Petualangan akan dimulai
.
.
.
.
.
.
.
HAPPY READINGSeolah meraskan kenyamanan yang hakiki. Gadis itu enggan beranjak dari kasur empuknya. Sang surya yang malu-malu masuk melalui celah gorden tidak dihiraukan. El malah semakin menarik selimutnya untuk menutupi wajahnya dari sinar matahari yang sedikit mengusik. Biar, biarkan ia merasakan sedikit lagi kenyamanan ini sebelum...
Sebelum sesorang dengan santainya menarik selimutnya.
"El, bangun sayang. Hari pertama sekolah masa kamu udah telat sih?" Dania a.k.a mamahnya mencoba membangunkan degan lembut.
"eungghh... lima menit lagi mah," pinta El disertai suara serak khas bangun tidur.
Dania menghela napas pelan. Putri cantiknya ini memang agak susah di bangunkan. Padahal ini adalah hari pertama sekolah. Bukannya siap-siap malah asyik tidur-tiduran. Tapi, tunggu sebuah ide terlintas di kepala wanita berumur empat puluh tahun itu.
"oke kalau kamu gak mau bangun. Mama akan telfon bu Revi buat ngajar kamu lagi di rumah. Kamu gak usah sekolah umum, dan mama ada temannya dirumah. Yeayy!!" ucap Dainia heboh dan....
Mujarap!! Sepersekian detik El bangun dan langsung ngacir ke kamar mandi membuat sang mama geleng-geleg kepala.
"mama tungggu dibawah El."
Dua puluh menit El habiskan untuk bersiap-siap. Kini gadis itu sedang menuruni satu persatu anak tangga dengan senyum yang jelas terukir dibibir manisnya.
"selamat pagi mah, dad." El menyapa ceria setibanya di meja makan
"pagi sayang," balas Bram, orang El sebut daddy.
"kamu homecholling aja yah, sayang," pinta Dania seraya memberikan roti yang baru diolesi selai kacang pada suaminya. Ada ketakutan dan kesedihan yang jelas tersorot melalui matanya.
Senyum yang terpancar di bibir El perlahan pudar. Ia mengerti kekhawatiran mamanya. Tapi, ingin bersekolah dan memiliki banyak teman di luar sana juga keinginannya. Menikmati masa putih abu-abu bersama teman-teman, meskipun El sendiri tidak yakin akan mendapatkan teman yang tulus di sekolah barunya. Tapi, siapa yang ingin melewatkan masa-masa berkesan itu hanya dengan belajar sendiri bersama guru privat di rumah?
"mah, pliss... kita udah bahas ini berkali-kali. Aku gapapa kok;" ucap El memelas. Berkali-kali berdebat, berkali-kali ditolak. Sekarang saat sudah berjanji untuk menuruti keinginannya mamanya ingin mengikar? Tidak.. El tidak akan membiarkan itu terjadi. Untuk kali ini saja ia akan menjadi anak pembangkang. Yah.. kali ini saja, mungkin.
"biarkan El menikmati masa remajanya Nia, lagi pula kita juga bisa memantaunya melalui Syakir." Ucap Bram. Ia sama khawatirnya dengan sang istri. Tapi, demi kebahagiaan putri kecilnya apapun akan ia lakukan. Toh ia juga bisa memantau El melalui Syakir sahabat sekaligus kepala sekolah disana.
Mendengar itu El menatap daddynya tak percaya. Ia pikir daddynya akan berubah pikiran sama seperti sang mama. Mengingat untuk masalah ini orang tuanya tak pernah berbeda pendapat. Tapi, sekarang? Astaga El hampir tak percaya ini.
"baiklah, mama izinkan. Tapi, kalau kamu gak nyaman , kamu harus bilang," putus Dania akhirnnya.
"SIAP BU BOS!!!"
*****
Mobil yang dikendarai oleh Bram tiba didepan gerbang SMA Pertiwi. Sengaja memang hari ini ia tidak menggunakan sopir karena ingin mengantar EL dihari pertamanya sekolah.
Bram mengelus kepala El lembut. "belajar yang rajin, nanti pulang kamu dijemput pak Badi," ucapnya.
El menganggukkan kepala. "makasih yah Pah udah izinin El buat sekolah umum."
"apapun untuk putri kecilnya papa, kamu turun gih, bentar lagi masuk."
Menurut. El turun dari mobil. Sebelumnya ia menyempatkan mengecup pipi sang papa. "love you Dad.
Bram menggelengkan kepalanya, anak itu suka sekali mengganti nama panggilannya. Kadang 'papah' kadang 'Daddy' kalau diberitahu untuk menetapkan satu nama panggilan El akan menolak keras degan berkata "udahlah... mau El panggil Daddy atau Papah, sayangnya El juga udah pake banget." Jadilah Bram membiarkan saja, toh ia juga tidak mempermasalahkan asal El memangilnya dengan sopan.
*****
Selayaknya siswi yang memasuki tahun ajaran baru pada umumnya. Gadis itu tidak berhenti tersenyum semenjak kakinya melangkah meninggalkan rumah. Yah.. memang tadi ada sedikit masalah yang memuat senyum itu sempat luntur. Tapi, hal itu tidak berlangsung lama setelahnya gadis itu tak berhenti tersenyum hingga kini telah menginjakkan kakinya didepan gerbang salah satu sekolah bergengsi di Jakarta.
Akhirya ... setelah tiga tahun homescholling. Melewati perdebattan demi perdebattan bersama kedua orang tuanya, hingga akhirnya diizinkan.
Setelah ini, tidak ada lagi belajar yang hanya ditemani seorang guru di rumah, yang ada hanya belajar bersama teman di kelas. Tidak ada lagi kesunyiaan yang menyapa saat ia sedang belajar, yang ada hanya suara bisik-bisik teman sebangku yang mencoba mengajak mengobrol sesuatu. Tidak ada lagi rasa suntuk atau bosan. Mungkin ada, tapi tentu tidak akan sesuntuk belajar sendiri di rumah kan?
Baiklah mari kita lihat semenyenangkan apa sekolah umum yang ramai siswanya ini. Berapa banyak nanti teman yang akan El dapatkan? Dua? Tiga? Empat? Atau bahkan ia tidak mendpatkan teman sama sekali? Mari kita lihat apakah El akan menemukan apa yang ia cari atau justru ia salah mengambil langkah dengan masuk d SMA Pertiwi.
Memejamkan matanya sebelum memasuki halaman sekolah, El memikirkan lagi semua keputusannya yang membuat ia beberapa kali berdebat dengan orang tuanya, keputusan yang ia belum tahu akan tawa atau sedih yang ia dapat. Memantapkan hati sebelum berkata "petualangamu dimulai Elnara Farensca."
#TBC
HAY HAY HAY.... Mungkin ada beberapa yang bingung karena cerita ini berbeda. Yapsss... Setelah sekian lama cerita ini saya anggurkan akhirnya saya memutuskan untuk merombak cerita ini dari awal dikarenakan satu dan lain hal. Cerita yang saya publish di tanggal 4 Januari 2019 saya rombak dari awal hari ini tanggal 23 Maret 2020. Yahhh lumayan lama waktunya.
Pastinya dengan keputusan saya ini akan banyak perbedaan dari Elnara sebelumnya. Baik dari segi penokohan dan lain-lain. Semoga kalian masih mau membaca ELNARA
Salam sayang
Pratiwifridd❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
ELNARA (Repost)
Teen FictionGadis itu bernama Elnara Farensca. Gadis yang diangggap hidupnya paling beruntung di dunia. Gadis ceria yang terkenal petakilan. kesedihan tidak termasuk dalam kamus hidupnya. Tapi sekali lagi, itu pendapat orang-orang yang hanya mengenal nama Elnar...