Before the Dawn ; vrene [on going]

part 10 - cold abyss

Jimin telah mengetahui identitas asli dari Seul, Tae, dan Doy. Butuh waktu untuk Jimin menerima semua yang tidak masuk diakalnya, ia hampir gila saat itu saat mengetahui kekasihnya, sahabatnya, dan gurunya bukan manusia, melainkan malaikat pelindung atau guardian. Namun kini ia telah menerima semuanya dan malahan Jimin penasaran dengan dunia mereka. Malam itu mereka berbincang didalam tenda Taehyung dan Jimin, kecuali Seulgi, ia harus kembali ketendanya sebelum temannya terbangun.

.
.
.

"apa aku bisa jadi seperti kalian? " tanya Jimin dengan wajah polos. Taehyung, dan Doyoung hanya bisa saling tatap kebingungan.

"eh ada apa? Kalian tidak bisa menjawab? " lanjut Jimin yang dibalas dengan gelengan kepala saja.

Rasa penasaran Jimin tidak sampai disitu saja, ia pun bertanya, "jadi... Bagaimana awal kalian bisa jadi malaikat seperti ini...?"

Lagi lagi mereka hanya terdiam dan saling menatap, namun akhirnya Taehyung buka suara menjawab Jimin.

"hmm sebenarnya kita tidak tahu awal kita, tapi aku pernah mendengar dari Guard yang lain, ia mengatakan jika kita memiliki kehidupan sebelumnya," jelas Taehyung

"ahh... Seperti di drama drama...?"

"yaa...kurang lebih seperti itu... " Taehyung menjawab dengan ragu.

"jangan memberikan informasi yang salah Tae, kau saja belum pernah menonton drama! " sahut Doyoung dengan nada yang sedikit tinggi.

"yang benar saja, Tae kau belum pernah nonton drama?" Jimin terkejut mendengar pernyataan Doyoung, yang benar saja zaman sekarang tidak menonton drama pikirnya.

"yaa, Taehyung baru satu bulan disini...benarkan? " jawab Doyoung

"yaa, kurang lebih aku disini sudah satu bulan... "

"astaga..." Jimin hanya bisa terkejut saat mendengar fakta tersebut.

Malam itu mereka berbicara tentang banyak hal, dan semakin dekat satu sama lain. Jimin juga bertanya mengenai Seul, Doyoung juga bertanya mengenai bagaimana Seje, Taehyung pun juga bertanya mengenai Irene.

"soal Irene... Apa kau tau tentang dia?"

"Rene... Ahh... Dia orang yang baik..." jawaban Jimin yang singkat membuat Tae tidak puas, "lebih spesifik!!"

"yang aku tahu, dia termasuk keluarga konglomerat, anak satu satunya, dan sudah ditinggal kedua orang tuanya"

"lalu...? "

"ah! Pernah ada rumor tentangnya, Joobin pernah bilang kalau Irene pernah menjadi tersangka pembunuhan, namun itu hanya rumor..."

Taehyung yang sudah tahu fakta itu berusaha menutupinya, "tidak mungkin! Pasti itu hanya berita buatan Joobin, kau tahu sendirikan mereka bermusuhan..."

Doyoung melihat Taehyung dengan curiga, ia mulai bertelepati dengan Tae, "hey, apa itu benar? Ekspresimu tak meyakinkan... "

"nanti saja bahasnya... ", balas Taehyung.

"soal Joobin dan Irene... Apa kau tahu kenapa mereka bermusuhan? ", lanjut Taehyung.

"mereka berteman sejak kecil, aku dengar mereka bermusuhan karena masalah pribadi, entah apa," jawab Jimin yang hanya dibalas Taehyung dengan anggukan.

Setelah berbincang semalaman, mereka mulai tidur karena sebentar lagi fajar akan terbit.

.
.
.
.
.

Fajar menyingsing. Sinar matahari yang indah terbit menghangatkan tubuh yang dingin karena malam. Terdengar suara ayam berkokok, suara aliran sungai yang tak jauh dari perkemahan terdengar sangat menenangkan.