Episode 3

5.6K 803 932
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"SAYURKAWAAAAAA!!!!!!"

Pagi-pagi sekali, Kuroo sudah tiba di depan warung Oikawa. Oikawa yang baru saja merapikan dagangannya pun sampai kaget dibuatnya, sampai ia hampir melempar jengkol ke wajah Kuroo.

"Duh Mas Kur, ada apa sih pagi-pagi udah teriak? Nanti kuping gue bisa budeg lho!" gerutu Oikawa. "Lagian, tumben lo pagi-pagi udah disini? Kangen sama gue ya?"

"Dih, ngapain juga kangen sama lo, selagi diri sendiri masih bisa dikangenin."

Dua orang narsis kalo ketemu begini, nih. Jadi narsis-narsisan.

"Baru tahu ternyata Mas Kur selfcest juga," komentar Oikawa.

"Kayak lo nggak aja, Oik."

Oikawa langsung melempar sebutir jengkol pada Kuroo. "Yaudah, ngapain Mas Kur kesini pagi-pagi? Gue aja baru mau buka."

Dengan sigap, Kuroo langsung menangkap jengkol itu, dan memasukannya ke saku celananya. "Gue mau beli telur selusin, ada gak?"

"Oh, buat jualan ya?"

"Bukan, buat dicampur pake susu murninya si Boncel, trus bikin STMJ pake susu murni," jawab Kuroo asal. "Ya iya lah buat jualan! Kan gue jualan telur gulung, bukan STMJ!"

Oikawa tertawa kecil mendengar jawaban asal Kuroo. "Kirain gitu, buat disumpel ke mulutnya Bang Iwa."

"Mulut si Iwa mah sumpel pake cabe aja. Cocok kan, dia suka marah-marah."

"Kebagusan ah. Mending jengkol, biar bau. Trus dia gak bisa marah-marah lagi karena bau mulut."

"Ide lo bagus juga."

"Siapa dulu dong, Tooru Oikawa, tukang sayur paling kece se-Miyagi!"

Kuroo mau muntah dengarnya. "Yaudah ah, ntar lagi ghibahnya. Gue beli telur dulu."

"SIap bang!" sahut Oikawa setelah dagangannya rapi. Dalam hati, Kuroo heran. Padahal sambil ghibah, tapi cepat juga si Oikawa merapikan dagangannya.

Oikawa mengambil plastik, lalu memasukan dua belas butir telur ke dalam plastik tersebut.

"Nih, harganya 21 ribu, tapi spesial buat Mas Kur, jadi 20 ribu aja," ujar Oikawa sambil memberikan plastik telur itu pada Kuroo.

"Gue ngutang dulu ya," kata Kuroo sambil meletakkan bungkusan telur itu.

"Kok gitu?! Padahal udah gue kasih diskon, lho!"

"Yailah diskon seribu doang. Gue gak ada duit nih. Kan gue belum jualan," sahut Kuroo sambil meletakan bungkusan telur itu di gerobaknya.

"Yaelah sa ae lo ngelesnya. Slot ngutang gue cuma satu, dan udah di booking sama Mas Mad Dog."

"Yeuu ngutang aja pake slot. Lagian, siapa tuh Mas Mad Dog?"

Kami, Para PedagangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang