Penang,Malaysia#Prat22

21 1 0
                                    

    Semakin lama akhirnya kondisi Askana mulai membaik,tetapi tetap saja Askana masih harus melakukan beberapa perawatan dari Rumah Sakit Lam Wah Ee tersebut.Karena luka yang terdapat dikepala Askana masih bersifat basah,jadi khawatir jika sesuatu terjadi kepada Askana.

"Aku nak berangkat kerja ya"pamit ku kepada Askana yang sedang terselonjor lemah di keranjang kasur Rumah Sakit tersebut.

"Iyaa tak apa aku bila harus sendirian"desah Askana memalingkan wajahnya menatap kearah jendela terbuka.

"Kau..ini aku hanyalah berkerja sebentar saja"ucapku.

"Kapan kau nak balik ke Johor?"tanya Askana yang mengganti topik pembicaraan.

"Hmmm insyaAllah dalam jangka waktu pendek lah"jawabku sedikit yakin.

"Ouh..yasudah lah,kau berangkat kerja sana"ucap Askana.

"Ya sudahhh dadahhh..."pamit ku,lalu berlari menuju pintu.

  Setibanya aku di luar gedung Rumah Sakit tersebut.Sambil melakukan hal yang pernah ku lakukan setiap saatnya yaitu menunggu sebuah taksi yang melintas.Tak berapa lama saat aku sibuk dengan putaran jam panjangku menghitung detik,tiba-tiba melintaslah sebuah taksi di depanku.Saat aku melihat dari bawah sampai atas sudut mobil tersebut,rupanya bukan sebuah mobil taksi melainkan mobil pribadi.

"Mau ku antarkan kau ke tempat pekerjaanmu?"tanya seorang lelaki.Sepertinya Novian.Saat aku mendapati lelaki tersebut yang berada di hadapanku dengan senyuman yang manisnya itu.

"Bbboleh..memangnya tidak keberatan bagimu?"ucapku sedikit tidak menerimanya.

"Haha..ya pasti tidak lah..akupun melintasi sebuah Cafe tersebut menuju tempat kerjaku"ucap Novian meyakinkan.

"Ya sudahh kita berangkat?"ucap Novian.

"Iiya..boleh"ucapku gugup sedikit menunduk.

   Selama diperjalanan aku tau betul siapa dirinya,dan dia sangat ramah menurutku namun tak berapa lama lintaslah sebuah ucapan yang ingin aku bicarakan dan tanyakan kepadanya itu.

"Hmm..kemarin kau ke Rumah Sakit bersama siapa?"ucapku sedikit getir.

Novian pun sedikit agak merasa terkejut saat kutanyakan seperti itu.

"Hmm..ber be saama sauudaraa iya saudaraku"ucapnya sedikit lambat bahkan terlihat memikir perkataan selanjutnya.

"Ouhh..ada apa dengannya?"tanya ku.Tapi aku merasa itu seperti Bella,aku tidak boleh berprasangka buruk

"Dia...sehabis Operasi,karena terkena usus buntu"ucapnya.

"Ouh..semoga lekas sembuh ya"ucapku.

"Iya Trimakasih,kau tau darimana saat aku berada di Rumah Sakit kemarin?"kini dia yang bertanya kepadaku,akupun sedikit tertawa kecil dan memandang sejenak kearah kaca mobil.

"Aku melihat mu,namun saat aku hendak menghampiri kau,tiba-tiba kau hilang begitu saja entah kemana"jawabku.Aku melihatnya menghela nafas dalam-dalam entah apa dan kenapa ia melakukan itu.Mungkinkah AC mobil ini yang membuatnya kedinginan dan menghela nafas.

"Apakah kau kedinginan?"tanya ku heran.

"Ttidakk"jawabnya.Bisa kudapati keringat yang mengucur dari tubuh nya itu.

  Sepanjang perjalanan aku menghabiskan waktu bersama nya membicarakan tentang sesuatu bahkan kamipun sampai terbahak-bahak.Tak lama mobil yang ia kendarai tersebut berhenti di sebuah Cafe yang terdapat pelayan yang sedang sibuk.

"Trimakasih ya"ucapku membuka sabuk pengaman tersebut.

"Sama-sama,senang bertemu denganmu"ucapnya itu sehingga membuatku spontan berhenti saat membuka sabuk pengaman tersebut.

"Ada apa?"tanya nya.Ternyata ia memperhatikanku.

"Ttidakk"ucapku segera melepaskan sabuk pengaman tersebut dan membuka sayap mobilnya itu,menutupnya kembali.Perlahan mobilnya itupun berjalan meninggalkan aku yang masih berdiri didepan Cafe ini.Memandang kepergiannya itu.

PENANG,MALAYSIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang