Dwiki 24 : "zzan"

58 4 0
                                    

Dira tersenyum puas Dibalik pintu yang tertutup sebelah.  Matanya melirik puas pada sebuah Foto yang dirinya ambil dari camera Handphonenya.

"gue dapet juga akhirnya,  Liat aja Lo Li dikit lagi pasti Lo akan menjauh Dari Dwiki" kata Dira. Tampa memperthatikan sekitarnya. Hingga tak sadar bahwa Adam sudah ada dibelakangnya sambil tersenyum, lalu sebuah ide terlintas dipikirannya.

"wedeh foto siapa tuh cakep juga,  lu mau cita-cita jadi paparazi ya?" kata Adam sambil mengambil Handphone Dira.

"eh ehh siapa Lo?" teriak Dira Panik berusaha menggapai Handphonenya yang diambil alih oleh Adam

" Heh Lo lupa sama Gue ?" kata Adam,  Dira menghela nafas berat.

"udah ah nama Lo gak penting dihidup gue, balikin handphone gue " kata Dira sambil berusaha meraih Handphone nya  , namun nihil karena Adam dengan sigap menjauhkannya dari Dira.

Adam milirik Foto yang diambil , senyum tipis terpancar dari sudut bibir adam tampa basa basi Adam Langsung mengklik tanda hapus di sudut bawah layar . Dan tidak butuh waktu lama foto yang diambil Dira pun terhapus membuat Dira yang melihatnya menganga.

"apaan sih Lo ngapus-ngapus gak sopan banget tau gak,  gak ada otak . lo siapa gue ngapus-ngapus seenaknya?  Gak sop...

"Kak cukup jangan Lo lakuin gitu lagi,  gue tau Lo suka sama Dia,  Gue tau Lo cinta sama Bang Dwiki.  Tapi kak Lo gak mikir perasaan Liana temen Lo. Sahabat Lo " potong Adam,  Muka Dira memerah tangannya megepal.

"Sahabat? Hahaha...Sahabat macam apa Dia yang Nikung sahabatnya sendiri " Kata Dira sambil mengalihkan pandanganannya kearah lain .

"Kak Please... Dia temen Lo, Lo gak punya otak ya rela-relain sahabat Lo yang sering mendengar suka cita Lo terasingkan begini Lo bikin susah Dia "

"terus kenapa Kalau gue bikin susah Dia,  itu masalah gue bukan Lo,  kenapa?. " kata Dira,  Adam terdiam

"Oh... Hoho, apa Jangan-jangan Lo suka sama Liana " lanjut Dira,  Adam menahan amarah dengan tersenyum.

"Lo gak pengen cowok peka tapi,Lo sendiri gak peka yaa." kata Adam, Dira menaikan Alisnya sebelah. Melihat ekspresi Dira tampa basa basi Adam langsung menarik Dira ke dalam pelukannya.

Dira yang kaget diperlakukan Adam seperti itu reflex dirinya memberontak.

"apaan sih Lo? lepas!!! "

"Kak Dira gue sayang sama Lo " kata Adam,  Dira langsung Diam matanya membulat sempurna.

"Gue mohon jangan lakuin hal kayak gitu,  gue sayang sama Lo kenapa Lo gak ngelupain Dia, dan beralih ke gue aja.  Dia Yang Lo cinta belum tentu cinta sama Lo " kata Adam , Dira pun tidak bisa menahan Tangisnya . Adam yang mengetahui itu langsung melepas peluknya.

"kenapa Lo nangis? " kata Adam,  Dira menatap marah.

"Bangsat " kata Dira dan berlalu pergi.

'sakit,  tapi benar itu kenyataannya ' batin Dira.

*******

Liana berjalan lemas di koridor depan kelasnya, sorot taman-temannya terfokus pada dirinya.bekas tangis masih membekas Dikelopak matanya. Key yang melihat Liana buru-buru menghampiri Liana.

"Liana Lo gak papa?? " tanya Key menghampiri Liana.

"iya gak papa " jawab Liana

"Maaf ya Li? "

"kenapa? "

"Gue gak ada saat Lo kesusahan tadi? "kata Key,  Liana memeluk Key.

"mau Lo ada dalam gue susah atau gak , Lo tetep jadi temen gue Key" kata Liana

"Maaf"

"gausah lebay deh " kata Liana sedikit tertawa. Key pun ikut tertawa

"tapi tadi Lo kemana sih? " tanya Key

"hmn kemana yaa?,  Kepo Lo "

"Ih Liana jadi kamu Main rahasia-rahasiaan Sama aku ,oke kita gak temenan " kata Key,  Liana langsung menoyor Key.

"suka-suka Lo lah " kata Liana, lalu masuk kedalam kelas.

Belum sepenuhnya masuk kelas,  Liana sudah dijegat oleh Rangga.  Rangga menatap Liana Intens membuat Liana Risih.

"kenapa? "

"Lo abis nangis? " tanya Rangga Liana mengangguk cemberut.

Rangga tersenyum lalu menepuk kepala Liana. Dan tampa LIana ketahui Rangga mengeluarkan coklat dari saku celananya.
"nih?" kata Rangga. Liana tersenyum.

"buat gue? " tanya Liana dengan senyum manisnya.

"iyalah buat siapa lagi "

"oh Makasih ehehe... "

"gitu Dong,  Lo manis kalau Lo senyum,  jangan nangis lagi oke" kata Rangga , Liana salah tingkah.

"Gombal " kata Liana, lalu mengulurkan Lidahnya tanda meledek.

"dih songong, balikin sini coklatnya " kata Rangga , Liana langsung kabur .

"gak boleh ini udah di tangan gue, gak ada kata minta balik " kata Liana sambil berlari . Membuat Rangga tersenyum gemas melihatnya.

-

-

-

-

Hi....

Makasih buat kalian yang udah baca cerita ku,  baca jangan lupa vote...

Coment juga karena saran dan kritik diperlukan juga:D

Thank's...

Dwiki : HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang