"Kami para pedagang, berusaha mencari rejeki dengan jalan yang halal dan tidak meminta-minta!"
Bagaimana kehidupan para pedagang es selendang mayang, es cendol, susu murni, dan telur gulung di SD Karasuno ya? Apakah mereka saling iri ketika salah sa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hahh, gabut banget ya kita, dua bulan gak update," gerutu Oikawa sambil memarkir kepalanya diatas tumpukan sayur dagangannya.
"Tahu nih. Padahal gue berharap ada chapter spesial ramadhan gitu. Gak tahunya, selama bulan puasa, kita malah gak update," tambah Noya sambil mengambil sisa pete dagangan Oikawa.
"Trus ada sesi hallal bihalal sama readers juga." Tendo ikut-ikutan ngeluh.
"Lo semua jangan pada protes napa dah?!" seru Iwaizumi sambil menjitak kepala Oikawa, Noya dan Tendo. "Author kan emang lagi sibuk, pahamin napah!"
Author: aw, aku padamu Bang Iwa <3
"Emang si author sibuk ngapain sih? Kayaknya tiap hari dia tuh cuma twitteran," komentar Atsumu sambil membuka twitter di ponselnya.
Ponsel Atsumu bukan smartphone kok. Tapi ponsel es*a hidayah yang kalo internetan makan pulsa.
"Lah, seriusan?!" tanya Iwaizumi kaget.
"Ho'oh."
Author: HEH KURANG ADJAR YA KALIAN! /lemparin revisian skripsi ke warung Oikawa./
Oikawa: lumayan nih kertasnya buat bungkus cabe. /pungutin kertas./
Osamu: buat bungkus cilor juga. Bagi dua woy! /ikut pungutin./
Kuroo: Cilor mana ada yang dibungkus kertas, Kampang! /getok kepala Osamu pake terong./
Author: UDAH SANA BALIK KE NASKAH! GUE UP KALIAN BUKAN BUAT NGEHUJAT GUE TAHU!
Sedang asyik mengghibah di warung sayurnya Oikawa, datanglah seorang mbak-mbak ke warung sayurnya Oikawa.
"Assalamualaikum, Mas Oik," sapa si mbak.
"Waalaikumsalam, Neng Hana, udah lama gak kemari," sapa Oikawa ramah. "Mau belanja ya?"
"Iya nih mas Oik," balas mbak yang bernama Hana itu sambil tersenyum. "Terong ada, Mas?"
"Ada dong. Mau berapa Neng?"
"Beli dua aja Mas."
"Oke, jadi dua ribu ya."
Setelah menyelesaikan transaksi, Mbak Hana pun pergi meninggalkan warung Oikawa.
"Lah, Mas, tumben punya pelanggan cewek?" tanya Noya yang mewakilkan keheranan para teman-teman pedagangnya.
"Kurang ajar!"
"Yaa maaf, Mas. Biasanya kan yang beli dagangannya Mas bapak-bapak. Bapaknya Hinata, bapaknya Kageyama, bapaknya Tsukishima," kata Noya.
"Bapaknya Kindaichi yang suka ngutang," tambah Kuroo.
"Bapaknya Lev yang minimalis," Tendo ikutan nambah.
"Hus, gak sopan lo semua! Gak boleh ngomongin aib orang sama bodi seming," tegur Iwaizumi sambil menjitak kepala Kuroo dan Tendo.