empat belas

148 21 3
                                    

.
.
.
Happy Reading
.
.
.
Typo dimana-mana.......






Cuman mau mengingatkan, jangan sampai lo di cap pengecut karena keputusan yang lo buat sendiri. Udah tau kan kalau yang datang di awal perkenalan dan akan diakhiri dengan penyesalan.

!!!!!!!

"pulang sekolah nanti, gue mau ikut ke rumah kak Raka."

"hahh?? Lo mau ngapain El?" tanya Farah. Gadis itu tidak mengerti akan jalan pikiran sahabatnya ini. untuk apa dia mau ke rumah Raka? rencana apalagi yang tersusun dalam otak cantiknya?

"gue mau ketemu kak Axel," jawab El tanpa ragu.

Raka menggaruk kepalanya yang tidak gatal sembari membuang tatapan kearah teman-temannya. Ia sama tidak mengertinya tujuan dari adik kelasnya ini pun teman-temannya begitu.
Raka berdehem pelan untuk memecah suasana yang berubah canggung.

"ehmm... El gue bukannya gamau izinin lo buat ke rumah gue. Cuman, Axel dalam keadaan ga baik buat di temuin sekarang," tolak Raka halus agar El tidak tersinggung.

Masalahnya Axel itu kalau malamnya habis minum, pasti setelah bangun keesokan harinya langsung muntah-muntah. Itu sebabnya sesering apapun mereka ke klub sebisa mungkin Axel tidak minum. Atau tidak, Raka dan yang lain yang akan mengingatkan laki-laki itu untuk tidak minum.

Begitulah seorang Praxel, bandel-bandel tapi tidak bisa menyentuh minuman beralkohol. Satu lagi, Axel juga tidak bisa makan makanan pedas. Sangat bertolak belakang dengan sifatnya yang kalau ngomong kadang suka nyelekit.

"justru itu kak Raka, gue tahu dia gak baik sekarang. Makanya gue mau ikut ke rumah lo buat jenguk dia," tutur El. "makan pedes aja gak bisa. Pake sosoan mau minum minuman beralkhol,"lanjutnya dalam hati.

Raka kembali melempar tatapan pada teman-temanya. Namun sama seperti dirinya, teman-temannya juga tidak tau harus apa. Bahkan Doni yang biasanya cerewet, diam saja karena tidak tau bagaimana cara untuk memberi tahu El agar tidak usah ke rumah Raka.

"jangan minta pendapat gue Ka, gue juga ga tahu," kata Ibon.

"gue juga ga ikut-ikutan... takut si badak ngamuk nanti," tambah Bagas.

"gue habis ini, ga ikut ke rumah lo. Ada acara kumpul keluarga di rumah," ujar Fajar saat Raka beralih menatapnya

Farah yang mengerti keadaan pun mencoba ikut membujuk sahabatnya itu. siapa tahu El mau merubah rencananya.

"El lo kan bisa ketemu kak Axel besok, pasti kak Axel lagi istirahat sekarang," bujuk Farah

"iya lo besokk aja kalau mau ketemu si Axel, soalnya kadang tuh anak kalau habis mabuk suka galak takutnya lo kena semprot," timpal Alfa yang sejak tadi diam.

"tapi gue khawatirnya sekarang," rengek El. Gadis itu tetap keukeh dengan keputusannya.

Farah menghela napas pelan. Membujuk El yang keras kepala memang sulit. Tapi Farah akan mencoba sekali lagi. Kalau yang ini gagal Farah menyerah.

"tapi pulang nanti lo bakal di jemput Gray. Kalau lo tiba-tiba bilang gak usah jemput karena mau pulang bareng teman, lo yakin dia bakal percaya? Lo yakin kalau dia gak bakal tetap kesini buat mastiin lo pulang bareng siapa? Lo gak lupa kan gimana protektifnya Gray ke lo? Gue aja kemarin sampai harus di introgasi dulu."

ELNARA (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang