Penang,Malaysia#prat14

30 1 0
                                    

Aku berjalan mengitari sebuah bangunan yang menjulang tinggi ini,banyak mahasiswa dan mahasiswi yang terdapat di dalam sebuah kampus ini,aku pun segera bergegas mempercepatkan langkah ku.

Selang beberapa menit aku telah sampai di sebuah ruangan dimana tempatku belajar di sebuah kampus ini,aku terlalu sibuk sejak kemarin membuat suatu tentang seperti sebuah ringkasan,jika memilih olahraga,olahraga pun sangat banyak seperti;sepak bola,buku tangkis,nomor lempar dan renang,diantara salah satu ya memang harus memilih satu saja kemudian di jelaskan,untung nya aku sudah mempersiapkan dari sejak semester dua,kini aku memilih tentang perkantoran atau istilahnya manajemen.

Setelah test berlangsung lama,akhirnya aku pun segera untuk melakukan test tanpa dengan ragu-ragu aku pun bersemangat dan memasuki ruang test tersebut,akhirnya beberap lama test ku selesai,akupun menuju keluar ruangan tersebut sembari menunggu sebuah hasil.Kini aku kuliah semester tiga.Segera saja aku bergegas menuju musholla guna untuk melaksanakan shalat dhuha.

Seusai shalat aku melihat seorang perempuan mendekati kearah ku,setelah sampai ternyata adalah Askana,dengan wajahnya seperti tersenyum itu.Kemudian dia sampai di hadapanku.

"Ada apa"tanya ku heran.

"Tidak aku hanya ingin melaksanakan shalat dhuha,tunggu aku ya"aku hanya menggeleng-geleng kepala ku dengan tersenyum.

Seusai shalat aku membalas pesan dari abi dan paman,sudah lama aku tidak membalasnya,kemudian Askana mendekat kearahku,rupanya ia telah selesai shalat,kumatikan handphone ku dan menatapnya.

"Bagaimana perasaan kau dengan pria tersebut,asyik insyaallah besok bertemu lagi"Askana menggoda ku.

"Kau ini ada-ada saja"aku tersipu malu.

"Tuh kan pipinya merah merona"goda Askana kembali.

"Syutt..sudah lah bagaimana dengan surat tersebut yang ku tuliskan dengan bahasa belanda untuk seseorang"aku tak mau kalah menggodanya,dia menunduk berusaha menyembunyikan pipi merah merona nya itu.

"Ya baik-baik sahaja,lagi pula aku menjawabnya dengan translate menggunakan google"jawab Asakan,kemudian mengusap-usap wajahnya itu.

"Ouh..jadi begitu ya,kau sudah tidak membutuhkan aku"ejekku.

"Ihh bukan macam itulah kau ni"ketus Askana,aku hanya tertawa berderai dengan pelan-pelan,dia menatapku dengan kesalnya itu.

PENANG,MALAYSIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang