"Papa! "
Teriak Kanaya dan Radit bersamaan shock.
"Bagus-bagus, nekat banget. Ya, kalian berdua, " ucap Marwin tanpa ekpresi
Lalu datanglah di belakangnya sesosok pria dengan bersetelan rapih dengan senyuman yang memukau
"Dimas," gumam Kanaya tak percaya
"Tandatangani surat cerai ini," ucap Marwin dengan memperlihatkan sebuah kertas yang ada di tangannya.
Kanaya menggeleng memeluk Radit kuat, Radit mengepalkan tangannya wajahnya merah padam, rahangnya mengeras menandakan dia sedang menahan amarah.
"Dim, kok lu tega!" geram Kanaya
"Sudahlah Nay, laki-laki seperti pak Radit yang kamu harapkan. Hanya akan membuat kamu menderita mending tandatangani surat cerainya setelah itu kita menikah. Om Marwin udah menerima perjodohan kita," balas Dimas
Kanaya menangis tersedu-sedu
"Papa sama Dimas kenapa tega," lirih Kanaya.
"Kanaya gak mau jadi Janda Perawan."
"Radit juga gak mau jadi duda keren mulu Radit capek dikejar-kejar nenek-nenek," ucap Radit spontan
Marwin dan Dimas berusaha untuk tidak tertawa.
"Malahan aku senang Nay, kamu belum diapa-apain sama pak Radit."
"Akh....," Kanaya meringis memegangi dadanya yang terasa amat sesak. Kanaya sungguh tak menyangka ayahnya sendiri tega melakukan ini semua. Sahabatnya yang sangat dia percayai juga tega bersekongkol dengan ayahnya, Kanaya sangat menyesal menerima bantuan Dimas tanpa curiga sedikitpun
"Nay, kamu kenapa?" Radit memegang pundak Kanaya
"Sakit," Kanaya memukul dadanya yang sangat sesak dan terasa nyeri. Air mata Kanaya bercucuran tiada henti.
"Sudah-sudah cukup dramanya kasian menantu saya stok air matanya sudah mau habis!"
Itu suara Wina, Wina berjalan dan memeluk menantunya dan menghapus air mata Kanaya.
Kanaya dan Radit menatap Wina heran.
"Aduh, sinetronnya keren banget kayaknya"
Mirna masuk ke ruangan tersebut lalu di belakangnya ada Agung beserta Inda dan Dian.
"Ini ada apa?" tanya Kanaya
Radit mengangkat bahu seolah tak mengerti dengan yang terjadi."Ahahhahahha, Sumpah Nay muka lu hancur banget." Indah dan Dian. Tertawa terbahak-bahak
Sahabat lucknut batin Kanaya.
Marwin mendekati Radit, "Kayaknya papa terlalu napsuan yah mukul kamu, sampai sobek gini bibirnya"
Marwin memeluk Radit
"Untung besan kalau bukan, udah saya laporin ke polisi! " ucap Agung sok-sok kan marah.
Semua orang tertawa kembali
Kanaya dan Radit hanya menatap semua orang yang ada di ruangan ini. Masih sangat-sangat bingung dengan apa yang terjadi.
Lalu datang puluhan pelayan mendekorasi Villa Dimas. Semakin membuat Kanaya bingung
"Dramanya keren banget ya, kemarin." Sindir Mirna sambil tersenyum
"Iyya kemarin ada yang teriak - teriakan depan rumah sampai-sampai para tetangga keluar nonton gratis. "
Tambah Wina"Ma, ini ada apa sih?" tanya Radit mulai kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dosen (TAMAT)
RomanceWarning 20+ TAHAP REVISI Bagaimana perasaanmu jika tiba-tiba dijodohkan dengan seorang Duren (Duda Keren)? "Benar benar gila! Mama dan Papa yang benar saja menjodohkanku dengan gadis aneh bin ajaib seperti dia. Umur sudah dewasa, tapi kelakuannya le...