-menyebalkan memang, tapi kalau dia sudah tidak ada ia yang akan dicari-
"Gak tau lagi deh Mil gimana nantinya, dia itu nyebelin resek.. ahhh pokoknya gue gak mau ketemu sama dia!" Sedari tadi Ara meracau tidak karuan,Setelah menceritakan kejadian pertemuannya dengan Dosen menyebalkan nya tadi, dia tidak henti hentinya mengomel
"Udah lah Ra nyantai aja kali"
"Gak bisa gitu dong Mil, masa jadi asistennya selama sebulan. Kayak kurang kerjaan aja" protes Ara tidak setuju
"Mau gimana lagi?, lo juga sih kelewatan sama dia"
"Kan gue gak tau dia itu siapa, lagi pula dia yang nyebelin, dia yang mulai tau"
"Heh udah lah, gak apaapa kali, sebulan doang kan?"
"Doang kata lo?, sebulan itu rasanya tiga puluh hari tau gak Mil!"
"Iya.. anak kecil juga tau. Terus?" jawab Milly datar.
Ck!.. sedari tadi Ara mondar mandir tidak jelas didalam kamar Milly, mencari cara supaya dia tidak jadi asisten nya Sean itu.
"Gimana ya Mil caranya biar gak jadi asisten si dosen menyebalkan itu?" Tanya nya lagi, sudah puluhan kali ia menanyakan itu pada Milly.
"Gak tau, udah sih pasrah aja" jawab Milly seadanya, dia juga tidak tau harus bagaimana.
Ara menghela nafas frustasi, otaknya buntu tidak bisa memikirkan cara bagaimana supaya tidak jadi
"Tapi dia itu nyebelin Mil" protesnya lagi seakan masih tidak bisa terima
"Yang nyebelin gitu bakalan dikangenin lho Ra kalau udah gak ada" kata Milly menggoda Ara
"Ihh apaan sih. Gak bakal ya!, orang nyebelin gitu, amit amit deh" ucap Ara sambil mengetuk ngetukkan tangannya kekepalanya
"Hati hati lho, kemakan omongan sendiri, kan kata lo dia ganteng. Gak menutup kemungkinan lo gak naksir nantinya"
"Ishh Milly apaan sih. Gak usah ngaco deh"
"Hahhhahahaha"
Milly tertawa melihat ekspresi Ara yang seperti orang ketakutan karna takut ucapannya akan berbalik
****
Ara mengutak atik leptop yang ada didepannya, masih mencari cara agar dia bisa terlepas dari dosen itu. Tapi hasil nya nihil, google tidak membantu sama sekali, cara yang ditampilkannya ngaco semua
Dia merebahkan tubuhnya dikasur menenangkan fikirannya sebentar
Tiba tiba ponselnya bergetar, ada sms masukNomor tidak terdaftar
Besok jangan sampai buat masalah lagi!
Ara menautkan alisnya saat membuka pesan dari nomor yang tidak diketahui itu.
Setelah sekian detik dia baru tersadar kalau itu pesan dari Sean, dosen menyebalkannya itu.Ara tidak berniat membalas pesan tersebut, dia mengabaikannya.
Lalu dia membuka aplikasi WatsAppnya membuka grup chat dengan sahabatnya.
Sebenarnya Ara punya nomor Wa tapi dia tidak mau memberikan pada Sean. Dia berpura pura tidak mengetahui apa itu Wa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen Nano-Nano
Romance"Pak Sean?" Tiba-tiba Elsa memanggil Sean yang sedang menjelaskan materi di depan. Ara dan yang lain menolehkan pandangan kearah Elsa. Alah palingan cari perhatian doang! Batin Ara yang sudah bisa menebak maksud Si tukang modus. "Ya? respon singkat...