Penang,Malaysia#prat15

29 1 0
                                    

    Aku masih termenung di sebuah Cafe,walaupun hari ini aku lulus S1 aku sangat bahagia sekali.Sekarang aku menunggu sesosok lelaki itu dengan penuh harapan.Saat aku sedang menatap keluar Cafe tersebut,aku datang lebih awal daripada jam kerjaku,Cafe ini masih tutup.Tiba-tiba aku mendengar suara langkah kaki menuju kearah ku,akupun menoleh kearah terdengarnya langkah kaki tersebut.

"Athifa,selamat ya kamu lulusan S1"aku hanya tersenyum menatap Askana yang membawa dua secangkir kopi,dia duduk di depanku.

"Iya terimakasih"aku tersenyum kepadanya dan menatap kearah luar kembali.

"Ini untukmu"dia memberikan secangkir kopi kepadaku sambil menjulurkannya kepdaku,akupun menerimanya.

"Trimakasih"sambil menyeruput secangkir kopi ini yang masih panas sembari melihat keadaan diluar kembali.

"Knp kau tidak pulang ke Johor?,kau kan dapat bea siswa lagi jadi kau bisa berlibur terlebih dahulu di Johor"dia melihat ku sambil memegang secangkir kopi miliknya itu.

"Nanti akan kupikirkan"aku menjawab sesimple mungkin,kulihat dahinya berlipat tanda heran ada apa denganku.

"Ouh kau menunggu lelaki itu ya?"tebaknya sambil menyipitkan matanya.

"Kurasa begitu"pipi ku bersemu merah merona,dia melihat ku dengan nada suaranya yang berderai itu.

"Maaf kan aku setidaknya aku membiarkan kau istirahat,lagi pula pelayan di cafe ini sudah terlebih dahulu pulang,karena waktunya Cafe ini tutup,iya bisa kutebak dia terkadang selalu datang terlambat,saat kau belum mendaftar disini"panjang lebarnya itu,kemudian dia menatap seisi ruangan dengan bolamatanya itu yang berputar-putar.

"Kau tau namanya?"tanyaku,kemudian dia menaruh secangkir kopinya itu di atas meja Cafe ini.

"Iya kurasa begitu"jawabnya singkat.

"Siapakah namanya itu?"tanya ku heran sambil fokus melihatnya.

"Novian Alrescha Shaquell,iya itu namanya,aku pernah melihatnya saat kartu namanya terjatuh di meja kasir ku"jawabnya tanpa berdeham.

"Novian Alrescha Shaquell"aku pun tersenyum menyebutkan nama itu,Askana hanya mengangguk kecil.

"Semoga kau berhasil sobat"dia mengejekku.

"Kau ini"aku tersenyum lebar padanya.

"Namamu Athifa Farihan Warda kan?,maksudku nama panjangmu itu lah"dia menatapku lalu tatapannya itu pekat.

"Iya ada apalah"aku melihatnya terheran-heran apakah ada yang salah dengan namaku.

"Aku tau lah arti nama awak"dia mengedipkan satu matanya sehingga membuatku bergidik.

"Artinya Anak perempuan yang memiliki perasaan gembira bagai bunga mawar"jawabnya sendiri panjang lebar,sehingga membuatku terkejut.

"Kau tau arti namakulah?,dari mana tuh"jawabku heran.

"Google"jawabnya singkat lalu menyenderkan bahunya itu.

"Kau ini"jawabku risih.

"Hahahahah,semoga perasaan gembiramu bagai bunga mawar itu tak pernah pudar"dia tertawa berderai,sperti misterius perkataannya itu,lalu beranjak dari kursinya itu sambil membawakan kembali secangkir kopi miliknya itu.

     Akupun mencerna perkataan yang barusan ia katakan padaku,lalu aku pun sedikit menghiraukan nya,aku pun beranjak dari kursiku,sambil membawakan secangkir kopi tersebut,karena waktunya Cafe ini di buka,karena kulihat beberapa pegawai siap membuka Cafe Jen at Hotel Jen Penang ni.

      Setelah beberapa lamanya aku berada di dapur chaf ini,akupun merasakan ingin membuang air kecil,ketika aku keluar dari sebuah dapur chaf ini,karena kamar mandi di dalam dapur ini sedang dalam perbaikan,saat aku melintasi sebuah tempat kasir dimana Asakna berkerja,dia sedang sibuk dengan ponselnya itu sambil tersenyum-senyum sendiri,segera aku menuju toilet,selang beberapa menit,aku pun bergegas menuju daput chaf kembali saat aku sedang merapihkan baju chaf ku ini,tiba-tiba sahaja.

   Gubrakk...
  Aku terjatuh,terasa menabrak seseorang di depan ku,kemudian orang tersebut membantuku untuk bangkit,sambil menjulurkan satu telapak tanganya itu,aku melihatnya terkejut ternyata itu adalah...

"Kau tidak apa-apa"tanyanya sambil membantuku menuju tempat duduk.

"Tidak,saya baik-baik sahaja"jawab ku sambil tersipu malu,di belakang lelaki tersebut seperti terdapat Askana yang sedang mengejekku.

"Syukurlah,maafkan aku tidak sengaja menabrakmu"diapun beranjak dari kursinya itu,dan berbalik menuju meja kasir,segera Askana berlari,lelaki itupun tersenyum kepadaku,aku pun tersipu malu entahlah pipiku mungkin merah merona,saat lelaki itu beegegas pergi Askana menuju ku,sambil memperlakukan ulang gaya lelaki tersebut kepadaku.Novian.

    Aku menatapnya kesal,berusaha beranjak dari tempat duduk ku itu,dan tersenyum sendiri menuju dapur chaf,dimana aku memasak sebuah makanan makanan yang di minta oleh pengunjung.

PENANG,MALAYSIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang