sudah tidak sadarkan diri dipangkuannya sambil menangis, ia belum sempat mengucapkan terima kasih kepada seseorang yang ternyata selama ini ada untuknya, menolongnya, dan melindunginya. Irene berpikir apakah Taehyung adalah malaikat yang dikirim oleh ibunya untuk menemaninya, jika memang benar ia sangat berharap Taehyung kembali sadar dan meminta Taehyung untuk mempertemukan ia dengan ibunya.

"astaga, Irene! " suara wanita yang tak asing ditelinga Irene yang membuatnya membalikan badannya ke arah suara itu datang.

"apa yang terjadi? "

"S-Seulgi? Doyoung? " Irene tampak senang mereka datang.

"sudah pasti ini ulah Byeonglee," sahut Doyoung.

"t-tunggu, aku belum menjelaskan... Apa kalian?" Irene mulai kebingunan dengan situasi saat itu.

"iya, Rene...kami sama seperti Tae," jawab Seulgi dengan lembut sambil memegang pundak Irene untuk menenangkannya.

"ya sudah, kita bawa dia ke rumah terlebih dahulu." Doyoung tampak terburu-buru.

"tapi perkemahannya? "

"tenang saja Rene, besok pagi mereka pulang dan tak akan menyadari kepergian kita," jelas Doyoung.

.
.
.

Malam itu mereka langsung pergi ke rumah Taehyung, Doyoung, dan Seulgi, Irene pun juga ikut dengan mereka. Ia punya banyak pertanyaan kepada Doy dan Seul.

"Taehyung sebentar lagi akan sadar, kau tak perlu khawatir Irene." Doyoung berusaha menenangkan Irene

"benarkah? Syukurlah kalau begitu... " Irene tampak lega mendengarnya.

"kau istirahat disini saja Irene, kau bisa menggunakan kamarku, " kata Seulgi sambil memberikan senyuman.

"ah...jangan, aku pulang ke rumah saja Seul," balas Irene

"jangan! Bahaya, aku takut Alee menyakitimu. Kalau sampai kau kenapa-napa, bisa habis aku oleh si Serigala saat dia sadar nanti."

Serigala yang dimaksud Doyoung adalah Taehyung.

"setelah Tae bangun akan ku adukan kau.. "

"Seulgi, kau... Sangat mempesona hari ini, hehe. " Doyoung tampak gugup saat Seulgi mengancamnya.

Irene yang melihat kelakuan keduanya hanya tertawa kecil, dan akhirnya ia memutuskan mengikuti perkataan Seulgi untuk tinggal di rumah mereka, dan tidur di kamar milik Seulgi.

.
.
.

Pagi hari tiba, hari itu terlihat mendung padahal belum memasuki musim penghujan. Matahari juga tak terlihat, semua terlihat suram. Taehyung juga belum tersadar, namun dahinya berkerut, raut wajahnya memperlihatkan bahwa Taehyung sedang cemas, ia sedang bermimpi.

.
.
.

Taehyung terbangun di suatu tempat yang sangat sunyi, kabut tebal menghalangi pandangannya, ia tak tahu di mana keberadaannya. Taehyung sempat berpikir dirinya sudah mati, namun ia menggelengkan kepalanya "tidak mungkin aku sudah mati"

Taehyung tiba tiba mendengar suara Irene yang menggema di sana,

"t-tae...bangun...kumohon bangun,"

"aku juga, aku juga mencintaimu Taehyung...siapapun kau, apapun itu...aku tetap mencintaimu Tae... "

Mendengar suara itu, Taehyung langsung meneteskan air matanya, "Irene... "

Before the Dawn ; vrene [on going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang