•||satu||•

10.6K 430 30
                                    


Setelah dua jam di dalam kelas Ara keluar untuk beristirahat. Karna jam kedua nanti ada materi lain. Dan juga dosen yang lain. Jam pertama tadi hanya di isi dengan perkenalan biasa. Dosen nya juga ramah, lucu tidak cuek dan humble, namanya Juan Asryan, tampan, berwibawa, murah senyum, punya tubuh atletis, berkulit putih dan sedikit brewokan, pokoknya idaman dan dia masih single. Pepet terus Ra! Wkwkwk. Ara kagum dengan ciptaan tuhan yang satu ini. Paket komplit!

Ara berjalan ke kantin sendirian. Di hari pertama dia belum mendapat teman. Ara orang nya sulit berbaur dengan orang jadi dia sulit untuk mendapatkan teman. Dia tidak pandai berbaur, dia juga tidak suka keramaian dan dia tipe orang yang cuek.

Setelah selesai memesan Ara membawa makanan nya ke meja yang kosong di pojokan. Keadaan kantin saat ini sedikit sepi. Syukurlah sepi Ara risih dengan suasana yang ramai. Dia lebih suka sesuatu yang tenang.

Ara mulai menyendok makanan dan menyuap ke mulutnya. Ara merasa ada sesuatu yang memperhatikannya. Ara menengok kearah belakang melihat kesumber yang memperhatikanya, ternyata si Elsa. Orang resek yang menabraknya tadi. Dia tau nama Elsa saat perkenalan tadi di kelasnya. Dia sangat menyebalkan, dia selalu saja memberi Ara tatapan sinisnya jika bertemu dengan Ara. Entah sebesar apa salah Ara padanya, Ara juga tidak tahu.

Namun Ara berusaha cuek saja dengan tatapan dari Elsa. Di mencoba untuk tidak terpengaruh. Dia fokus dengan makanannya. Abaikan setan-setan yang tidak menyukaimu Ra! Fokus pada dirimu maka setan akan kalah, dan memilih pergi.

Setelah makanan habis Ara melihat jam di tangannya. Ternyata masih setengah jam waktu untuk kelas kedua di mulai. Mau balik ke kelas pasti akan sangat membosankan.

Dia melirik melihat ketempat di mana Elsa tadi duduk. Ternyata dia tidak lagi berada disana. Tuh kan benar setan kalau di cuekin bakalan kabur! Maka jika ada setan yang menggoda cuekin saja, jangan terpengaruh.

Ara mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya, dia diam menatap benda itu.
Lalu dia teringat pada ucapan Milly tempo hari.

"kalau lo merasa takut atau sendirian. Lo mainin ini aja"

"Ini?"

"Iyaa. Itu namanya squishy, enak kalau di mainin. Coba deh, gini" ucap milly mencontohkan memainkan squishy yang di berikannya. Squishy berbentuk donat coklat yang menggiurkan. Milly sengaja membelikan squishy berbentuk donat karna Ara sangat suka dengan donat. Apalagi rasa cokelat.

"Ihh enak banget. Boleh dimakan gak nih?" tanya ara pada Milly lalu membuka mulut bersiap melahap squishy itu.

"Woy Heh jangan! bukan buat dimakan Ra" teriak Milly pada Ara, dan menyentil hidung Ara geram. Kelewat polos ya gitu, Milly jadi gemas.

"Oh bukan buat di makan ya?" ucap Ara lalu terkekeh. "Abisnya kelihatan enak banget Mil" lanjutnya, lalu menatap squishy donat dengan mata berbinar seperti bagaimana jika dia melihat donat sungguhan.

"Ini buat di mainin. Bukan buat di makan. Gue beliin ini biar lo enggak merasa bosan kalau enggak punya teman ngobrol. Gue tau lo di sana nanti pasti sulit buat dapat teman. Jadi gue beliin ini buat lo." ucap Milly pada Ara

"Makasih Millot, lo paling pengertian deh, jadi makin sayang" ucap ara lalu memeluk milly dengan senang. Dia beruntung punya sahabat seperti Milly, perhatian dan sangat menyanyangi Ara.

"Milly. Bukan Milot!" tukas Milly sedikit jengkel.

Ara tersadar dari lamunannya saat ada yang menepuk pundaknya. Dia menoleh pada orang yang menepuknya.

Dosen Nano-NanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang