Dua minggu setelah pernikahan Yuri dan Jessica,kini mereka berdua tengah berada di salah satu cafe di seberang kampus.Yuri begitu telaten menyuapi Jessica yang terlihat manja karena kehamilannya itu.Yuri selalu menyimpan vitamin milik Jessica di dalam tasnya karena Yuri tau bahwa Jessica sering melupakannya.
"Habiskanlah makananmu ini,sica~ya...",
Ucap Yuri lembut dan sedikit memaksa.Bukan karena Jessica tak ingin makan tapi karena kehamilannya ini yang membuatnya sulit untuk menelan makanan itu.Jessica sering memuntahkan kembali makanan yang sudah di telannya tersebut.
"Aku benar-benar merasa mual,seobang~ah...aku tak sanggup lagi.Sudah cukup ~...",
Ucap Jessica sedikit merengek sambil bergelayut manja ke dalam pelukan Yuri.Yuri hanya bisa menarik nafas panjang akibat sikap Jessica yang sering berubah-ubah ini.Menghadapi wanita yang sedang hamil benar-benar menguji kesabarannya.Biar bagaimana pun Yuri harus tetap mampu untuk mengatasinya.Yuri membelai sayang rambut Jessica kemudian di dekapnya erat tubuh mungil itu.
"Apakah hari ini kau masih ada kelas???",
Tanya Jessica memastikan dan hanya di balas dengan anggukan kepala oleh Yuri diikuti suara gumamannya.Jessica kian erat memeluk tubuh Yuri dan menelusupkan wajahnya di dada bidang Yuri dan menghirup aroma tubuh suaminya itu dalam-dalam.Rasanya Jessica ingin terus berada di dalam dekapan hangat Yuri dan tak ingin jauh dari Yuri,namun apa daya,Yuri harus segera kembali ke kampus dan menyelesaikan mata kuliahnya siang menjelang sore ini.
"Pulanglah lebih dulu ke rumah dan beristirahatlah.Kau tak boleh terlalu lelah,Sica...Mr.Choi akan mengantarkanmu...",
Ucap Yuri memerintah yang di balas dengan bibir Jessicanya yang mengerucut lucu sebagai ungkapan kecewa dan ngambeknya.Yuri hanya mengusap gemas kepala Jessica dan mencubit sayang hidungnya.
"Tapi aku masih ingin terus bersamamu,seobang-ah~...",
Ucap Jessica manja dengan kedua matanya yang mulai berkaca-kaca menatap Yuri.Inilah yang membuat Yuri merasa tak tega dan menjadi serba salah dalam menghadapi sisi sensitif dari Jessica.Mood Jessica benar-benar naik turun dan tak jarang membuat Yuri jadi uring-uringan dibuatnya.
Yuri hanya mampu memberikan Jessica pengertian dan terus berusaha untuk membujuknya dengan berbagai macam cara agar Jessica tidak menjadi salah paham dan berakhir dengan Yuri yang tak diizinkan untuk masuk kedalam kamar dan tidur bersamanya.
Setelah cukup lama membujuk Jessica,akhirnya wanita itu pun bisa mengerti dan secara perlahan melepaskan pelukannya.Jessica membiarkan Yuri beranjak pergi,berjalan menuju ke dalam kampusnya.
Jessica terus memandangi punggung Yuri hingga tubuh Yuri tak dapat di lihatnya lagi.Saat Yuri berjalan berbelok ke arah kanan,barulah Jessica berjalan ke arah mobil yang tengah di kendarai oleh sang supir pribadi,Mr.Choi,yang telah lama mengabdi kepada keluarga Kwon tersebut.
Sebelum Jessica menyentuh gagang pintu mobilnya,sebuah tangan memegang pergelangan tangan Jessica dan menariknya pelan.Jessica pun menoleh dan tersentak saat mengetahui siapa sosok yang tengah memegang tangannya itu.
"Kris...??!",
Ucap Jessica lirih yang hanya di respon oleh Kris dengan seulas senyum hangat dan tatapan rindunya.
"Bagaimana kabarmu,Jessie?",
Tanya Kris lembut sambil terus memandangi wajah Jessica.Jessica merasa tak enak hati dan sedikit merasa canggung bila mengingat bahwa sosok yang tengah berada di hadapannya saat ini adalah pria yang masih di sayanginya dan pria yang sekaligus pernah di kecewakannya.
"Ak-aa...aku baik...",
Ucap Jessica gugup dan menundukkan kepalanya.Jessica benar-benar masih merasa bersalah pada Kris karena telah melukainya.Jessica benar-benar ingin menangis saat ini tapi ia berusaha dan mencoba untuk menahan bulir air mata yang sudah mulai menumpuk di kedua matanya yang memerah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Cinta,Nafsu atau Obsesi...??? 《🔚》✔
FanficAku yang egois ini telah menyakitimu.Maafkan aku.Aku hanya ingin kau hanya menjadi milikku seorang saja.Dan tak kan ku biarkan ruang kosong bagi orang lain untuk bisa masuk dan mengusik hubungan di antara kita berdua.Akan ku tempuh segala cara untuk...