Bagian Sepuluh

22.9K 1.1K 9
                                    

Seketika tanpa sadar Kanaya menarik bibirnya tersenyum. Kanaya langsung menggeleng tidak! Tidak dia tidak boleh baper begini.

Hari ini adalah hari pertama Kanaya dan Radit satu mobil bareng. Ingat ya satu mobil bersama, eh waktu nikah pernah kok satu mobil, tapi ada Al yang ikut.

Kanaya masuk dalam mobil dengan gerak gerik takut-takut. Radit mengerutkan dahi "Kenapa kayak dikejar hantu saja. " Kanaya menatap Radit lalu berbisik-bisik tetangga "Gi mana kalau ada yang lihat, Pak kita satu mobil," cicit Kanaya

"Memangnya kenapa?"

"Orang-orang bisa curiga, Pak." Kanaya semakin memelankan suaranya.

"Curiga?" Radit mengangkat satu alisnya.

"Iyya, Pak nanti orang-orang menyangka kita ada hubungan special." Jelas Kanaya

"Memang hubungan kita saat ini apa?"

Kanaya terdiam, bingung mau menjawab apa. Bukankah Kanaya dan Radit adalah pasangan suami istri? Jelas mereka mempunyai hubungan yang sangat sakral.

Radit menjalankan mobilnya dan tak berharap juga Kanaya akan membalas perkataannya. Yang jelas Radit sangat kesal bukankah hubungan mereka sangat special?

Kanaya hanya menatap luar jendela mengamati setiap pengendara yang berlalu lalang.

***

Sesuai tantangan dari Kanaya Al benar-benar membujuk agar papanya itu membawa mereka untuk piknik di pantai. Memang agak susah membujuk seorang Radit untuk pergi piknik karena Radit adalah  tipikal orang  yang selalu mengutamakan pekerjaan dari pada bersantai ria.

Namun dengan rayuan-rayuan maut yang dilontarkan oleh seorang Alvaro Anggara mau tidak mau Radit harus mewujudkan keinginan anak semata wayangnya itu.

Dan di sinilah mereka berada di Pulau Nusa Penida yang berlokasi di sebelah Tenggara Bali yang terpisah oleh selat Bandung. Mereka menggunakan kapal cepat menuju pulau ini.

Untuk kali ini Kanaya dan Al libur dulu musuhannya mereka berdua harus kompak dan kerja sama. Karena Radit memberikan syarat kepada mereka berdua agar selalu akur layaknya ibu dan anak.

Kanaya harus berlaku sangat menyanyangi Al dan begitupula sebaliknya Al harus patuh kepada Kanaya.

Mereka bertiga berada di bibir pantai untuk menyaksikan keindahan sunset
Radit dengan pakaian santainya baju kaos putih polos dan celana selutut, Kanaya juga memakai baju kaos polos eh yang jelas mereka bertiga couple kaos putih polos.

Al berada ditengah-tengah antara papanya dan Kanaya . Mereka bertiga mengabadikan moment tersebut dengan menyuruh seseorang untuk memotret mereka bertiga. Berbagai pose mereka peragakan. Mereka terlihat bagaikan keluarga harmonis.

Orang yang memotret mereka bertiga berkata "Sekarang giliran Bapak dan Ibu yang di poteret."

Kanaya dan Radit saling pandang dengan canggung. Kanaya berusaha mencairkan suasana yang tiba-tiba canggung "Eh iyya ayo pak," kata Kanaya lalu sedikit bergeser di samping Radit lalu berpose sementara Radit hanya berdiri kaku menatap kamera.

"Aduh kenapa berjauhan? yang romantis dong," protes orang tersebut

"Bapak ... Mendekat sedikit di samping istri bapak lalu peluk dia agar keliatan romantis."

Seketika Radit dan Kanaya saling tatap kembali dan bingung harus bagaimana. Mereka sama-sama gengsi untuk saling mendekat dan berpose layaknya pasangan bahagia.

Radit berjalan lalu menarik Kanaya mendekat dengannya dan membuat Kanaya terbentur di dadanya.

Radit merangkul Kanaya lalu menghadap ke kamera lalu tersenyum. Dan Kanaya hanya melotot kaget dan ...

My Dosen (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang