part 14

163 18 0
                                    

"apakah baeki anakku?" pertanyaan yang keluar dari mulut lelaki yang dicari seharian ini berhasil membuatnya terdiam. Dia bingung harus menjawab apa. Dia tak pernah secara langsung memberi tau sehun bahwa baeki adalah anaknya. Dia hanya mengatakan dengan kata yang sederhana seperti 'suho yang membesarkan anaknya' dan saat pertanyaan ini muncul dia bingung apakah dia memiliki hak untuk menjawab pertanyaan ini.

"aku tak memiliki hak untuk menjawab ini..luhan yang memiliki hak itu..maka bertemulah dengannya..sebelum dia benar benar berhasil melupakanmu dan mencintai suho" ucap Chen dan meninggalkan sehun yang masih terbenam dengan pikirannya sendiri.

Apakah dia harus berhenti sekarang karena terlalu takut memberi luka yang lebih dalam kepada luhan atau sebenarnya dia takut anak itu adalah benar anak suho

***

"mau pulang denganku sekarang?" ucap lembut seorang lelaki yang sekarang berdiri dihadapan luhan dan xiumin yang sedang duduk di taman.

"suho" panggil luhan saat menatap lelaki dihadapannya yang tersenyum menatapnya.

"baeki menunggumu di mobil..kami pulang dulu xiumin" ucap suho menatap luhan lalu xiumin dan dijawab anggukan oleh xiumin.

"kau mendengar ...."

"tak perlu membahasnya..lebih baik sekarang kita pulang..kau butuh istirahat .. kau kurang tidur.." ucap suho dan memapah luhan menuju mobilnya yang diparkirkan tidak jauh dari taman kampus karena dia memang rencana mencari luhan untuk mengajaknya pulang. Dia terlalu khawatir dengan pemilik hatinya itu. Meski dia tau jelas hati luhan bukanlah miliknya.

Dalam perjalanan mereka hanya terdiam dan Baeki sedang tertidur dikursi belakang mobil karena terlalu lelah bermain dengan yeol seharian.

Terlihat jelas matahari mulai ternggelam membuat langit berwarna sangat indah.

"kau seperti senja lu" ucap suho sambil mengemudikan mobilnya.

"dia memancarkan indahnya tidak setiap hari karena senja itu tak kan terlihat saat awan gelap menutupi langit dan air yang membasahi bumi.. aku berharap aku bisa melhatmu bahagia bukanlah menangis lu..meski bila saat itu tiba bukan aku yang menjadi alasan kebahagiaanmu" lanjutnya tanpa memandang kea rah luhan.

luhan merasa menjadi orang yang sangat jahat sekarang. Dia tanpa sadar menyakiti hati suho untuk kesekian kalinya dan dia berfikir apa bedanya dia dengan sehun. Mereka sama..sama menyakiti orang yang mencintainya ..amat sangat mencintainya.

Setelah lama dalam keheningan akhirnya luhan bersuara dan mobil mereka telah berhenti tepat di depan rumah mereka.

Suho membuka pintu mobil untuk luhan tapi dia tak kunjung turun.

"kamu butuh istirahat ayo turun" ucap suho tapi tak mendapat tanggapan dan dia menundukan dirinya sehingga dia bisa membantu luhan untuk melepaskan sabuk pengamannya.

"maaf..aku masih berusaha mencintaimu suho" ucap luhan pelan dan air matanya mengalir lagi.

"terima kasih telah berusaha lu..aku senang mendengarnya" ucap suho pelan dan mencium kening luhan sekilas. Suho beralih ke kursi belakang untuk menggendong baeki yang sedang tertidur.

***

"cheni menemukannya?" pertanyaan yang terucap saat kekasihnya baru saja duduk disampingnya di taman kampus tempat dia tadi berbicara dengan luhan.

"aku menemukannya. Aku sudah mengatakan yang harus ku katakan."

"tapi ku takut ini benar benar terlambat ..karena luhan berkata dia sedang berusaha mencintai suho" ucap xiumin dan menundukan kepalanya. Seharusnya dia senang karena luhan berusaha mencintai suho. Lelaki yang sudah berkorban banyak hal untuk sahabatnya itu. Tapi dia juga memikirkan perasaan sahabatnya dia tau jelas ..luhan masih sangat mencintai sehun ..lelaki yang pernah menyakitinya. Karena dia sadar bila rasa cinta itu terlalu dalam maka sesakit apapun sebanyak apapun luka yang diberikan ..dia akan tetap mencintai orang itu..seperti dia mencintai Chen lelaki yang pernah menyakitinya bukan cuman sekali tapi berkali kali.

"sehun akan memperjuangkan cintanya..kita biarkan saja sekarang menjadi urusan mereka..dan bila pada akhirnya luhan sudah bisa mencintai suho ..semoga sehun bisa menjadikan ini pelajaran dalam hidupnya untuk cintanya yang selanjutnya" ucap chen dan menarik kekasihnya dalam pelukannya.

"aku takut"

" apa yang kau takutkan?" tanya chen sambil melepas pelukannya dan memegang kedua pundak xiumin.

"aku takut cinta yang kita miliki satu sama lain akan berubah seiring berjalannya waktu chen..aku takut kau akan merasa bosan denganku yang seperti ini..karena dulu saja wanitamu bukan cuman Sheila yang kau tiduri.."

"aku memang pernah menjadi seorang bajingan dulu..tapi sekarang aku sudah berubah karena aku hanya mencintaimu..dan aku hanya akan bercinta denganmu" bisik chen lembut tepat di telinga xiumin dan itu membuat pipinya memerah.

"aku mau balik ke asrama" ucap xiumin sambil cepat cepat jalan meninggalkan chen. Sedangkan chen mengejarnya sambil tersenyum mengingat betapa lucunya reaksi xiumin saat dia mengatakan seperti itu.

***

"aku sudah kenyang kak" ucap do sambil memajukan bibirnya karena sebal dipaksa untuk menghabiskan makanan yang dibawa kai untuk makan malam.

*suara hp berbunyi

"hallo ..sheila"

"........"

"baiklah aku akan menjemputmu"

"........"

"besok kan? iya aku tau"

"......."

"aku juga menyayangimu" ucap kai dan menutup teleponnya.

Do mendengar percakapan kai lebih tepatnya mendengar jawaban yang kai ucapkan. Do hanya tau Sheila adalah anak seangkatan Kai dan memang cantik.

"do..aku pulang dulu ya..aku harus menjemput Sheila .." ucap kai dan do hanya tersenyum hambar.

"iya kak ..aku udah lebih baik kok kak..kakak jadi tidak perlu repot repot menjagaku lagi"

"maksudmu?" sungguh nada bicara kai mulai terdengar tak enak saat mengdengar yang do katakan.

"terima kasih kakak sudah menjagaku selama beberapa bulan ini..kakak kan bilang akan menjagaku hingga aku membaik..sekarang..aku sudah membaik jadi kakak tidak perlu repot repot merawatku lagi..maaf telah menyita waktu kakak untuk menjagaku" ucap do tanpa menatapnya. Do sedang berusaha menahan tangisannya.

"oke" hanya kata itu yang keluar dari mulut kai dan terdengar sangat dingin.

Suara pintu tertutup sangat kencang terdengar membuatnya memandang pintu itu. Air matanya mengalir. Harusnya aku sadar bahwa dia hanya sedang bertanggung jawab padaku ..menepati janjinya untuk menjagaku bukan karena memiliki rasa untukku. Dia bahkan dengan mudahnya berkata sayang kepada wanita lain padahal ku pikir dia sangat mencintai kak eva.

Wanita ..itu yang harus aku ingat bahwa dia menyukai wanita bukan seorang pria sepertiku. Haruskah aku menyerah.

.

Bersambung.....

�v��xG��

He is Mine series 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang