part 12 - the only reason

287 24 0
                                    

Pagi begitu cerah saat itu. Irene yang baru mengetahui fakta yang tak masuk akal itu masih kebingungan, ditambah teman baiknya, Seje sudah mengetahui hal itu terlebih dahulu.

"Irene-ah, kenapa diam saja? Ayo makan, " ajak Seulgi kepada Irene.

"ah, i-iya Seul... " Irene menjawab dengan gugup, matanya sesekali melirik ke arah Taehyung dan mendapati Tae yang sedang tersenyum manis kepadanya.

.
.
.

Selesai sarapan, semua langsung melanjutkan aktifitas seperti biasa. Irene belum kembali ke rumahnya, semua masih khawatir dengan kejadian kemarin.

Irene pergi ke balkon di lantai dua rumah Taehyung. Ia hanya terdiam, menatap langit yang cerah, merasakan hembusan angin yang sejuk, dan mendengar suara aktifitas perkotaan yang tidak begitu jauh dari sana.

Sambil menatap langit, Irene bergumam "Eomma, aku rindu sekali denganmu..."

"apa kau tahu apa yang sedang aku alami? ck! aku saja tidak mengerti keadaan saat ini... aku memiliki pria tampan sebagai pelindungku, apa itu kau yang mengirimkannya kepadaku? " Air mata mengalir diwajah Irene, ia sangat rindu dengan ibunya.

"aku pikir aku akan hidup sebentar, aku mati dan bertemu denganmu. namun sekarang aku memiliki seorang pelindung, yang artinya... aku bisa hidup lebih lama," kata Irene dengan wajah sendu.

Taehyung sebenarnya sudah ada dibelakangnya sejak dari tadi, namun ia takut untuk mengganggu Irene. Saat mendengar perkataan Irene, ia langsung menghampirinya.

"kau tidak suka kehadiranku di sini, Rene?" tanya Taehyung dengan pelan sambil berjalan menghampiri Irene.

"ah, Taehyung. A-aku tidak bermaksud untuk... " omongan Irene langsung dipotong oleh Taehyung.

"tak apa, aku memahamimu Rene, sangat." Taehyung tersenyum sambil memegang pundak Irene dan membelai kepalanya.

"kenapa aku?" tanya Irene sambil menangis dihadapan Taehyung.

"karena kau istimewa, kau berharga, para dewa menyukaimu dan mengirimku untuk menjagamu." Taehyung memegang kepala Irene dengam kedua tanganya, dan menatapnya penuh dengan kasih sayang.

"dan karena kau, aku hidup di dunia ini. Aku sangat berterimakasih padamu, Rene," lanjutnya sambil memeluk Irene dengan erat.

Irene yang berada dipelukan Taehyung langsung menumpahkan air matanya. Pelukannya begitu nyaman, dan rasanya tidak ingin melepaskannya. Irene benar benar lega, seperti seluruh bebannya telah hilang.

"sudah, jangan menangis...aku tau kau punya banyak pertanyaan mengenai diriku ini kan? " Taehyung mengusap air mata Irene sambil menggoda Irene agar ia tertawa.

"ck kau ini, ya aku ingin tau tentang dirimu"

"baik, akan ku jelaskan. Tapi besok, kita sekalian liburan akhir tahun, kau pasti lupa! "

"astaga aku lupa kita sudah libur!!!"

.
.
.

Ke esokan harinya Taehyung menepati janjinya, mereka sekarang berada dikamar Taehyung, dan itu membuat Irene canggung.

"k-kenapa disini... kau bilang, " omongan Irene langsung dipotong oleh Taehyung.

"tenang dulu, Rene. Sekarang kau sebutkan tempat impianmu... " Taehyung menunjukan wajah bangganya pada dirinya sendiri.

"tempat impian? apakah itu sebuah lokasi atau... "

"tidak juga, kau boleh sebutkan apa saja,"

"oh! hahaha, jadi seperti genie yang keluar dari lampu ajaib yaa... " ejek Irene yang dibalas oleh Taehyung dengan wajah tegas dan serius, "Rene-yaa..."

Before the Dawn ; vrene [on going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang