Chapter 4

3.9K 288 0
                                    

Semua milik Masashi Kishimoto, saya hanya meminjam karakternya saja,

Arigato.

selamat membaca reader 😉

.

.

.

Pagi ini Kyubi terburu-buru harus menghadiri rapat di kota Iwa Pukul 10.00. Perjalanan menuju kota Iwa membutuhkan waktu sekitar Satu hari bila di tempuh menggunakan mobil pribadi akan tetapi jika menggunakan pesawat bisa di tempuh hanya dalam waktu  2 jam saja. Alasan kenapa ia terburu-buru karena dia mengambil jadwal penerbangan pagi pukul 07.00, padahal ini sudah pukul 06.45.

BRUK!

"DIMANA, KAU TARUH MATAMU!"ucap seorang pria dengan nada kasar

"Gomenasai niisan,"Sesal Naruto karena tidak sengaja menumpahkan susu pada pada jas Kyubi. Dia Tidak tahu jika Kyubi mendadak muncul sesaat dia baru dari dapur.

"APA YANG KAU LAKUKAN,  BAJUKU BASAH SEMUA, APA KAU TIDAK LIHAT AKU TERBURU-BURU!!  SIAL HARI INI ADA RAPAT PENTING DAN KAU MENGACAUKAN SEMUANYA!" Bentak Kyubi

"JANGAN KEMANA-MANA BERSIHKAN BAJUKU SEKARANG!AKU TIDAK MAU TAHU SIANG NANTI SAAT AKU PULANG HARUS SUDAH BERSIH!"lanjut Kyubi

"Tapi Niisan, hari ini Naru ada kuis."Jawab Naruto

"Aku tidak mau tahu, Jika kau berani membantah tunggu saja hukumanmu!" Sahut Kyubi berlalu,

Apa yang harus Naruto lakukan bahkan dia saja belum berbenah dan berseragam. Padahal hari ini ada kuis pukul 08.00 pagi, ia pun berlari menuju wastafel untuk mencuci jas milik Kyubi. Bagaimana ini bau dari susu tidak mau hilang, jika memakai mesin cuci jasnya bisa rusak, apa Naruto tinggal saja. Tapi bagaimana jika Kyubi pulang bajunya masih kotor dia akan marah besar.

Masa Bodoh, kuis lebih penting dari hukuman Kyubi. Lagi pula dia sudah sering mendapatkan hukuman dari kakak-kakaknya, sudah terlalu biasa. Biarlah nanti dia di hukum, asalkan nilai tidak terancam dan beasiswanya tidak di cabut.

Karena selama ini Naruto sekolah dengan jalur beasiswa, bukan karena keluarganya tidak mampu membiayainya akan tetapi dia ingin berusaha sendiri dengan kemampuannya dan membanggakan kedua orang tuanya, meski pada kenyataannya Ayah dan ibunya  marah besar menganggap Naruto menghina orang tuanya yang bahkan bisa membeli sekolah tersebut. Lagi pula meskipun kedua orang tua nya mampu, mereka tidak pernah menganggap dirinya ada jadi sama saja. Maka dari itu juga teman-teman Naruto suka membullynya karena mengira Naruto anak pungut keluarga Namikaze. Marganya aja beda dia pakai Uzumaki.

.

.

.

15 menit kemudian,

"hah...hah...hah, ah.. pah.. kah sah..ya ter..lamh..bat sensei?"tanya Naruto sambil mengatur nafasnya.

"Tidak, kami baru mulai. Masuklah!" Sahut Asuma sensei ramah

"Arigato Asuma Sensei."

Senyum menawan hadir di bibir indah Naruto, Membuat satu kelas melongo. Kawaine bathin teman sekelasnya. Sejak Kapan Naruto si cupu terlihat cantik.

Coba lihatlah penampilannya Saat ini, Rambut yang di ikat longgar biasanya selalu di kepang dua, Baju seragam keluar dari tempatnya, sehingga membuat roknya hampir tenggelam, keringat yang menetes di wajahnya. Tidak pernah mereka  melihat Naruto berpenampilan seperti ini meskipun kaca mata besar itu masih terpasang apik dihidung mancungnya. Benar-benar imut.

Why Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang