Dwiki 31 : " Rumah Key "

85 4 5
                                    

"disini ?" tanya Dwiki sambil memberhentikan motornya tepat didepan sebuah Rumah yang tidak lain adalah rumah Key .

"iyaa disini , makasih ya" kata Liana canggung , Lalu turun dari motor Dwiki .

Liana pun diam sejenak mengamati Dwiki hingga membuat sang empunya merasa heran .

"apaan sih Lo liat-liatin gue begini " kata Dwiki , Liana menggeleng

"Lo ngapain disini Li ?" tiba-tiba tanya seorang perempuan yang sudah Liana tebak itu adalah Key.

Liana langsung membalikan badan dan memeluk Key.

"Ih Key , kenapa Lo gak masuk ? Lo sakit apaan bambang " kata Liana , Key berusaha melepaskan pelukan Liana .

"idih apaan sih Lo balik sono udah sore juga " kata Key , Liana melepaskan pelukannya .

"bangsat Lo " kata Liana , lalu mengedepankan tasnya dan membukanya mengambil 1 buku tulis dari dalam tasnya lalu memberikanya Pada Key , Key pun menerimanya tampa tanya .

"itu Catetan kemarin Jumat gua disuruh kasih ke Lo soalnya besok minggu Libur " jelas Liana , Key mengangguk mengerti lalu pandanganya beralih saat menyadari Motor sport yang terparkir didekatnya yang ditumpangi oleh sesosok laki-laki dengan helm yang belum dilepas .

Key pun menyenggok pundak Liana menanya dengan isyarat siapa orang tersebut . Liana yang kurang peka pun malah mendorong Key menjauh.

"apaan sih nyenggol-nyenggol ?" kata Liana ,Key memutar bola matanya malas memang temannya yang satu ini terkadang lodingnya lama membuat dirinya jengkel kadang .

"Itu cowok siapa Lo bawa-bawa? " tanya Key , Liana mengangguk dan beroh ria .

"cowok gue" kata Liana santay , dengan reflex alay ala key .

Key pun menjatuhkan buku yang ada digenggamannya dan menutup mulutnya kaget , sementara itu Dwiki yang tidak sengaja mendengar ucapan Liana refelx menengok kearah Liana .
Dalam pikirnya...

'mimpi apaan gue , gue dibilang cowoknya sama Liana . Kalau bener sih alhamdulillah " Batin Dwiki .

Hening... Sesaat dalam situasi itu sampai Liana menyadari ada yang aneh . Lalu memikirkan ulang apa yang dirinya sebut , setelah mengingatnya Liana langsung membulatkan matanyanya .

Dirinya sama sekali tidak menyadari apa yang tadi dirinya katakan .

"Eh gak gak....ralat bukan begitu , maksudnya temen cowok gue . Bukan cowok pacar gitu bukan-bukan gausah salah sangka , terus Lo Dwiki gausah kegeeran " kata Liana , Key bernafas lega namun tidak dengan Dwiki yang merasa  jleb akan ucapan Liana.

"siapa juga yang geer ,itu mah Lo nya aja yang mikir gitu " kata Dwiki

'bangsat padahal gue udah seneng' batin Dwiki

"Dwiki , Lo Dwiki anak kelas sebelah ? " tanya Key Pada Dwiki , Dwiki pun mengangguk .

"widih bisa akur juga Lo sama Liana , berawal dari benci ke akur ke Cinta nih " kata Key , Dwiki sih diam saja karena kata Cinta yang diucapkan Key ada benarnya juga .

"ih Key apaan sih Lo " elak Liana .

"gausah malu-malu anjing dah lu mamank " Ejek Key

"siapa yang malu-mal..."

"Eh ada temennya Ke...eh Liana " kata Ibunya Key saat melihat sosok Liana yang tidak asing baginya.

"eh iya Ibunya Key , sehat? " tanya Liana sesaat setelag mencium punggung tangan Ibunya Key .

"Alhamdulillah sehat nak , Ayok ah masuk ngobronya didalem " kata Ibunya Key Liana mengangguk mengerti .

Liana dan Key memasuki rumah Key Dengan canda tawa garing mereka , Sementara Ibnya Key menatap Sosok Dwiki .

"Liana , Ayang bebepnya gak diajak masuk juga " kata Ibunya Key , Liana langsung menghentikan langkahnya lalu berbalik menatap sosok Dwiki yang diam seperti orang bodoh dengan Helm yang belum dilepas .

"Astagfirullah lupa , Dwiki mau ikutan ? " tanya Liana , Key mengangguk.

"iya ayok udah magrib juga , kita solat berjamaah" kata Key . Dwiki melepas helmnya lalu menaruh diatas motornya.

"boleh tan? " tanya Dwiki , Ibunya Key malah terdiam menatap Dwiki .

"kasep juga euy" kata Ibunya Key , Dwiki tertawa lalu salam dengan mencium punggung tangan Ibunya Key .

"sok malu-malu kamu , Ayok ah masuk kita solat berjamaan . Sekalian latihan buat jadi imamnya Liana" kata Ibunya Key tampa saring

"Eh Ibunya Key apaan bae" protes Liana , Key malah mencie-ciekan Liana .

"gak papa atuh , siapa tau bener. Lagian ganteng gini mah mamah kamu ge setuju" Goda Ibunya Key , Muka Liana langsung memerah . Namun Lian dengan Dwiki yang berAmin ria .

'semoga aja terjadi Amiin....' batin Dwiki lalu menatap senyum Liana 

Liana yang merasa terganggu akan tatapan Dwiki langsung menatap Sinis Dwiki .

"gausah Liat-liat Lo " kata Liana dengan judesnya .

"galak banget sih kamu " goda Dwiki , malah makin mendapat ledekan Dari Key dan Ibunya.

"ihhh apaan sih Lo" kata Liana , lalu menarik tangan Key untuk memasuki Rumah Key .

"eh apaan Lo narik-narik , ini rumah gue kenapa Lo yang narik ? " kata Key

"ah bodo amat , kelamaan disitu jantung gue gak sehat " kata Liana , Key mengerti apa maksud Liana dan hanya tersenyum .

Liana tersenyum sesaat , entah kenapa rasanya Dirinya selalu senang dengan perlakuan Dwiki padanya . Mungkin kata Benci menjadi cinta Itu bukan mitos belaka.

Tunggu bila dipikir apakah Dirinya benar mencintai Dwiki yang baru saja dirinya kenal ? , Hm ...entahlah dirinya bingung terakadang saat dirinya memikirkan apakah dirinya mencintai Dwiki sesaat malah Dira yang terlintah Dipikirannya .

"Gue gak boleh nikung sahabat gue" gumam Liana , Key samar-samar mendengar namun dirinya memilih Diam .

Rasanya pasti menyakitkan bila dirinya berada diposisi Liana , melihat kenyataan Liana yang berada didua pilihan yaitu Cinta atau sahabat. Sebenarnya sih menurutnya Liana harusnya memilih Cintanya dibandingkan sahabatnya yang sudah menhancurkan nama baiknya dengan membuat kehebohan tempo lalu .

Dirinya tahu jelas semua ulah buruk Liana itu pasti Ulah perbuataan Dira juga , namun apaboleh buat dari pada menambah beban pikiran Liana dirinya diam aja. Berharap Liana dan Dira cepat berbaikan agar tidak selalu bermusuhan seperti ini.

'gue harap lu menemukan pilihan yang tepat' batin Key lalu menatap sayu Liana.

-

-

-

Makasih buat kalian yang sudah baca
Jangan lupa vote & coment yaa...

Dwiki : HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang