22 : Nonton

383 46 0
                                    

Pinkan baru mengambil sebuah buku rumus fisika ketika pintu kamarnya diketuk.

Gadis itu menghela nafas, meletakkan kembali buku itu ketempatnya lalu berujar mempersilahkan.

"Buka aja. Gak Pinkan kunci kok."

Tak lama berselang setelah Pinkan mengatakan itu, pintu kamar Pinkan terbuka.

Menampilkan kak Agam dengan wajah kesalnya.

Melihat wajah kakaknya itu, Pinkan menyerit bingung. "Kenapa kamu kak?" tanyanya.

Agam menghela nafas. Laki-laki berumur 19 tahun itu berjalan ke arah kasur queen size milik Pinkan lalu merebahkan dirinya diatas kasur itu.

"Besok nonton yuk." ucap Agam setelah laki-laki itu berbaring dan membentuk sebuah pesawat terbang dengan kedua tangannya.

"Lah tumben?" balas Pinkan bingung.

Agam menghela nafas lagi dengan wajah yang semakin tertekuk. "Pacar kakak besok ada kelas dadakan. Udah terlanjur beli dua tiket. Kalo kakak berangkat sendiri kan sayang tiket yang satunya." jelasnya.

Kernyitan di dahi Pinkan menghilang, seirama dengan decakan kecil yang terlepas dari mulutnya. "Cih. Karuan ngajak Pinkan nonton." gerutu gadis itu kesal.

"Yaelah Pin. Masa mau ngajakin kamu nonton mulu. Apa kabar pacar kakak dong kalo kamu yang kakak ajak nonton mulu?" Agam membela dirinya, membuat Pinkan hanya berdecak malas.

"Ya, ya, ya." Pinkan menjawab malas. "Emang nonton apaan kak?" lanjut Pinkan bertanya.

Raut wajah lesu milik Agam terganti dengan raut ceria ketika sang adik bertanya. "Itu loh. Film 7 Kurcaci Uwu." kata Agam antusias.

Pinkan yang semula tampak tak tertarik jadi membulatkan matanya terkejut. "EHH ITUKAN FILM BARU YANG KATANYA BAGUUS BANGET!!" seru gadis itu jadi antusias.

Agam mengangguk, "Makannya kakak mau ngajak pacar kakak nonton itu." katanya lesu.

Pinkan tersenyum tengil mendengar itu, "Yaudah gak usah diratapi gitu dong. Nanti kita nonton kok kak." katanya. "Mana sini tiketnya. Mau Pinkan foto. Mau pamer ke Inggit." lanjut gadis itu.

Agam mendengus, tapi tetap menyodorkan dua buah tiket berlogo XXI kepada sang adik dan membiarkan adiknya mulai memfoto tiket itu dengan beberapa angel foto berbeda.

Hingga kemudian, ponsel disaku Agam bergetar, menandakan ada sebuah telpon yang masuk. Sesaat setelah membuka ponselnya, Agam tersentak kecil.

"Pin, kakak ngangkat telpon dulu ya." pamit Agam.

Pinkan mengangguk acuh, ia masih asyik menggoda Inggit yang kini heboh di chat mereka.

Sampai kemudian, Agam kembali ke kamar Pinkan. Raut wajahnya berubah menjadi penuh sesal membuat Pinkan lagi-lagi bertanya.

"Kenapa kak?"

Agam meringis, "Eum...Pin, kakak besok ada mata kuliah dadakan. Dan matkul nya pas banget jam 3 waktu filmnya tayang." ujarnya pelan.

Pinkan membelalak, "Lah terus besok Pinkan nonton sama sapa?!" pekik gadis itu.

Agam tersenyum makin merasa bersalah. "Ya...nonton sendiri aja kalau enggak ajak temen." katanya perlahan. "Udah ya. Kakak mau balik ke kamar." lanjut Agam lalu berbalik terburu meninggalkan Pinkan yang masih tampak terkejut.

Setelah Agam menghilang dari kamarnya, Pinkan masih melongo kaget.

Gadis itu berdecih sinis untuk kakaknya, kemudian mengambil ponselnya dan membuka room chatnya dengan Inggit.

Gadis itu berdecih sinis untuk kakaknya, kemudian mengambil ponselnya dan membuka room chatnya dengan Inggit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Me : Nggit, besok jam 3 sore ada acara gak?

Toa Kelas : Besok jam 3 setelah sekolah Inggit mau pergi sama Jena, Intan, Ziyan sama Doni.

Kenapa emang Pin?

Melihat balasan pesan dari Inggit, Pinkan langsung cemberut.

Gagal sudah rencananya mau minta temanin Inggit.

Pinkan menghela nafas. Ia berniat membatalkan saja rencana nontonnya daripada gadis itu merasa jomblo karena sendirian nonton.

Hingga kemudian, ponselnya bergetar lagi. Dan notifikasi pesan yang berasal dari Fauzan masuk.

Laki-laki itu mengajak Pinkan untuk mengikuti olim MTK.

Namun, bukannya mengiyakan ajakan Fauzan itu, Pinkan malah tersenyum riang sambil menekan ikon mic dan membuat sebuah pesan suara.

"FAUZAN! BESOK TEMENIN PINKAN NONTON, GAK TERIMA PENOLAKAN!!"

***

Baper -SELESAI-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang