"Ketika medis telah memfonis, maka kini giliran ilmu ghaib yang berlaku"
Keanehan yang terjadi pada anaknya tidak hanya sampai pada hari itu saja, tetapi terus berlanjut hingga hari-hari selanjutnya. Bahkan lebih parah dan terus memarah. Namun Kardi tidak pernah menyerah dalam menghadapi keadaan anaknya yang seperti sekarang. Banyak jalan Kardi lalui, banyak pula cara yang sudah Kardi tempuh untuk menyelamatkan anak semata wayangnya dari ancaman bahaya. Saat medis sudah memfonis anaknya terkena Skizofrenia, ia memilih jalan nonmedis untuk menyembuhkan anaknya. Iya, tentu saja jalan terakhirnya adalah lewat dukun atau orang pintar. Namun dukun ini bukan lagi dukun yang dulu pernah ia datangi, dukun ini masih berumur kurang lebih 40 tahun yang bernama Pak Mangku. Sekitar selang 3 hari sejak kejadian video itu, Kardi mengajak anaknya menuju ke kediaman Pak Mangku. Hanya dengan berbekal canang sari, dupa, korek dan uang ia mendatangi rumah Pak Mangku. Pada saat menuju ke sana, keadaan Gabriel masih diam, hening seperti awal ia bertemu dengan anak yang ia anggap kembarannya itu. Bahkan sejak awal setiap ayahnya bertanya padanya, Gabriel tidak pernah merespon apa pun, hanya melongo bengong layaknya orang lansia yang terkena stroek.
*Di Kediaman Pak Mangku
Setibanya Kardi dan Gabriel di kediaman Pak Mangku. Ia langsung di sambut baik dengan anjing-anjing yang ada disana, namun tidak untuk Gabriel. Saat anjing-anjing itu melihat Gabriel, ia langsung menggong-gong tanda marah, mata memerah, mulai menjulurkan lidahnya. Entah kenapa dan mengapa anjing-anjing itu begitu membenci kehadiran Gabriel, namun sangat jinak saat melihat Kardi. Melihat hal itu, Kardi pun langsung berada di depan anaknya dan memunggungi Gabriel. Saat gong-gongan anjing mulai menggelegar, Pak Mangku pun langsung datang menghampiri dan terlihat baru selesai melakukan prosesi persembahyangan.
"Om Swastyastu, ini pak Kardi yang di telpon nggih?"
"Om Swastyastu, iya betul Pak"
"Oh nggih, mari masuk dulu pak"
"Iya pak, tapi ini anjingnya kok ganas sekali ya sama anak saya haha, bisa tolong di tenangkan dlu ya pak?"Pak Mangku tidak langsung merespon pertanyaan dan permintaan tolong dari Kardi, sebelum itu ia melihat lebih dalam anjing-anjing itu yang sepertinya sudah memiliki ikatan batin yang mendalam dengan Pak Mangku. Karena jika di lihat-lihat antara Pak Mangku dengan anjing-anjingnya itu seperti sedang melakukan komunikasi antara satu dengan lainnya namun hanya lewat pandangan mata. Hal itu terlihat saat Pak Mangku mendekatkan wajahnya ke anjing-anjing itu, mereka langsung berhenti menggong-gong dan langsung mengambil sikap diam.
Layaknya seorang ayah yang sedang meminta anaknya untuk diam. Walau dengan jumlah anjing yang begitu banyak namun Pak Mangku bisa menenangkannya, sudah di pastikan Pak Mangku hidup sudah lama dengan anjing-anjingnya. Setelah di rasa cukup komunikasinya dengan anjing, Pak Mangku baru membalas pertanyaan dari Kardi.
"Tidak biasanya anjing saya seperti ini, ada yang aneh dengan anak anda. Apa tujuan anda kemari karena ada hal yang berhubungan dengan anak anda ini?"
"Iya pak, sedikit permasalahan ada di anak saya"
"Ya sudah ayo duduk dulu"
Akhirnya Kardi dan Gabriel di persilahkan duduk di teras rumah Pak Mangku. Sembari menunggu pembantu Pak Mangku membuatkan teh dan Pak Mangku yang sedang melakukan persiapan ritual nanti, Kardi terus saja terheran-heran dengan anjing tadi itu. Karena hal itu live ia lihat di depan matanya, dan di depan mata anaknya.Setelah usai Pak Mangku melakukan persiapan, ia langsung kembali duduk di dekat Kardi dan anaknya. Dan memulai kegiatan itu dengan banyak pertanyaan yang Pak Mangku lontarkan terhadap Kardi.
"Baik Pak, sebelumnya saya ingin tahu dulu kedatangan bapak ini untuk apa dan apa yang bisa saya bantu?"
"Kedatangan saya kesini tentunya hanya untuk penyembuhan anak saya ini, yang sudah selama bertahun-tahun ini mengalami keganjalan"
"Siapa nama anak bapak?"
"Gabriel Imanuela"
"Putu? Kadek? Komang? atau Ketut?"
"Dia anak pertama, Putu Gabriel Imanuela"
"Bukan anakmu?"Saat Pak Mangku mengatakan hal itu sontak membuat Kardi tercengan dan kaget luar biasa. Karena ia heran, mengapa ia bisa tahu tentang hal itu? Yang bahkan tidak semua orang bisa tahu itu, karena hanya ia dan istrinya yang tahu.
"Maksud bapak apa nggih?"
"Anak mu ini bukan darah dagingmu"
"Hah?"
"Aku sudah tahu, jujur saja. Itu bukan hal yang baru terjadi. Sudah banyak hal semacam itu terjadi di Bali, hal itu juga pastinya kau lakukan karena ada satu dua hal betul?"
"Iya betul" (dengan nada yang penuh penyesalan)
"Tidak perlu di sesali, apa yang sekarang sedang terjadi pada anakmu ini, bukan sepenuhnya salahmu dan istrimu yang kini sudah tiada"Lagi-lagi Kardi di buat heran, karena apa yang seharusnya ia belum ketahui, sekarang sudah bisa ia ketahui bahkan sebelum Kardi beri tahu.
"Kenapa bapak bisa tahu semuanya?"
"hehehe, sudah sudah, jangan itu di pikirkan"
"Tapi sekarang saya harus bagaimana pak?"
"Kamu terlambat"
"Kenapa? Kenapa saya terlambat?
"Ini semua sudah terjadi, kau sudah datang ke hutan Sempidi dan bertemu dengan nenek Indri yang merupakan musuh dari segala keturunan dukun yang pernah ada di Bali, dia satu-satunya dukun jalang yang tidak asli dari Bali. Ia selalu melakukan apa apa dengan adanya imbalan yang besar, bahkan nyawa. Seperti istrimu itu"
"Maksudnya seperti istriku apa ya pak?"
"Istrimu adalah korban dari nenek Indri, tepatnya korban ke 12, dan kau yang akan menjadi korbannya ke 13"
"Apa maksud bapak? Saya sangat tidak mengerti dengan semua yang bapak ucapkan"
"Gabriel lahir dengan kepribadian yang ganda atau di medis di sebut gangguan kejiwaan atau Skizofrenia. Ia juga lahir atas dasar nyawamu dan nyawa istrimu, bukan?"
"saya pun masih belum tahu pasti, tapi itu yang dikatakan istriku saat kematiannya"
"Itu benar adanya, kau yang akan menjadi korban selanjutnya"
"Korban apa? "
"Korban tukar nyawa untuk membeli nyawa Gabriel, kau pergi Gabriel hidup tapi tidak pasti akan sejahtera"
"Saya masih tidak paham betul dengan maksud bapak"
"Baik, jadi begini. Sebenarnya ini adalah sebuah trik dari seorang dukun sakti khususnya cara ini lah yang khas dilakukan oleh nenek Indri. Ketika kau datang keareanya, maka apapun pertanyaannya jawabnnya harus sesuai kehendaknya, iya maka iya, tidak maka tidak. Saya tahu anda begitu menginginkan kehadiran seorang anak bahkan itu juga karena dorongan dari kedua orang tua anda, tidak salah jika anda mengambil cara semacam itu, yang salah adalah tempat yang anda tuju. Jika anda tidak pergi ke nenek indri kejadian semacam ini tidak mungkin terjadi"
"hmm.. "
"Saya bukan meminta anda untuk datang kesini, bukan. Tetapi dialah dukun paling jahat dalam sejarah, karena ia mempergunakan dengan salah kekuatannya. Kembali keawal, setelah anda di keruniai seorang anak oleh nenek Indri maka ia meminta tumbal nyawa, dan nyawa itu adalah nyawa yang biasanya tertera dalam batu nisan yang ada disana. Apa anda pernah memperhatikan itu? "Setelah di beritahu hal semacam itu, Kardi terus mengingat-ingat kejadian apa saja yang pernah terjadi disana dan tulisan yang ada di batu nisan itu. Disamping itu, Kardi yang sedari tadi berbicara dengan Pak Mangku tidak pernah menyadari keadaan anaknya. Sejak tadi dari baru memasuki pekarangan rumah Pak Mangku hingga duduk di teras, ia tetap pada ekspresi yang sama, diam, termenung, tenang, dan menunjukan wajah yang buram.
"Iya saya pernah memperhatikan batu nisan itu"
"Dan tulisannya adalah nama istri anda dan tentu saja nama anda"
"Iya"
"Dan itulah arti dari semua ini, anda dan istri anda adalah korban ganti dari lahirnya Gabriel ini"
"Namun apa hubungannya dengan penyakit Gabriel sekarang?"
"Penyakit Gabriel kini tidak ada hubungannya dengan nenek Indri tetapi, hal itu memang karena faktor medis maka non medis tidak bisa melacaknya"
"Lalu kapan? Giliran saya?"
"Kematian anda datang karena diri anda sendiri dan Karena nenek indri di wujud Teman baru Gabriel nanti"
"Teman baru?"
*****Penulis :
Maaf, hanya itu yang bisa aku sampaikan jikalau dalam chapter 9 ini ada beberapa kata-kata yang kurang di pahami dan cerita yang sedikit memutar-mutar kepala kalian. Setidaknya dari sini kalian mulai menoleh kebelakang tentang cara bersyukur, untuk tidak mati penasaran nantikan cerita selanjutnya dari kisah SKIZOFRENIA ini, dan nantikan siapa Gabriel Imanuela sesungguhnya~
KAMU SEDANG MEMBACA
SKIZOFRENIA
HorrorIni adalah kali pertama aku menulis sebuah kisah yang akan membuat kalian merasa lebih bersyukur akan hidup yang kalian dapatkan. Karena jika kalian menoleh ke belakang banyak sekali orang-orang yang lebih pantas mengeluh di banding kalian semua. Se...